Jumat, Oktober 24, 2025
spot_img

Video Monolog Gibran Kirim Pesan Bahwa Wapres Bukan Sekedar Ban Serep

Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka menuai perhatian karena video monolog yang membahas mengenai generasi muda dan bonus demografi.

Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro berpandangan bahwa melalui video tersebut, Gibran memiliki pesan bahwa keberadaannya bukan sekadar cadangan.

Melainkan, tetap bekerja menanggapi sejumlah isu kekinian terutama yang menyangkut anak muda.

“Monolog Mas Gibran ini ingin mengirimkan pesan kepada publik bahwa wapres bukan sekadar ‘ban serep’ karena tetap aktual serta relevan merespon beragam situasi kekinian,” kata Agung Baskoro kepada Kompas.com, Rabu (23/4/2025).

Meskipun, akhirnya video monolog yang diunggah pada 20 April 2024 tersebut lebih banyak mendapat dislike hingga Rabu (23/4/2025) hari ini.

“Secara substantif, video Mas Gibran sesungguhnya positif. Karena mengingatkan soal bonus demografi yang sekarang kita nikmati. Apalagi diafirmasi dengan kesuksesan film Jumbo dan Timnas U-17,” ujar Agung.

Berita Lainnya  Jaga Martabat Kiyai, Santri dan Pesantren, Demo Boikot Trans7 Menggema di Karawang

Menurut Agung, respons negatif diberikan karena menganggap video tersebut tidak relevan. Sebab, publik ingin bukti nyata dari kerja Gibran sebagai Wapres.

“Monolog tersebut dianggap publik tak relevan, menimbang dua hal. Pertama, saat ini Mas Gibran adalah Wapres sehingga perlu menunjukkan kiprahnya secara nyata dan konsisten untuk mengoptimalkan bonus demografi tersebut,” katanya.

“Jangan sampai, sebatas wacana atau narasi yang tumpul. Karena selama enam bulan ini, belum tampak gebrakan dari Mas Wapres,” ujar Agung melanjutkan.

Kedua, dia mengatakan, respons negatif tidak terlepas dari residu Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 terkait putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang memuluskan jalan Gibran maju sebagai calon wakil presiden (cawapres).

Berita Lainnya  Sekda Jabar Jelaskan Kebijakan Donasi Rp 1.000/hari

Kemudian, beberapa masalah lainnya yang terkait dengan keluarga Gibran. Salah satunya, terkait polemik ijazah Presiden ke-7 RI yang juga ayah dari Gibran, Joko Widodo (Jokowi).

“Sukar untuk tidak mengaitkan ketidaksukaan sebagian publik ini dengan ekses Pilpres 2024 yang menyeret soal masalah etik Mas Wapres di MK,” kata Agung.

“Residu-residu pilpres ini hanya salah satunya, di tengah beragam problem lain yang masih mengitari keluarga Solo secara intensif mulai terkait “Geng Medan’, terkait Hasto, soal ijazah, hingga esemka,” ujarnya lagi.

Sebagaimana diketahui, dalam video monolog yang diunggah di kanal YouTube Gibran Rakabuming, Gibran mengatakan bahwa Indonesia akan menghadapi bonus demografi pada 2030-2045.

Berita Lainnya  Viral MBG di Tasikmalaya Dipungut Rp 5 Ribu

Pada kurun waktu tersebut, menurut dia, terdapat 208 juta penduduk Indonesia yang berada di usia produktif. Oleh karena itu, Gibran menyebut bahwa itu adalah momentum bersejarah dan hanya terjadi satu kali.

“Sebuah kondisi yang terjadi dalam sejarah peradaban sebuah bangsa. Kesempatan ini tidak akan terulang di mana sekitar 208 juta penduduk kita akan berada di usia produktif,” kata Gibran.

Namun sayangnya, hingga Rabu (23/4/2025) pukul 13.35 WIB, video monolog Gibran itu mendapatkan dislike 108.157 kali dan telah ditonton sebanyak 867.319 kali.

Sumber : Kompas

Catatan Redaksi: Artikel ini ditayangkan secara otomatis. Validitas dan isi sepenuhnya tanggung jawab redaksi opiniplus.com dan dapat mengalami pembaruan..
Bagikan Artikel>>

Berita Lainnya

#Tag Populer

Top News

Memendam Hasrat Seksual Sejak Lama Jadi Alasan Heryanto Tega Rudapaksa dan Bunuh Dina Oktaviani

PURWAKARTA - Polres Purwakarta mengungkap motif pembunuhan pegawai Alfamart Rest Area KM 72 Tol Cipularang, Dina Oktaviani (21) oleh atasannya, Heryanto (27), ternyata karena...

Kiyai Uyan Minta Politisasi Masjid Agung Segera Dihentikan

KARAWANG - Polemik dualisme SK DKM Masjid Agung atau Masjid Syekh Quro Karawang masih terus bergulir dan menuai sorotan publik. Kali ini giliran Ketua Jamiyyah...

KDM Kaget Sumber Air Aqua dari Sumur Bor, Bukan 100% Air Pegunungan Seperti di Iklan

SUBANG - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi melakukan sidak ke pabrik air minum Aqua di Subang. Dalam kunjungan tersebut, ia menyoroti aktivitas industri yang dinilai dapat menimbulkan risiko...

Prabowo Naikan Gaji Hakim sampai 280%, Supaya Tidak Bisa ‘Dibeli’

JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto menginginkan agar hakim menjadi sosok yang tidak bisa dibeli oleh siapapun. Oleh karena itu, ia mengeluarkan kebijakan untuk menaikkan...

Jawa Barat Jadi Jalur Strategis Distribusi Rokok Ilegal, Cirebon dan Purwakarta Paling Banyak Peredarrannya

JAKARTA - Bea Cukai Jawa Barat mengingatkan ancaman hukuman terkait peredaran rokok ilegal. Bukan cuma produsen dan penjual, pemakai rokok ilegal pun terancam pidana. "Sesuai...

Peristiwa

Puluhan Siswa Purwakarta Keracunan Usai Santap Nasi Kotak di Acara Parade Drumband

PURWAKARTA - Suasana Puskesmas Maniis, Kabupaten Purwakarta, tampak penuh sesak pada Senin (20/10/2025) sore. ‎ ‎Pantauan Tribunjabar.id di lokasi, puluhan pelajar laki-laki dan perempuan terbaring di...

CAPTURE

Berita Pilihan

Pemerintahan

Kriminal

Pendidikan

- Advertisement -spot_img

INDEKS

HUKUM

KONTROVERSI