Senin, Agustus 11, 2025
spot_img

32 Siswa di Sukabumi Diduga Keracunan MBG, Dinkes Tunggu Hasil Laboratorium

SUKABUMI – Sebanyak 32 siswa SD di Desa Cipamingkis, Kecamatan Cidolog, Kabupaten Sukabumi, mengalami gejala keracunan massal sejak Rabu (6/8).

Seluruh korban telah mendapatkan penanganan dari Puskesmas Cidolog dan kini sudah dipulangkan.

Selain sampel dari Makanan Bergizi Gratis (MBG), air juga diambil untuk pemeriksaan. Soal penyebab pasti pemicu keracunan masih menunggu hasil laboratorium.

Diketahui 32 anak tersebut berstatus pelajar dari 4 sekolah di wilayah tersebut.

“Itu baru dugaan, menunggu hasil pemeriksaan lab,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi, Agus Sanusi dalam percakapan tertulis dengan detikJabar, Kamis (7/8).

Berita Lainnya  Lerai Cekcok Warga yang Mabuk, Polisi di Karawang Malah Kena Sabet Celurit

Agus juga menjelaskan yang terdeteksi mengalami keracunan sebanyak 32 anak. Dugaan sementara dari makanan.

Agus kemudian meminta detikJabar menghubungi Kepala Puskesmas Cidolog, Cepi Hermansyah.

“Sudah tidak ada penambahan, sudah selesai. Sampai saat ini, tadi sudah pada pulang,” kata Cepi ketika dihubungi.

Dari data yang diberikan, korban berasal dari tujuh kampung, yaitu Kampung Tugu (11 orang), Cikadu (4), Ciwaru (1), Ciseupan (1), Pasir Malang (4), Ciawitali (9), Citiis (1), dan Cisuren (1). Mereka mengalami gejala seperti mual, muntah, diare, demam, sakit perut, dan badan lemas.

Berita Lainnya  Lerai Cekcok Warga yang Mabuk, Polisi di Karawang Malah Kena Sabet Celurit

Korban dari empat Sekolah
Cepi membenarkan bahwa anak-anak yang mengalami keracunan berasal dari empat sekolah dasar yang berbeda.

“Betul dari empat sekolah,” ujar Cepi.

Ia menambahkan, petugas kesehatan sudah melakukan penanganan aktif dengan sistem jemput bola sejak malam kejadian.

“Saya melihatnya ke usia dan lokasi. Tapi malam sudah ditangani semua, jemput bola,” katanya.

Saat ditanya apakah keracunan ini bersumber dari makanan MBG, Cepi menyatakan bahwa pihaknya belum bisa memastikan. Berbagai sampel telah dikumpulkan dan dikirim untuk pemeriksaan laboratorium.

Berita Lainnya  Lerai Cekcok Warga yang Mabuk, Polisi di Karawang Malah Kena Sabet Celurit

“Belum ada pembuktian, jadi harus ada penilaian dulu dari sampel. Segala kemungkinan kami ambil. Sampel makanan MBG diambil, air juga diambil. Kemungkinan kan banyak, dari air bisa, dari cuaca juga bisa. Jadi semua diambil sampelnya. Nanti bisa ketahuan dari hasil labnya,” tutur Cepi.***

Sumber : CNN Indonesia

Catatan Redaksi: Artikel ini ditayangkan secara otomatis. Validitas dan isi sepenuhnya tanggung jawab redaksi opiniplus.com dan dapat mengalami pembaruan..
Bagikan Artikel>>

Berita Lainnya

#Tag Populer

Top News

Gereja Mau Disita Bank karena Nunggak Utang Rp 6 Miliar, Pendeta ini Menangis Sampai Sujud Minta Bantuan KDM

CIANJUR - Alasan karena menunggak utang hingga Rp 6 miliar, salah satu gereja di Kabupaten Cianjur akan dieksekusi (disita) oleh Pengadilan Negeri setempat pada...

LMP Apresiasi Langkah Bupati Aep yang Mau Hapus Pokir Dewan

KARAWANG - Ormas Laskar Merah Putih (LMP) Mada Jabar mengapresiasi kabar rencana Bupati Karawang, H. Aep Syaepuloh yang akan menghapus pokir anggota DPRD Karawang. Wakil...

Surya Paloh Beri Intruksi Setelah Kadernya Ditangkap KPK

JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akhirnya menangkap Bupati Kolaka Timur (Koltim) yang juga kader Partai NasDem, Abdul Azis, berkaitan dengan rangkaian operasi tangkap...

Banyak Pungli di Proyek Dinas PUPR Karawang, Pemborong Menjerit

KARAWANG - Banyaknya dugaan pungutan liar (pungli) di proyek Dinas PUPR Karawang kembali mencuat. Meskipun sebelumnya dugaan pungli ini dianggap sudah menjadi rahasia umum...

Tegas, KDM Minta Bansos bagi Penerima yang Main Judol Dihentikan

BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menilai penyaluran bantuan sosial (bansos) perlu dievaluasi menyusul temuan adanya penerima yang menggunakan bantuan tersebut untuk judi...

Peristiwa

CAPTURE

Berita Pilihan

Pemerintahan

Kriminal

Pendidikan

- Advertisement -spot_img

INDEKS

HUKUM

KONTROVERSI