SUBANG – Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Subang Abdul Muhyi membenarkan, kejadian pembobolan gudang KPU Subang yang terletak di Gedung SKB Dinas Pendidikan Kabupaten Subang, yang baru di ketahui pada Senin (21/7/2015) siang pekan lalu.
Ketua KPU menyebut, peristiwa tersebut murni kasus pencurian. Kasusnya sudah ditangani oleh pihak Kepolisian Resor Subang.
Dirinya juga membantah adanya keterlibatan di internal KPU Subang, dalam kasus pencurian surat suara bekas Pemilu 2024 lalu. Ditegaskan dia, kejadian itu murni pencurian.
‘Ini murni pencurian, tidak saya tekankan sekali lagi, tidak ada keterlibatan dari orang dalam KPU Subang, sudah saya kumpul di internal,” tegas Abdul Muhyi kepada RRI di Subang, Selasa (29/7/2025).
Ia menyatakan, untuk pengamanan empat gudang KPU, dilakukan sesuai dengan SOP. Bahkan monitoring oleh KPU secara rutin sering dilakukan termasuk patroli pengamanan oleh Scurity KPU dan juga oleh aparat kepolisian.
‘Pengaman dilakukan sudah dilakukan sesuai SOP nya, tak hanya dilakukan monitoring oleh seluruh Komisioner KPU dan Staf KPU, juga patroli oleh aparat Kepolisian,” terangnya.
Atas kejadian ini, KPU semakin memperketat pengamanan seluruh gudang KPU. Hal itu agar kejadian pembobolan gudang KPU, tidak terulang kembali.
“Tentunya kami, akan memperketat pengamanan tersebut, agar kejadian pencurian tidak terulang kembali,” kata Abdul Muhyi.
Ketika disinggung soal jumlah kertas suara yang dibobol maling di Gudang KPU tersebut, dirinya belum bisa menyebutkan. Namun yang pasti saat ini KPU Subang masih melakukan penghitungan surat suara yang dibawa maling.
“Kami belum bisa memastikan jumlahnya berapa, yang pasti kami masih dalam proses menghitung kerugiannya, dan itu baru bisa diketahui pada saat lelang surat suara nanti,” paparnya.
Ia juga mengapresiasi pihak Polres Subang, yang sudah bergerak cepat menangkap pelaku, dan saat ini sedang dalam proses penyidikan.
“Terima kasih kepada Polres Subang, yang sudah gerak cepat menangkap dan memproses pelaku,” tandas Ketua KPU Subang.
Sumber : rri.co.id