Kamis, Oktober 23, 2025
spot_img

Blusukan Wabup Bekasi ke Perusahaan Dituding Agenda Politik

Blusukan Wakil Bupati Bekasi Asep Surya Atmaja bersama Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) dan Anggota DPRD dari Partai Buruh ke sejumlah perusahaan di kawasan industri untuk memastikan tersedianya lowongan kerja (loker) bagi masyarakat lokal, dituding bermuatan politik.

Anggota DPRD Kabupaten Bekasi, Jiovanno Nahampun, menilai langkah tersebut sarat kepentingan politik dan bertujuan melindungi Disnaker yang tengah disorot terkait data pelatihan dan penyaluran tenaga kerja.

“Saya rasa kunjungan wakil bupati Bekasi terkait kunjungan ke perusahaan-perusahaan itu bukan sekadar untuk mencari lowongan kerja, tapi agenda politik dan mengamankan Disnaker,” ujar Jio, sapaan akrabnya kepada Radar Bekasi, Kamis (24/4).

Anggota Pansus LKPJ ini menilai, wakil nupati seharusnya mengevaluasi Disnaker yang dinilai tidak transparan terkait data pelatihan dan penyaluran tenaga kerja tahun 2024.

Berita Lainnya  RDP Dugaan Malapraktik RS Hastien Berujung Ricuh

“Seharusnya wakil bupati menegur Disnaker untuk terbuka soal calon pekerja yang sudah dilatih dan disalurkan ke perusahaan. Karena sampai sekarang, pansus LKPJ tidak menerima,” katanya.

Jio juga menyayangkan langkah wakil bupati yang melakukan kunjungan sebelum memperbaiki kinerja Disnaker.

“Disnaker belum dibereskan tapi langsung dijalanin. Bagaimana mau beres, bagaimana mau bentuk pelatihan kerja, sedangkan Disnaker tidak terbuka soal angkatan 2024, yang sudah menghabiskan anggaran banyak,” bebernya.

Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan itu bahkan menduga kunjungan wakil bupati tidak mendapat izin dari Bupati. Kekecewaan juga ia sampaikan terhadap Surohman, anggota DPRD dari Partai Buruh yang ikut dalam kunjungan tersebut, padahal menjabat sebagai Wakil Ketua Pansus LKPJ.

Berita Lainnya  DPRD Jabar Dukung Langkah KDM Tata Ulang Lingkungan Hidup

“Saya kecewa dengan Surohman sebagai Wakil Ketua Pansus. Justru dia malahan bareng-bareng dengan Disnaker, seolah-olah dia memanfaatkan Pansus LKPJ untuk kepentingan pribadi. Saya rasa mereka berdua itu agenda politik,” tudingnya.

Menanggapi tudingan tersebut, Ketua Exco Partai Buruh Jawa Barat, Suparno, enggan mempermasalahkan tafsiran Fraksi PDIP.

“Kalau dari Fraksi PDIP menafsirkan bahwa agenda politik, itu terserah mereka. Kan bagaimana Pak Wakil ini mengimplementasikan 100 hari program kerja bupati dan wakil bupati,” ujarnya.

Ia merasa bingung dengan tudingan bahwa kunjungan ke perusahaan sebagai agenda politik. Menurutnya, kunjungan wakil bupati dilakukan atas persetujuan bupati sebagai bagian dari program 100 hari kerja.

“Di mana agenda politiknya, saya kurang paham. Karena wakil bupati muter kunjungan itu atas surat bupati, bukan slonong boy,” katanha.

Berita Lainnya  DPR Minta Purbaya Berhenti Komentari Kementerian Lain

Suparno juga membantah tudingan bahwa pihaknya melindungi Disnaker. Ia justru mendorong peningkatan anggaran di Disnaker, karena job fair hanya diadakan setahun sekali. Sementara tingkat pengangguran di Kabupaten Bekasi tinggi.

“Itu saya sampaikan saat sambutan di acara halalbihalal. Jadi nggak ada ngelindungi Disnaker. Apa yang kita lindungi, kita itu tegang terus,” tukasnya.

Ia pun mengingatkan seluruh politikus di Bekasi agar berpolitik secara sehat dan berpihak kepada kepentingan rakyat.

“Berpolitiklah secara sehat, berpolitiklah tujuannya untuk kepentingan rakyat, jangan berpolitik untuk mencari pencitraan,” pungkasnya. (pra)

Sumber : RadarBekasi

Catatan Redaksi: Artikel ini ditayangkan secara otomatis. Validitas dan isi sepenuhnya tanggung jawab redaksi opiniplus.com dan dapat mengalami pembaruan..
Bagikan Artikel>>

Berita Lainnya

#Tag Populer

Top News

Memendam Hasrat Seksual Sejak Lama Jadi Alasan Heryanto Tega Rudapaksa dan Bunuh Dina Oktaviani

PURWAKARTA - Polres Purwakarta mengungkap motif pembunuhan pegawai Alfamart Rest Area KM 72 Tol Cipularang, Dina Oktaviani (21) oleh atasannya, Heryanto (27), ternyata karena...

Kiyai Uyan Minta Politisasi Masjid Agung Segera Dihentikan

KARAWANG - Polemik dualisme SK DKM Masjid Agung atau Masjid Syekh Quro Karawang masih terus bergulir dan menuai sorotan publik. Kali ini giliran Ketua Jamiyyah...

KDM Kaget Sumber Air Aqua dari Sumur Bor, Bukan 100% Air Pegunungan Seperti di Iklan

SUBANG - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi melakukan sidak ke pabrik air minum Aqua di Subang. Dalam kunjungan tersebut, ia menyoroti aktivitas industri yang dinilai dapat menimbulkan risiko...

Prabowo Naikan Gaji Hakim sampai 280%, Supaya Tidak Bisa ‘Dibeli’

JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto menginginkan agar hakim menjadi sosok yang tidak bisa dibeli oleh siapapun. Oleh karena itu, ia mengeluarkan kebijakan untuk menaikkan...

Jawa Barat Jadi Jalur Strategis Distribusi Rokok Ilegal, Cirebon dan Purwakarta Paling Banyak Peredarrannya

JAKARTA - Bea Cukai Jawa Barat mengingatkan ancaman hukuman terkait peredaran rokok ilegal. Bukan cuma produsen dan penjual, pemakai rokok ilegal pun terancam pidana. "Sesuai...

Peristiwa

Puluhan Siswa Purwakarta Keracunan Usai Santap Nasi Kotak di Acara Parade Drumband

PURWAKARTA - Suasana Puskesmas Maniis, Kabupaten Purwakarta, tampak penuh sesak pada Senin (20/10/2025) sore. ‎ ‎Pantauan Tribunjabar.id di lokasi, puluhan pelajar laki-laki dan perempuan terbaring di...

CAPTURE

Berita Pilihan

Pemerintahan

Kriminal

Pendidikan

- Advertisement -spot_img

INDEKS

HUKUM

KONTROVERSI