BANDUNG – Api berkobar di sebuah bangunan di Jalan Cilamaya, tepatnya seberang Gedung DPRD Jawa Barat, Jumat, 28 Agustus 2025, petang. Kebakaran ini terjadi di tengah aksi unjuk rasa.
Informasi yang dihimpun, rumah tersebut diduga dibakar oleh massa karena dianggap menjadi tempat persembunyian aparat kepolisian. Sebelumnya, massa sempat melempari rumah itu dengan berbagai benda.
Hal ini membuat kaca hingga atap rumah itu hancur. Bersamaan dengan itu, barang yang diduga molotov dilemparkan ke area rumah. Api kemudian memicur terjadinya kebakaran.
Di satu sisi, massa mencoba merangsek masuk ke dalam rumah untuk mencari anggota polisi yang dianggap bersembunyi di sana.
Sementara di rumah yang berada di samping rumah yang terbakar, tampak beberapa orang mencoba membobol pintu. Ternyata, mereka mencoba untuk menyelamatkan seseorang yang terjebak.
“Ada yang kejebak di dalam, katanya penghuni rumah,” kata pria berkacamata dengan tinggi 156 sentimeter.
Beruntungnya, pukul 17.20 WIB pintu berhasil didobrak dan penghuni rumah berhasil diselamatkan. Sedangkan api semakin berkobar hebat, melahap rumah tersebut. Atap rumah terlihat mulai terbakar seluruhnya.
Sampai pukul 17.40, massa masih berkumpul di depan gedung DPRD Jawa Barat dan api masih melahap bagian rumah.
Sementara itu, Kepala Biro Administrasi dan Pimpinan (Adpim) Pemprov Jabar Akhmad Taufiqurrahman menyebut, bangunan yang terbakar adalah aset milik MPR RI. Ia bilang, bangunan tersebut pernah dipakai sebagai rumah dinas Wakil Gubenur Jabar era Nuriana.
“Itu aset bangunan MPRI RI,” kata Akhmad kepada JPNN di Gedung Sate, Jumat (29/8/2025).
Menurutnya, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi sudah mengetahui terkait aksi anarkisme sore ini. Dedi pun dikabarkan tengah dalam perjalanan menuju Gedung Sate.***
Sumber : AyoBandung