Rabu, September 17, 2025
spot_img

Menghidupkan Kembali Ideologi Bung Karno : Marhaenisme, Nasionalisme dan Trisakti

KARAWANG – Menutup rangkaian kegiatan Haul Bung Karno, DPC PDI Perjuangan Karawang – Jawa Barat menggelar kegiatan ‘Dialog Kebangsaan’ secara terbuka untuk masyarakat umum, Senin (30/6/2025).

Dengan tema kegiatan ‘Warisi Apinya, Bukan Abunya’, PDI-P Karawang berharap semua elemen bangsa bisa kembali menghidupkan ideologi Sang Proklamator, didalam mengisi sendi-sendi kemerdekaan bangsa saat ini.

Politisi PDI-P Karawang, Dr. Anwar Hidayat SH.MH menyampaikan, paling tidak ada tiga hal yang menjadi ciri khas ideologi Bung Karno. Yaitu Marhaenisme, Nasionalisme dan Trisakti.

Berita Lainnya  PAN Nonaktifkan Eko Patrio dan Uya Kuya dari DPR RI

Menurutnya, Marhaenisme menekankan kepada ideologi kerakyatan yang berakar pada gerakan sosialisme dan anti-penindasan. Sementara Nasionalisme menekankan persatuan bangsa.

Dan Trisakti adalah sikap setiap individu atau negara yang berdaulat dalam politik, berdikari dalam ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan.

“Ya, sesuai dengan tema kegiatan kita hari ini, Warisi Apinya, Bukan Abunya, kita berharap semua elemen bangsa bisa kembali menghidupkan idelogi Bung Karno untuk mengisi sendi-sendi kemerdekaan,” tuturnya.

Anggota DPRD Karawang yang akrab disama Doktor Dede Anwar ini juga kembali mengingatkan tentang tujuan Proklamasi yang tidak hanya sekedar menjadi formalitas kemerdekaan bangsa terhadap penjajahan.

Berita Lainnya  Kehadiran Megawati Disamping Prabowo Patahkan Isu PDI-P Terlibat Demonstrasi

Lebih dari itu, proklamasi juga menekankan kepada pentingnya kedaulatan dan kemandirian bangsa ditengah persaingan politik dan ekonomi global.

“Hari ini setiap individu negara harus kembali melakukan introspeksi diri, apakah SDM kita sudah siap bersaing di dunia globalisasi dan digitalisasi?,” kata Dede Anwar.

“Karena makna dan tujuan proklamasi tidak sekdar membebaskan kita dari penjajahan. Tetapi juga harus siap menyongsong kehidupan bangsa dan bernegara yang lebih baik dan bermartabat,” tutup Dosen di salah perguruan tinggi swasta Karawang ini.***

Berita Lainnya  Ironi! Saat Masyarakat Sedang Menjerit, Bantuan Keuangan Parpol Malah Naik

 

Catatan Redaksi: Artikel ini ditayangkan secara otomatis. Validitas dan isi sepenuhnya tanggung jawab redaksi opiniplus.com dan dapat mengalami pembaruan..
Bagikan Artikel>>

Berita Lainnya

#Tag Populer

Top News

Dukun Pengganda Uang Janjikan Duit Sekoper, Ternyata Isinya Cuma Bantal

JAKARTA - Polisi mengungkap tipu daya pria H alias Romo (45) yang mengaku sebagai dukun pengganda uang terkait penemuan 'gudang' dolar AS di Apartemen...

2 Anggota TNI AD Terlibat Kasus Pembunuhan Kacab Bank

JAKARTA - Pomdam Jaya menetapkan dua anggota TNI AD Sersan Kepala (Serka) N dan Kopral Dua (Kopda) FH sebagai tersangka penculikan dan pembunuhan M Ilham Pradipta (MIP)...

Gak Usah Datang ke Lembur Pakuan, Kalau Cuma Minta Dibantu Lunasi Utang oleh KDM

SUBANG - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menegaskan tidak akan melayani aduan warga terkait persoalan utang piutang yang datang ke kediamannya di Lembur Pakuan....

Kota Bandung Target Juara Umum Popda Jabar XIV/2025

KOTA BANDUNG - Wali Kota Bandung Muhammad Farhan secara resmi melepas kontingen Kota Bandung untuk mengikuti Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) Jawa Barat XIV/2025,...

FAIS Tolak Rencana Operasi Tempat Dugem Holywings di Jalan Tuparev

KARAWANG - Rencana beroperasinya tempat hiburan malam (THM) Holywings di Jalan Tuparev, Kabupaten Karawang, memunculkan gelombang penolakan dari sejumlah elemen masyarakat, khususnya umat Islam....

Peristiwa

CAPTURE

Berita Pilihan

spot_img
spot_img
spot_img

Pemerintahan

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Kriminal

spot_img
spot_img

Pendidikan

- Advertisement -spot_img

INDEKS

HUKUM

KONTROVERSI