Rabu, Juli 23, 2025
spot_img

Pendidikan Karakter Berbasis Militer, Jika Hanya Kritik Kesannya Seperti Nyinyir

Anggota DPRD Jawa Barat, Dea Eka Rizaldi SH menanggapi berbagai macam reaksi publik terkait kebijakan Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi, soal penerapan program pendidikan karakter berbasis militer.

Disampaikan Dea, sampai sejauh ini baru Kabupaten Purwakarta yang melakukan uji coba program pendidikan yang diperuntukan bagi siswa bermasalah ini.

Hal ini kemungkinan menyusul masih adanya pro kontra dengan terobosan program pendidikan dari KDM ini. Namun demikian, Dea meyakini mayoritas orang tua siswa yang anaknya bermasalah setuju dengan program ini.

Berita Lainnya  Dea Eka Reses di Karanganyar - Desa yang Sering 'Dianaktirikan'

Oleh karenanya, Dea menghimbau agar bagi setiap orang yang kontra dengan program ini tidak hanya sekedar mengkritik. Melainkan memberikan masukan program lain untuk mengatasi persoalan siswa bermasalah ini.

“Iya dong, supaya fair. Jadi jangan hanya sekedar mengkritik. Tetapi juga memberikan solusi. Kalau hanya kritik kesannya seperti nyinyir,” tutur wakil rakyat Dapil Karawang-Purwakarta ini, Jumat (2/5/2025).

Terlepas dari pro kontra yang sedang terjadi, secara pribadi Dea mengaku setuju dengan penerapan program pendidikan karakter berbasis militer yang digelar selama 14 hari ini.

Berita Lainnya  Langkah Kolaboratif, DPRD Jabar Apresiasi Gerakan Penanaman Ribuan Pohon Yayasan Badega Garuda Sakti

Terlebih, program ini bersifat terintegrasi. Yaitu dimana tidak hanya melibatkan unsur TNI-Polri. Melainkan juga melibatkan stakeholder lain sepererti Dinas Pendidikan sampai pihak sekolah.

“Kalau boleh saya bilang anggap saja ini seperti pesantren kilat untuk membentuk karakter dan sikap disiplin siswa. Cuma bedanya kalau pesantren diajarkan pak kiyai, tapi kalau ini oleh tentara,” katanya.

Ditambahkan Dea, ia juga berharap pendidikan karakter berbasis militer ini mulai direalisasikan Bupati Karawang. Mengingat peristiwa aksi tawuran siswa di Karawang hampir terjadi dalam rentan waktu setiap minggunya.

Berita Lainnya  Saat Verrell Bramasta Hadi di MPLS, Reaksi Pelajarnya Biasa Saja, Tapi Malah Ibu-ibu yang Heboh

“Kalau saya pribadi berkeyakinan pada akhirnya semua akan setuju dengan terobosan program Pak Dedi Mulyadi ini. Mengingat sampai saat ini belum ada formula lain untuk menangani permasalahan kenalakan siswa selama ini,” tandasnya.***

Catatan Redaksi: Artikel ini ditayangkan secara otomatis. Validitas dan isi sepenuhnya tanggung jawab redaksi opiniplus.com dan dapat mengalami pembaruan..
Bagikan Artikel>>

Berita Lainnya

#Tag Populer

Top News

Peringati HAN 2025, Pemkot Bandung Bagikan 52 Ribu Kartu Identitas Anak

BANDUNG -  Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional (HAN) Tahun 2025, Pemerintah Kota Bandung menggelar serangkaian kegiatan kolaboratif yang melibatkan berbagai perangkat daerah. Puncak peringatan...

Polres Karawang Lakukan Ground Breaking Pembangunan SPPG

KARAWANG - Demi menyukseskan program strategis nasional, Polres Karawang melaksanakan ground breaking pembangunan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), di Dusun Ranggon, Desa Sarijaya, Kecamatan...

400 Ribu Orang ‘Ngosrek Bareng’, Purwakarta Pecahkan Rekor MURI

PURWAKARTA – Kabupaten Purwakarta sukses mencatatkan sejarah dengan meraih Rekor MURI untuk kerja bakti bersih jalan dengan jumlah peserta terbanyak, yaitu lebih dari 400 ribu...

Muhammadiyah dan NU Keluhkan Kebijakan Dedi Mulyadi

BANDUNG - Dua organisasi masyarakat (ormas) Islam besar mengeluhkan kebijakan Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi. Sosok yang akrab disapa Kang Dedi Mulyadi (KDM) ini membuat...

Wali Kota Bandung Kembali Tolak Kebijakan KDM, Kali ini Soal Study Tour

BANDUNG - Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, lagi-lagi tidak mau menjalankan kebijakan yang dikeluarkan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Farhan memilih membebaskan sekolah di Bandung untuk...

Peristiwa

CAPTURE

Berita Pilihan

Pemerintahan

Kriminal

Pendidikan

- Advertisement -spot_img

INDEKS

HUKUM

KONTROVERSI