KOTA BEKASI – Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di wilayah Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, berinisial MKP membantah melakukan pelecehan dan kekerasan terhadap pegawainya berinisial RDA.
Ia menjelaskan, perihal dirinya yang memegang tangan RDA, hal itu dimaskudkan untuk meminta maaf.
“Kalau di CCTV itu ada saya memegang tangan dia katanya secara kencang, tidak mungkinlah pelecehan. Itu dilihatin karyawan dan bahkan dalam kantor saya sendiri,” ungkapnya, Kamis (23/10/2025), seperti dilaporkan Jurnalis KompasTv, Alexander Blegur.
“Kalau bisa jelaskan, kemarin saya memegang tangan dia bukan pelecehan, tapi saya sedang minta maaf kepadanya untuk mulai bekerja lagi secara normal,” imbuhnya.
Sementara terkait dugaan kekerasan yang dialamatkan kepada dirinya, MKP turut membantahnya.
“Sebenarnya bukan tindakan kekerasan, ini hanya alasan perempuan itu untuk mendapatkan dukungan dari media,” ujarnya.
Saat disinggung terkait pemicu peristiwa tersebut, ia mengaku hal itu dikarenakan korban yang dinilai tak menghargai dirinya.
Sebagai kepala SPPG, ia juga menyebut memberikan arahan ke pegawainya demi kebaikan SPPG. Namun, beberapa pendapatnya justru tidak dihiraukan yang bersangkutan.
“Saya agak pusing sama dia, bagaimana cara mengatur dia. Dia malah menyombongkan, katanya dia sudah tujuh tahun bekerja di akuntan, dan dia bahkan mengerti cara akuntan yang benar seperti apa. Lalu saya menanyakan kepada dia, jika kamu sudah bekerja tujuh tahun, kamu bisa mengertikan tentang namanya atasan dan bawahan seperti apa? Cara kamu berkata sama atasan, bawahan seperti apa?” ucapnya.
“Saya mengontrol sebagai Kepala SPPG yang dari arahnya yang salah menjadi benar, tapi malah salah sangka kepada saya. Karena kenapa? Kamu (korban) ketika saya mengutarakan pendapat, kamu selalu memotong-motong pendapat saya terus. Tidak ada pendapat yang benar,” sambungnya.
Lebih lanjut ia pun menilai hal ini hanyalah permasalahan internal, yang dibesar-besarkan oleh pegawainya tersebut.
“Ini sebenarnya masalah internal yang dibesar-besarkan saja. Karena dia bawahan dan saya atasan dia tidak mampu untuk membalas sebagaimana,” tegasnya.
“Akhirnya dia menggunakan power of public atau netizen netizen itu untuk mempercayai perempuan itu dalam membuat saya down dan membuat saya merasa bersalah,” imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, RDA melaporkan Kepala SPPG ditempat kerjanya ke Polres Metro Bekasi Kota, terkait dugaan pelecehan dan pengaiayaan.
Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota, AKBP Braiel Arnold Rondonuwu mengatakan pihaknya telah menerimma laporan korban terhadap Kepala SPPG di Bekasi tersebut.
“Terkait Kepala SPPG, kami sampaikan bahwa terhadap perkara dimaksud kita sudah terima laporan polisi,” ujarnya, Kamis.
Pihaknya pun tengah mendalami laporan polisi tersebut, dengan melakukan pengecekan tempat kejadian perkara (TKP), dan visum terhadap korban.
Selain itu, ia juga menuturkan akan menjadwalkan pemanggilan para pihak untuk dimintai keterangan ihwal laporan yang dimaksud.***
Sumber : Kompas


