Jumat, Oktober 24, 2025
spot_img

Dipolisikan, Kepala SPPG di Kota Bekasi Bantah Lecehkan Pegawainya

KOTA BEKASI – Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di wilayah Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, berinisial MKP membantah melakukan pelecehan dan kekerasan terhadap pegawainya berinisial RDA.

Ia menjelaskan, perihal dirinya yang memegang tangan RDA, hal itu dimaskudkan untuk meminta maaf.

“Kalau di CCTV itu ada saya memegang tangan dia katanya secara kencang, tidak mungkinlah pelecehan. Itu dilihatin karyawan dan bahkan dalam kantor saya sendiri,” ungkapnya, Kamis (23/10/2025), seperti dilaporkan Jurnalis KompasTv, Alexander Blegur.

“Kalau bisa jelaskan, kemarin saya memegang tangan dia bukan pelecehan, tapi saya sedang minta maaf kepadanya untuk mulai bekerja lagi secara normal,” imbuhnya.

Sementara terkait dugaan kekerasan yang dialamatkan kepada dirinya, MKP turut membantahnya.

“Sebenarnya bukan tindakan kekerasan, ini hanya alasan perempuan itu untuk mendapatkan dukungan dari media,” ujarnya.

Berita Lainnya  Berawal dari Curhatan Asmara, Berakhir dengan Hilangnya Nyawa

Saat disinggung terkait pemicu peristiwa tersebut, ia mengaku hal itu dikarenakan korban yang dinilai tak menghargai dirinya.

Sebagai kepala SPPG, ia juga menyebut memberikan arahan ke pegawainya demi kebaikan SPPG. Namun, beberapa pendapatnya justru tidak dihiraukan yang bersangkutan.

“Saya agak pusing sama dia, bagaimana cara mengatur dia. Dia malah menyombongkan, katanya dia sudah tujuh tahun bekerja di akuntan, dan dia bahkan mengerti cara akuntan yang benar seperti apa. Lalu saya menanyakan kepada dia, jika kamu sudah bekerja tujuh tahun, kamu bisa mengertikan tentang namanya atasan dan bawahan seperti apa? Cara kamu berkata sama atasan, bawahan seperti apa?” ucapnya.

Berita Lainnya  Ratusan Orang di Bekasi Jadi Korban Investasi Bodong Bisnis Kosmetik

“Saya mengontrol sebagai Kepala SPPG yang dari arahnya yang salah menjadi benar, tapi malah salah sangka kepada saya. Karena kenapa? Kamu (korban) ketika saya mengutarakan pendapat, kamu selalu memotong-motong pendapat saya terus. Tidak ada pendapat yang benar,” sambungnya.

Lebih lanjut ia pun menilai hal ini hanyalah permasalahan internal, yang dibesar-besarkan oleh pegawainya tersebut.

“Ini sebenarnya masalah internal yang dibesar-besarkan saja. Karena dia bawahan dan saya atasan dia tidak mampu untuk membalas sebagaimana,” tegasnya.

“Akhirnya dia menggunakan power of public atau netizen netizen itu untuk mempercayai perempuan itu dalam membuat saya down dan membuat saya merasa bersalah,” imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, RDA melaporkan Kepala SPPG ditempat kerjanya ke Polres Metro Bekasi Kota, terkait dugaan pelecehan dan pengaiayaan.

Berita Lainnya  Dina Oktaviani Dibunuh Teman Kerjanya, Pelaku Setubuhi Jasad Korban Sebelum Dibuang ke Sungai Citarum

Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota, AKBP Braiel Arnold Rondonuwu mengatakan pihaknya telah menerimma laporan korban terhadap Kepala SPPG di Bekasi tersebut.

“Terkait Kepala SPPG, kami sampaikan bahwa terhadap perkara dimaksud kita sudah terima laporan polisi,” ujarnya, Kamis.

Pihaknya pun tengah mendalami laporan polisi tersebut, dengan melakukan pengecekan tempat kejadian perkara (TKP), dan visum terhadap korban.

Selain itu, ia  juga menuturkan akan menjadwalkan pemanggilan para pihak untuk dimintai keterangan ihwal laporan yang dimaksud.***

Sumber : Kompas

Catatan Redaksi: Artikel ini ditayangkan secara otomatis. Validitas dan isi sepenuhnya tanggung jawab redaksi opiniplus.com dan dapat mengalami pembaruan..
Bagikan Artikel>>

Berita Lainnya

#Tag Populer

Top News

Ratusan Bangli di Cikarang Utara Dibongkar, Bupati Belum Putuskan akan Digunakan untuk Apa

BEKASI - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi melalui Satpol PP membongkar ratusan bangunan liar (bangli) di tiga desa wilayah Cikarang Utara pada Senin (20/10/2025). Namun, pascapembongkaran Pemkab Bekasi masih...

Memendam Hasrat Seksual Sejak Lama Jadi Alasan Heryanto Tega Rudapaksa dan Bunuh Dina Oktaviani

PURWAKARTA - Polres Purwakarta mengungkap motif pembunuhan pegawai Alfamart Rest Area KM 72 Tol Cipularang, Dina Oktaviani (21) oleh atasannya, Heryanto (27), ternyata karena...

Kiyai Uyan Minta Politisasi Masjid Agung Segera Dihentikan

KARAWANG - Polemik dualisme SK DKM Masjid Agung atau Masjid Syekh Quro Karawang masih terus bergulir dan menuai sorotan publik. Kali ini giliran Ketua Jamiyyah...

KDM Kaget Sumber Air Aqua dari Sumur Bor, Bukan 100% Air Pegunungan Seperti di Iklan

SUBANG - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi melakukan sidak ke pabrik air minum Aqua di Subang. Dalam kunjungan tersebut, ia menyoroti aktivitas industri yang dinilai dapat menimbulkan risiko...

Prabowo Naikan Gaji Hakim sampai 280%, Supaya Tidak Bisa ‘Dibeli’

JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto menginginkan agar hakim menjadi sosok yang tidak bisa dibeli oleh siapapun. Oleh karena itu, ia mengeluarkan kebijakan untuk menaikkan...

Peristiwa

Puluhan Siswa Purwakarta Keracunan Usai Santap Nasi Kotak di Acara Parade Drumband

PURWAKARTA - Suasana Puskesmas Maniis, Kabupaten Purwakarta, tampak penuh sesak pada Senin (20/10/2025) sore. ‎ ‎Pantauan Tribunjabar.id di lokasi, puluhan pelajar laki-laki dan perempuan terbaring di...

CAPTURE

Berita Pilihan

Pemerintahan

Kriminal

Pendidikan

- Advertisement -spot_img

INDEKS

HUKUM

KONTROVERSI