Rabu, Juli 23, 2025
spot_img

Viral Ngaku HRD, Pria ini Sebut Job Fair Hanya Formalitas dan Omong Kosong

Viral Ngaku HRD, Pria ini Sebut Job Fair Hanya Formalitas dan Omong Kosong

Pasca insiden kericuhan pelaksanaan job fair di Kabupaten Bekasi – Jawa Barat, tiba-tiba beredar video di media sosial, seseorang yang mengaku sebagai Human Resource Development (HRD) di salah satu perusahaan.

Dalam pernyataanya yang kontroversial, pria berambut plontos dan berkaca mata ini menyebut jika job fair hanya merupakan kegiatan formalitas.

Dalam video yang beredar, pria ini diduga sedang melakukan live streaming dan menjawab pertanyaan-pertanyaan dari netizen.

Berita Lainnya  KPAI : Kebijakan Dedi Mulyadi 50 Siswa Per Kelas Tabrak Aturan Permendikbud

“Itu orang-orang yang datang (ikut job fair) bakal diambil gak sih pak?,” tanya netizen.

“Enggak!. Job fair itu syarat saja. Job fair itu omong kosong,” jawab si pria, ditulis Opiniplus.com dari video viral di media sosial.

“Lagian aku heran kok masih ada job fair di zaman sekarang. Cari kerja masih ofline itu apa?, ya enggak-lah, semuda sudah online sekarang, kan aneh,” timpalnya.

Pria ini menjelaskan, kalaupun lamaran pekerjaan dilakukan secara ofline, maka biasanya di pelamar kerja datang langsung ke perusahaan. Dan biasanya lowongan kerja seperti ini untuk kelas buruh atau karyawan.

Berita Lainnya  Ada yang Tidak Senang Indonesia Swasembada Pangan

Sehingga menurutnya, pelaksanaan job fair hanta omong kosong.

“Kalaupun ofline itu ya langsung ke perusahaannya ya, yang sekelas buruh pabrik,” katanya.

“Job fair itu omong kosong, kegiatan itu untuk branding-nya kantor,” timpalnya.

Menurutnya, pelaksanaan job fair biasanya merupakan kerja sama perusahaan dengan kementerian atau dinas terkait.

Dan job fair dilaksanakan hanya untuk kepentingan KPI (Key Performance Indicator), atau indikator kinerja dinas. Dan pelaksanaan job fair dilakukan terakhir kali pada tahun 2010.

Berita Lainnya  Dendam karena Digugat Cerai Istri, Ayah di Purwakarta Aniaya Anaknya yang Masih Balita

“Untuk KPI-nya orang kedinasan, melaksanakan event, peserta yang datang ribuan,”

“Jadi jangan banyak berharaplah sama job fair. Berapa tahun yang lalu ya, kira-kira 2010 itu akhir masa job fair,” katanya.***

 

Catatan Redaksi: Artikel ini ditayangkan secara otomatis. Validitas dan isi sepenuhnya tanggung jawab redaksi opiniplus.com dan dapat mengalami pembaruan..
Bagikan Artikel>>

Berita Lainnya

#Tag Populer

Top News

Para Pengasuh Ponpes di Cirebon Keluarkan 5 Maklumat untuk Dedi Mulyadi

CIREBON - Pimpinan Pusat Majelis Komunikasi Alumni Babakan (Makom Albab) dan para pengasuh Pondok Pesantren Babakan Ciwaringin, Kabupaten Cirebon, mengeluarkan lima maklumat secara resmi...

Polemik Seragam dan LKS, KBC Minta Bupati Aep Tak Arogan

KARAWANG – Dalam menyikapi polemik seragam dan jual beli buku LKS di sekolah, Karawang Budgeting Control (KBC) meminta Bupati Karawang, H. Aep Syepuloh tak...

Meski Didemo, KDM Tak akan Cabut Larangan Study Tour

BANDUNG - Meski sudah didemo para pelaku pariwisata dan sopir bus, Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi mengaku tidak akan mencabut kebijakannya soal larangan...

Kuasa Hukum Mahasiswi NA Surati KOMNAS Perempuan

KARAWANG - Gary Gagarin & Patners, kuasa hukum terduga korban pelecehan seksual mahasiswi oleh oknum guru gaji  mengaku telah menyurati Komisi Nasional Anti-Kekerasan terhadap...

Dea Eka Reses di Karanganyar – Desa yang Sering ‘Dianaktirikan’

KARAWANG - Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Dapil Karawang-Purwakarta, Dea Eka Rizaldi, SH menggelar kegiatan Reses Masa Sidang III Tahun 2025 di Desa Karanganyar...

Peristiwa

CAPTURE

Berita Pilihan

Pemerintahan

Kriminal

Pendidikan

- Advertisement -spot_img

INDEKS

HUKUM

KONTROVERSI