Senin, Oktober 20, 2025
spot_img

Viral Tugu Ikan Gabus, Ternyata Warga Urunan Saat 17 Agustusan

BEKASI – Sebuah video memperlihatkan adanya tugu ikan gabus di Kecamatan Tambun UtaraKabupaten Bekasiviral di media sosial.

Video tersebut salah satunya dibagikan oleh akun Instagram @infobekasi.coo.

Dalam video tersebut, terlihat tugu ikan gabus tersebut berada di jalan menuju pintu Tol Gabus, Desa Srijaya, Kecamatan Tambun UtaraKabupaten Bekasi Jawa Barat.

Ikan gabus tersebut berwarna abu-abu dan putih dan dipasang menggunakan tiang penyangga.

Belakangan diketahui bahwa tugu ikan gabus tersebut terbuat dari bahan bambu dan karpet dengan panjang kurang lebih 5 meter.

Kerangka di bagian dalam tugu menggunakan anyaman bambu yang membentuk ikan gabus.

Sementara, di bagian luar, kerangka tersebut dibalut oleh bahan karpet mengikuti pola tubuh ikan gabus.

Lantas, seperti apa cerita di balik adanya tugu ikan gabus di Bekasi?.

Urunan Warga

Camat Tambun Utara, Najmudin menjelaskan bahwa tugu ikan gabus itu tidak dibuat oleh pemerintah, melainkan urunan warga Kampung Gabus.

Tepatnya, warga melakukan urunan untuk membiayai patung oleh tokoh pengrajin di Kampung Gabus untuk acara arak-arakan perayaan hari kemerdekaan Republik Indonesia.

Berita Lainnya  Tudingan Cawe-cawe Barjas, Wabup Maslani Tak Perlu Kebakaran Jenggot

“Festival itu kan biasanya ada kayak semacam barongsai, kita arak-arak,” ucap Najmudin, Minggu (19/10/2025), dikutip dari Kompas.com.

“Nah, ini murni partisipasi masyarakat gitu, mereka nyumbang untuk acara Festival Kali Gabus,” sambungnya.

Najmudin mengungkapkan bahwa pembuatan tugu ikan gabus tersebut menelan biaya Rp2,5 juta dengan dana seluruhnya hasil urunan warga.

“Kalau saya tanya ke warga pengrajinnya, itu menghabiskan dana sekitar Rp 2,5 juta. Itu murni dari dana warga, tanpa ada campur tangan kami (pemerintah),” kata dia.

Alasan Dibuat Ikan Gabus

Sementara itu, alasan di balik pemilihan ikan gabus sebagai ikon Tambun Utara ternyata karena berkaitan dengan kebudayaan setempat.

“Itu (ikan gabus) memang sebuah entitas budaya di daerah kami,” kata Najmudin.

“Termasuk, di Tambun Utara itu dari total delapan desa, lima desanya itu disebutnya Kampung Gabus,” jelas dia.

Berita Lainnya  Ramai #Boikot_Trans7, Majelis Alumni Pesantren Babakan Ciwaringin Tuntut Trans7 Minta Maaf

Kendati demikian, Najmudin menilai bahwa tugu ikan gabus tersebut belum sepenuhnya bisa disebut sebagai tugu.

Alasannya, patung tersebut belum permanen karena hanya terbuat dari karpet.

“Belum bisa disebut tugu itu kalau menurut saya, masih seperti boneka gitu lah. Karena kalau tugu biasanya kan dari beton, besi, atau apa gitu kan, permanen,” kata dia.

Sementara itu, Edi (46) warga asli Desa Gabus Srijaya mengaku mengetahui proses pembuatan patung ikan gabus tersebut sejak awal.

“Awalnya kan pas 17 Agustus-an diadain mancing gratis tuh di Kali Gabus,” tutur Edi.

“Warga pada patungan gitu buat bikin karnaval nih, apa yang seru? Ya sudah patung ikan gabus,” tambah dia.

Menurut Edi, sejak zaman dahulu, kawasan tempat tinggalnya memang terkenal memiliki rawa yang penuh dengan ikan gabus.

“Dari zaman dulu memang, kalau kata orang tua saya itu rawa semua,” ujar Edi.

“Dari rawa sampai ke got, selokan lah bahasanya, itu banyak banget ikan gabusnya, terkenal lah,” imbuhnya.

Berita Lainnya  Kritik Menohok PERADI ke Dedi Mulyadi : Tidak Perlu Bebani Masyarakat Diluar Pajak dan Retribusi

Bukan hanya itu, lanjut Edi, warga Kampung Gabus juga percaya bahwa pada zaman dahulu, bentuk kampungnya seperti ikan gabus jika dilihat dari peta.

Mulai dari kawasan ujung yang menjadi kepalanya dan permukiman yang berbelok-belok membentuk badan, sirip, sampai pada ekor ikan gabus.

Bahkan, kata Edi, di Jakarta dan sekitarnya, olahan ikan gabus yang ada di daerah Tambun Utara merupakan yang terbaik dari segi cita rasa kuliner.

“Kita kan dari dulu emang udah akrab banget sama gabus. Saya yakin, mohon maaf ya, sama daerah lain, pasti beda,” kata Edi.

“Walaupun bawa nama restoran Gabus, tapi pasti beda. Pucungnya itu beda sama orang asli sini,” ucap Edi.***

Sumber : Kompas.com

Catatan Redaksi: Artikel ini ditayangkan secara otomatis. Validitas dan isi sepenuhnya tanggung jawab redaksi opiniplus.com dan dapat mengalami pembaruan..
Bagikan Artikel>>

Berita Lainnya

#Tag Populer

Top News

Warga Tolak Rencana Unras ke PT. MIM Hari ini

KARAWANG - Rencana aksi unjuk rasa yang akan digelar oleh salah satu kelompok masyarakat di PT. Multi Indo Mandiri, Senin 20 Oktober 2025, mendapat...

3 Desa Wisata dan Dalang Anak Harumkan Karawang

KARAWANG - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang, Jawa Barat secara resmi memberikan penghargaan kepada tiga desa wisata berprestasi yang telah mengharumkan nama daerah di kancah...

Waspada! Kasus Penipuan Online di Bekasi Tinggi

BEKASI - Polres Metro Bekasi mencatat angka kasus penipuan online di Kabupaten Bekasi alami peningkatan. Bahkan, jumlahnya mengalahkan laporan kasus kejahatan jalanan maupun pencurian sepeda motor (curanmor). Wakil Kepala Satuan Reserse Kriminal...

5 Pejabat Daftar Seleksi Sekda Bekasi

BEKASI - Sebanyak lima pejabat mendaftarkan diri pada seleksi jabatan pimpinan tinggi pratama Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bekasi yang dibuka sejak 3-17 Oktober 2025...

KPK Minta Laporan Resmi Dugaan Mark Up Kereta Cepat, Mahfud MD Bilang ‘Aneh’

JAKARTA - Mantan Menkopolhukam era Presiden ke-7 Joko Widodo, Mahfud MD, mengaku merasa aneh dengan permintaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang memintanya melaporkan dugaan mark...

Peristiwa

Viral Video Perundungan Siswa SMP di Bekasi, Polisi Panggil Sejumlah Pihak

SEBUAH video kasus bullying disertai kekerasan terjadi di Bekasi, Jawa Barat, viral di media sosial. Dalam video berdurasi 16 detik tersebut, terlihat para siswa mengenakan seragam SMP baju putih dan celana biru melakukan kekerasan fisik terhadap...

CAPTURE

Berita Pilihan

Pemerintahan

Kriminal

Pendidikan

- Advertisement -spot_img

INDEKS

HUKUM

KONTROVERSI