Sabtu, Juli 12, 2025
spot_img

Sejumlah Sekolah Swasta di Purwakarta Terancam Tutup

PURWAKARTA – Sejumlah sekolah swasta di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, terancam tutup akibat sulitnya mendapat calon siswa baru dalam seleksi penerimaan murid baru (SPMB) tahun 2025.

Kondisi ini diduga dipicu oleh kebijakan Gubernur Jawa Barat yang mengizinkan sekolah negeri menambah kuota siswa per rombongan belajar dari sebelumnya hanya 36 siswa kini menjadi 50 siswa.

Menjelang tahun ajaran baru, kini kekhawatiran semakin dirasakan oleh para pengelola sekolah swasta. Salah satunya adalah SMK Farmasi Yasri Purwakarta, yang hingga saat ini baru menerima 14 siswa untuk dua program studi.

Pihak sekolah mengaku cemas, apabila kondisi ini terus berlanjut, maka nasib guru dan staf pengajar akan terancam karena sekolah kemungkinan tidak lagi dapat beroperasi.

Berita Lainnya  2 Siswi Cantik ini akan Berjuang Harumkan Nama Karawang di FLS3N Jabar

“Saya berharap sekolah negeri tidak terlalu banyak menerima siswa, mengingat sekolah swasta akan jadi bumerang bagi siswanya. Kalau seperti ini sekolah swasta bisa merosot akibat tidak ada siswa, para guru harus digaji dan ketika tidak ada siswa dikhawatirkan terjadinya pengangguran,” jelas Ketua Dewan Pembina Yayasan Yasri Agus Muharam, kepada awak media, Selasa (8/7/2025).

Selain SMK Farmasi Yasri, kondisi yang sama juga dialami SMK Bina Budi yang berlokasi di Kelurahan Nagri Kaler, Kabupaten Purwakarta. Tahun 2025,  sekolah ini hanya menerima tujuh siswa baru. Jumlah yang sangat menurun drastis dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, ketika sekolah masih mengelola hingga 10 kelas aktif.

Berita Lainnya  FKKSMKS Cianjur Tolak Keputusan Dedi Mulyadi yang Rugikan Sekolah Swasta

‎Menurut Kepala SMK Bina Budi Aam Aminah, kebijakan penambahan kuota siswa di sekolah negeri sangat merugikan kelangsungan sekolah swasta.

“Semua ini mungkin dampak dari adanya kebijakan provinsi yang memperbolehkan SMK Negeri sampai 50 siswa per kelasnya. Kami biasanya aktif sampai 10 kelas, sekarang baru ada 3 kelas,” ujar Budi.

Ia menambahkan, saat ini pihak sekolah berupaya melakukan promosi agar jumlah siswa yang mendaftar bisa bertambah.

“Kami sekarang mungkin menyiasatinya dengan cara promosi di media sosial dan mendatangi langsung ke setiap sekolah menengah pertama (SMP),” tandasnya.

Berita Lainnya  Bahas Kesiapan Sekolah Rakyat, Prabowo Panggil Sejumlah Menteri

Kebijakan tersebut dinilai bertentangan dengan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 48 Tahun 2023 tentang Standar Pengelolaan, serta Keputusan BSKAP Nomor 071/H/M/2024 yang menetapkan jumlah maksimal siswa dalam satu kelas SMA/MA/SMK/MAK adalah 36 siswa.

Pemerintah juga diminta lebih memperhatikan nasib sekolah swasta, yang selama ini telah ikut berkontribusi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

Sumber : Beritasatu.com

Catatan Redaksi: Artikel ini ditayangkan secara otomatis. Validitas dan isi sepenuhnya tanggung jawab redaksi opiniplus.com dan dapat mengalami pembaruan..
Bagikan Artikel>>

Berita Lainnya

#Tag Populer

Top News

Sejumlah Wilayah di Jabar Masuk Operasi Modifikasi Cuaca

BANDUNG - Operasi modifikasi cuaca (OMC) yang dilaksanakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah memasuki hari ke empat pada Kamis (10/7). Dalam kurun...

Penataan Puncak Bogor Dimulai

BOGOR -  Penataan lanjutan kawasan wisata Puncak resmi dimulai, Rabu (9/7/2025), menandai komitmen nyata Pemerintah Kabupaten Bogor dalam menghadirkan wajah baru Puncak yang lebih tertib,...

Disentil Mendagri, Dikritik Ono Surono

BANDUNG - Setelah disentil Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian soal capaian realisasi Anggaran Penerimaan Belanja Daerah (APBD) 2025 Jawa Barat tidak lagi nomor satu,...

Pejabat Karawang Lelet, Tak Mampu Terjemahkan Ide Bupati

KARAWANG - Ghazali Center Research and Consulting menilai jika kinerja para pejabat di lingkungan Pemkab Karawang terkesan lelet atau lamban. Hal ini berkaitan dengan kuran...

Polisi Mulai Selidiki Kasus Dugaan Pemerkosaan Mahasiswi, Tapi Kok Pasalnya Jadi Perzinahan?

KARAWANG - Polres Karawang - Jawa Barat akhirnya mulai melakukan proses penyelidikan terhadap kasus dugaan rudapaksa atau pemerkosaan dengan terduga korban NA (19), seorang...

Peristiwa

Warga Karawang Tewas Terseret Arus Banjir

KARAWANG - Amanillah Bayu Pratama (14), warga Mulyajaya, Kecamatan Telukjambe Barat, Kabupaten Karawang - Jawa Barat ditemukan tewas seusai terseret arus banjir, Rabu (5/3/2025). Korban...

CAPTURE

Berita Pilihan

Pemerintahan

Kriminal

Pendidikan

- Advertisement -spot_img

INDEKS

HUKUM

KONTROVERSI