Bupati Purwakarta, Saepul Bahri Binzein (Om Zein) menanggapi komentar anggota Komisi X DPR RI, Verrell Bramasta, soal program pendidikan militer gagasan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Melalui unggahan di akun media sosialnya, Verrell Bramasta selaku anggota DPR RI Dapil Jabar VII (Purwakarta, Karawang, dan Bekasi) menyampaikan kekhawatirannya terkait program pendidikan berkarakter itu.
Sebagaimana diketahui, program pendidikan berkarakter ini dilakukan dengan mengirim para siswa yang dianggap bermasalah atau nakal ke barak militer untuk dibina oleh tentara agar menjadi lebih disiplin.
“Saya sepakat bahwa pendidikan karakter adalah fondasi penting untuk membangun generasi muda,” kata Verrel Bramasta, dikutip dari unggahan akun Instagram @bramastavrl, Selasa (6/5/2025).
“Oleh karena itu, saya sangat mengapresiasi upaya pemerintah daerah untuk menerapkan kedisiplinan dan juga akhlak yang mulia untuk pendidikan karakter siswa-siswi yang sedang mengalami masalah perilaku,” sambungnya.
Verrel Bramasta menyebutkan bahwa dalam banyak kasus, perilaku menyimpang remaja bukan hanya karena disiplin yang lemah melainkan juga berasal dari masalah keluarga, tekanan sosial, dan emosional yang belum tertangani.
Politikus muda jebolan aktor itu lantas khawatir bahwa pendidikan militer bagi siswa nakal dengan melibatkan TNI ini, nantinya bisa membentuk karakter anak yang keras bukan tangguh.
“Namun dengan hal ini, saya mencermati adanya kekhawatiran dari berbagai pihak terutama beberapa orang tua yang concern mengenai pro dan kontra terhadap kebijakan tersebut, apalagi pendekatan yang digunakan adalah military approach,” ungkap Verrel Bramasta.
“Bila kita hanya mengandalkan physical approach atau pendekatan secara fisik tanpa menyentuh dimensi psikologis dan juga spiritual para remaja ini, saya rasa kita malah akan membentuk karakter anak-anak muda yang keras, bukan yang tangguh,” lanjutnya.
Diulti Om Zein
Mengetahui program pendidikan militer gagasan Gubernur Jabar dikritik Verrel Bramasta, Om Zein pun dengan sigap pasang badan membela.
Om Zein dengan tegas meminta Verrel Bramasta untuk turun langsung ke lapangan dan melihat kondisi pelajar yang sedang mengikuti program pendidikan berkarakter di markas TNI.
“Ya ampun mas, mas-kan (Verrel Bramasta) Dapil sini. Mendingan turun langsung, daripada cuma berwacana,” ujar Om Zein, Jumat (9/5/2025), dilansir TribunJabar.id.
Om Zein juga membantah pernyataan Verrel Bramasta soal orang tua yang khawatir soal dikirimnya para siswa nakal ke barak militer.
Menurut Om Zein, justru orang tua yang menitipkan anaknya untuk mengikuti pendidikan di barak militer, merasa senang dan mendukung program tersebut.
“Orang tua yang menitipkan anaknya di Barak Militer semua senang, mas,” sebut Om Zein.
Lebih lanjut, Om Zein menantang balik Verrel Bramasta untuk ikut terjun langsung menangani para siswa yang dianggap bermasalah.
“Gini deh mas, ada 30 pelajar yang mau ikut program ini. Gimana kalau kita bagi dua, saya ambil 15 pelajar, mas ambil 15 pelajar. Yang 15 pelajar mas bina dengan cara mas, yang 15 lagi kami bina di barak militer. Yuk, action aja, mas. Daripada kita terus wacana,” tutur Om Zein.
Meski menimbulkan pro kontra, Dedi Mulyadi tetap melanjutkan program pendidikan militer bagi siswa nakal di Jabar.
Uji coba program pendidikan militer ini telah dimulai dengan dikirimnya 39 siswa SMP yang dianggap nakal ke Resimen Artileri Medan 1/Sthira Yudha, Batalyon Armed 9 di Bungursari, Purwakarta, Jabar, pada Kamis (1/5/2025) lalu.
Sumber : Tribun