Pergerakan tanah yang terjadi akhir-akhir ini mengakibatkan dua rumah warga di Perumahan Dian Anyar, Kelurahan Cisereuh, Kecamatan Purwakarta Kota, Kabupaten Purwakarta, rusak parah.
Bahkan, salah satu rumah warga, milik Radian ambruk. Kerusakan ini diduga akibat pergerakan tanah yang terus berlangsung selama sepekan terakhir ini.
Selain rumah Radian, rumah milik Fauzan juga mengalami kerusakan parah. Kini, kedua rumah tersebut dalam pemantauan intens oleh pihak pemerintah daerah setempat.
Fauzan menceritakan bagaimana retakan kecil di dinding rumahnya mulai terasa sejak sepekan yang lalu saat wilayah tempat ia tinggal terus diguyur hujan deras.
“Minggu lalu sudah mulai retak-retak, tapi kecil. Semakin hari, retakannya semakin besar. Puncaknya tadi malam, sekitar jam 01.30 WIB, pintu rumah saya sudah tidak bisa dibuka dan terdengar suara retakan keras saat saya tendang,” ujar Fauzan kepada awak media, Selasa, 18 Maret 2025.
Ia juga menambahkan bahwa suara retakan tersebut terus terdengar hingga pagi hari, disertai pergerakan tanah yang semakin kuat. Fauzan bahkan merekam setiap detik pergerakan tanah tersebut sebagai bukti, dengan interval setiap dua menit sekali.
Diduga, pergerakan tanah ini dipicu oleh curah hujan yang tinggi yang melanda Purwakarta dalam beberapa hari terakhir. “Mungkin karena hujan terus, air masuk ke tanah yang sudah retak, jadi semakin parah,” katanya.
Sebelumnya, tambah Fauzan, warga sempat berupaya memperbaiki saluran drainase di sekitar pasar bawah, namun upaya tersebut tidak membuahkan hasil.
“Kami sudah berusaha memperbaiki drainase, sudah dinormalisasi, tetapi pergerakan tanahnya tetap terjadi,” ujarnya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purwakarta sudah memberikan bantuan kepada warga terdampak.
“Minggu lalu sudah diberikan bronjong dan terpal, hari ini diberikan matras dan selimut,” ucap Fauzan.
Abang Ijo Gercep Tinjau Lokasi
Sementara, Wakil Bupati Purwakarta, Abang Ijo Hapidin, yang juga turut meninjau lokasi, mengungkapkan bahwa langkah pertama adalah mengevakuasi warga untuk menghindari potensi bahaya lebih lanjut.
“BPBD bersama pihak terkait akan melakukan pengecekan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab pasti pergerakan tanah ini,” kata Abang Ijo.
Ia juga menjelaskan bahwa salah satu faktor utama adalah aliran air saat hujan besar yang terfokus di lokasi tersebut. Wakil Bupati itu juga menekankan pentingnya saluran drainase yang tepat serta pembuatan Tembok Penahan Tanah (TPT) yang kuat.
“Untuk langkah tindak lanjut, sudah diajukan dan semoga Bapak Bupati segera merealisasikan pembangunan kembali di sini,” kata Abang Ijo.
Selain merusak rumah warga, aktifitas pergerakan tanah juga mengancam lokasi pasar yang berada di belakang rumah terdampak. Dalam upaya menjaga keselamatan warga, Abang Ijo mengumumkan bahwa aktivitas di pasar bawah akan dihentikan sementara.
“Untuk sementara, pasar bawah akan ditutup demi keamanan warga,” demikian kata Abang Ijo. (Rmoljabar)