Kelakar atau Emosional, Dedi Mulyadi Doakan Calo Tenaga Kerja Ketabrak Bus

KARAWANG – Pernyataan Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi (KDM) kembali menjadi sorotan publik. Kali ini soal pernyataanya yang mendoakan calo tenaga kerja di Kabupaten Karawang supaya ketabrak bus, saat kegiatan ‘Nganjang ka Warga’ di Kecamatan Klari, Jumat (13/6/2025) malam.

Sontak, pernyataan KDM ini banyak mengundang reaksi publik. Ada yang berpendapat pernyataan KDM tersebut hanya merupakan bentuk ‘kelakar’ sebagai ciri khas gaya bicara KDM sebagai orang Sunda yang selalu mengundang gelak tawa.

Tetapi ada juga yang berpendapat bahwa pernyataan KDM ini sebagai bentuk ‘emosional’. Pasalnya, KDM sendiri sudah mengetahui sejak lama tentang persoalan praktek calo tenaga kerja di Karawang yang sampai saat ini masih menjamur.

Yaitu dimana setiap pelamar kerja harus membayar Rp 5 hingga 8 juta kepada calo, ketika ingin diterima menjadi buruh pabrik. Bahkan harus membayar Rp 10 hingga 15 juta, ketika ingin kontrak kerjanya diperpanjang.

Berita Lainnya  PR Siswa Dihapus Dedi Mulyadi, DPR : Kebijakan Populis yang Mengebiri Otonomi Profesional Guru

“Bagi calo tenaga kerja, mudah-mudahan ketabrak bus!”, teriak KDM, di hadapan ribuan warga Klari yang hadir di kegiatan ‘Nganjang ka Warga’.

Pernyataan KDM ini disambut riuh tepung tangan warga yang hadir. Bahkan tak sedikit warga yang ketawa terbahak-bahak saat mendengar pernyataan KDM yang terlihat emosional ini.

Dilansir PojokSatu, KDM menyoroti praktik kotor calo tenaga kerja yang selama bertahun-tahun menghantui dunia ketenagakerjaan di Karawang ini. Terlebih Karawang dikenal sebagai kota industri, sebuah kabupaten yang memiliki kawasan industri terbesar di Indonesia.

Banyak warga terutama anak muda harus merogoh kocek jutaan rupiah untuk mendapatkan janji palsu pekerjaan dari calo-calo yang berkeliaran di sekitar pabrik atau bahkan memiliki jaringan di dalam perusahaan.

Berita Lainnya  Korupsi Pengelolaan Pasar, Kades dan Direktur BUMDes di Subang Ditetapkan Tersangka

“Sudah susah cari kerja, masih diperas juga oleh calo. Ini jelas menyengsarakan rakyat kecil. Negara harus hadir,” tegas KDM.

Menurutnya, fenomena percaloan bukan hanya merugikan secara ekonomi, tapi juga merusak moralitas dan menciptakan ketimpangan dalam proses rekrutmen tenaga kerja.

Ia mendesak aparat penegak hukum, termasuk kepolisian dan kejaksaan untuk tidak tutup mata terhadap praktik ini.

Kemarahan KDM ini dianggap mewakili jeritan hati masyarakat Karawang yang selama ini merasa tak berdaya menghadapi calo tenaga kerja.

Banyak korban sudah melapor, namun belum ada penanganan yang dianggap signifikan. KDM menekankan, pemberantasan calo tenaga kerja harus dilakukan secara sistematis dan menyeluruh.

Berita Lainnya  Degradasi Moral Sebabkan Anak Tak Hormat Lagi ke Orang Tua

“Kita tidak bisa biarkan ini jadi budaya. Kalau tidak segera dibasmi, rakyat terus jadi korban,” ujarnya.

KDM juga mengingatkan perusahaan-perusahaan di kawasan industri Karawang agar memperbaiki sistem rekrutmen agar transparan dan adil.

Ia menyarankan agar rekrutmen dilakukan melalui kanal resmi dan diawasi oleh lembaga yang kredibel, bukan melalui orang per orang yang berpotensi menyalahgunakan kewenangan.

Diketahui, kegiatan ‘Nganjang ka Warga’ KDM di Kecamatan Klari ini dihadiri langsung unsur Forkopimda Karawang, yaitu dari mulai Bupati, Ketua DPRD, Kapolres hingga Dandim Karawang.

Bahkan terpantau semua Anggota DPRD Jawa Barat yang berasal dari Dapil Karawang turut hadir dalam kegiatan ini.***

Bagikan Artikel>>

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *