Setelah dinilai sukses menertibkan bangunan liar (bangli) di sepanjang kali Bekasi yang menjadi penyebab banjir, Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi kembali menantang Bupati Bekasi, Ade Kuswara Kunang yang dijulukinya sebagai bupati ‘Si Raja Bongkar’.
Dalam kegiatan Jaksa Mandiri Pangan di Desa Srimahi, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, KDM kembali menantang Si Raja Bongkar untuk mengevaluasi tata ruang Bekasi, maksudnya tata ruang yang beralih fungsi.
“Saya ucapkan terima kasih kepada Pak Bupati Bekasi. Ini disebutnya oleh saya adalah raja bongkar,” kata KDM dalam sambutannya, Kamis (22/5/2025).
Di hadapan Jaksa Agung ST Burhanuddin dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, KDM juga memuji kepemimpinan Ade Kunang yang dinilainya tegas. Karena telah membongkar semua bangli penyebab banjir tanpa kompensasi.
Menjawab tantangan KDM, Ade Kuswara Kunang tak masalah dirinya dijuluki ‘Si Raja Bongkar’ oleh KDM.
Ia mengatakan jika julukan tersebut akan jadi motivasi buat dirinya. “Ya respons saya biasa saja, menjadi motivasi untuk nanti ke depan,” kata Ade Kunang.
Ade Kunang memastikan akan terus melanjutkan pembongkaran bangunan liar di berbagai wilayah Kabupaten Bekasi. Sebab, keberadaan bangunan liar sangat mengganggu kenyamanan dan ketertiban umum.
“Bangli (bangunan liar) memang mengganggu ketertiban umum ya, kita bisa kondisikan,” katanya.
Ade Kunang juga merespons permintaan KDM untuk mengenai evaluasi tata ruang di Kabupaten Bekasi. Dia mengaku akan segera menginstruksikan lurah dan camat untuk mengembalikan fungsi lahan dan menata desa.
“Kita juga akan mengadopsi pergub (peraturan gubernur) tentang larangan alih fungsi lahan. Kan sudah jelas tadi bahwa penertiban bangli itu kita sedang berjalan, itu adalah bukti Kabupaten Bekasi memperbaiki fungsi (tata ruang),” tandasnya.***