Kamis, September 4, 2025
spot_img

Mensos Bantah Ada Keterlambatan Penanganan di Kasus Balita Cacingan Akut Sukabumi

JAKARTA – Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf angkat bicara terkait kasus balita Raya, balita yang meninggal akibat cacingan akut di Sukabumi, Jawa Barat. Dia menampik ada keterlambatan perihal penanganan kasus tersebut.

“Sebenarnya tidak ada keterlambatan,” ujarnya ditemui usai acara temu Karang Taruna di Kantor Kementerian Sosial (Kemensos), Minggu (24/8).

Saat ini, kata dia, justru tengah dilakukan pembenahan data yang menjadi bagian dari strategi presiden untuk konsolidasi data seluruh keluarga tidak mampu.

Konsolidasi data melalui Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) ini menjadi sangat penting karena banyak sekali warga yang belum terdata baik itu lewat dukcapil maupun lainnya.

Oleh sebab itu, dia mengajak seluruh masyarakat dan pemerintah daerah (pemda) untuk ikut terlibat di dalam pemutakhiran data. Karena usul sanggah ini berasal dari daerah ke pemerintah.

Berita Lainnya  Prabowo : Sekolah Rakyat Adalah Wujud Kemerdekaan Pendidikan

Yang mana nantinya, BPS akan melakukan pemutakhiran data warga miskin di lapangan tiga bulan sekali.

Diakuinya, pihaknya baru mengetahui belakangan ini terkait kondisi yang terjadi pada keluarga tersebut. Karenanya, Kemensos langsung turun untuk melakukan assessment.

“Orang tuanya ditangani (diobati dan rehabilitasi, red), kakaknya itu sedang dalam assessment yang insya Allah nanti akan dimasukkan ke sentra kita yang ada di Sukabumi,” paparnya.

Kasus almarhumah Raya ini juga diminta olehnya untuk dijadikan pembelajaran untuk semua pihak agar benar-benar memperhatikan dan menyisir warga-warga sekitarnya.

Jika memang memerlukan perlindungan dan jaminan sosial maka bisa diajukan ke Kemensos.

Berita Lainnya  PAN Nonaktifkan Eko Patrio dan Uya Kuya dari DPR RI

“Harus bersinergi, pemerintah daerah utamanya ya dengan desa-desa dan juga di RT-RW untuk benar-benar bisa memberikan suatu data yang tepat yang baik sehingga kita bisa berikan langkah-langkah atau intervensi yang tepat,” tegasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, balita asal Sukabumi, Jawa Barat, Raya (3) meninggal dunia akibat cacingan akut. Almarhumah menghembuskan nafas terakhir usai dirawat sembilan hari di rumah sakit.

Raya dilarikan ke RSUD R Syamsudin SH pada Minggu malam (13/8). Begitu sampai di IGD, ada peristiwa mengejutkan. Dari video akun relawan Rumah Teduh, ada cacing gelang yang keluar dari hidung bocah malang tersebut. Sedihnya lagi, cacing tidak hanya keluar dari hidung tapi juga dari kemaluan dan anus Raya.

Berita Lainnya  Komnas HAM Kecam Peristiwa Tewasnya Ojol Affan

Menurut keterangan relawan, cacing yang keluar dari tubuh mungil bocah tersebut sampai 1 kilogram. Kondisi tersebut menegaskan betapa parahnya infeksi cacing yang dialami Raya.

Mirisnya lagi, menurut relawan Rumah Teduh Sukabumi, proses perawatan medis yang dijalani Raya sempat terkendala biaya. Sebab, anak dari pasangan Udin (32) dan Endah (38) tidak memiliki identitas resmi hingga kepesertaan BPJS Kesehatan.

Relawan pun berupaya mendaftarkan Raya menjadi PBI Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Sayangnya, mereka harus dilempar-lempar pihak dinas sosial (dinsos) setempat.***

Sumber : JawaPos.com

Catatan Redaksi: Artikel ini ditayangkan secara otomatis. Validitas dan isi sepenuhnya tanggung jawab redaksi opiniplus.com dan dapat mengalami pembaruan..
Bagikan Artikel>>

Berita Lainnya

#Tag Populer

Top News

Dedi Mulyadi Minta Kapolda Jabar Bebaskan Mahasiswa yang Ditangkap

BANDUNG - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, secara tegas meminta Kapolda Jabar, Irjen Pol Rudi Setiawan, untuk membebaskan mahasiswa yang ditangkap saat mengikuti aksi...

Kejagung Tetapkan Nadiem sebagai Tersangka Korupsi Chromebook

JAKARTA - Kejaksaan Agung (Kejagung) menetapkan eks Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook sore ini,...

Kompol Kosmas : Sungguh Demi Tuhan, Bukan Ada Niat Membuat Orang Celaka

JAKARTA - Kompol Kosmas K Gae berduka kepada keluarga Affan Kurniawan, pengendara ojol yang tewas setelah dilindas rantis Brimob. Kompol Kosmas mengaku tak berniat...

Bareskrim Tangkap TikToker Penghasut Penjarahan Rumah Sahroni hingga Puan Maharani

JAKARTA - Bareskrim Polri menangkap tujuh orang tersangka yang melakukan provokasi berujung demo ricuh , kerusuhan hingga penjarahan di sejumlah rumah pejabat negara. Salah...

Hibah OKP-Ormas Karawang Dihapuskan, Tapi Bantuan Parpol Capai Rp 6,23 Miliar

KARAWANG - Alasan efisiensi anggaran, bantuan dana hibah untuk Organisasi Kepemudaan (OKP) dan Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) Tahun Anggaran 2025 dihapuskan Pemkab Karawang. Namun berdasarkan data...

Peristiwa

TNI Bantah Lakukan Pembiaran Pembakaran Obyek Vital oleh Pendemo

JAKARTA - Tentara Nasional Indonesia (TNI) angkat bicara soal anggapan yang menyebut TNI membiarkan penjarahan yang menyasar rumah-rumah pejabat menyusul demo panjang menuntut penghapusan...

CAPTURE

Berita Pilihan

Pemerintahan

Kriminal

Pendidikan

- Advertisement -spot_img

INDEKS

HUKUM

KONTROVERSI