Rabu, Juli 23, 2025
spot_img

Dugaan Pungli Berkedok Sumbangan, Siswa di Bekasi Demo Kepsek

BEKASI – Ratusan pelajar kelas X dan XI SMAN 9 Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, menggelar demo di halaman sekolah mereka pada Selasa (3/6/2025).

Demo tersebut menyasar Kepala SMAN 9 Tambun Selatan, Kurniawati. Mereka menyoroti praktik dugaan pungutan liar (pungli) berkedok sumbangan, di antaranya pembangunan gedung sekolah hingga pembelian alat pendingin ruangan mushala.

Seorang pelajar kelas XI berinisial RP mengaku telah dimintai uang berkedok biaya akademik dan non-akademik sejak ia masuk pada 2023 lalu.

“Katanya untuk gedung. Tapi sampai sekarang masih gini-gini aja. Orangtua saya sudah bayar setiap tahun Rp 500.000,” kata RP di lokasi, Selasa.

Berita Lainnya  Siswa di Jabar Siap-siap Bangun Pagi, Jam Masuk Sekolah Pukul 06.30 WIB Berlaku 14 Juli 2025

Selain mempertanyakan kejelasan pembangunan gedung, para pelajar juga meminta kejelasan mengenai fasilitas unit kesehatan sekolah (UKS).

Fasilitas UKS di sekolah tersebut hanya terdiri dari sebuah meja tanpa kursi dan kasur. Ketersediaan obat-obatan juga menjadi masalah, karena dalam dua bulan terakhir tidak ada suplai dari pihak sekolah.

Pengurus UKS bahkan terpaksa menggunakan uang pribadi untuk membeli obat apabila ada pelajar yang membutuhkan perawatan.

Ironisnya, pengeluaran pribadi ini tidak diganti oleh pihak sekolah sehingga semakin memicu kemarahan para pelajar.

Berita Lainnya  MPLS di Jabar Tekankan Pendidikan Karakter Gapura Panca Waluya

“Itu pakai dana uang pribadi, misalkan saya ataupun teman-teman yang lain. Kalau misalkan ada uang sendiri saya, pakai uang saya dulu. Tidak diganti,” ungkap dia.

Selain itu, pelajar juga menyoroti dugaan penyelewengan dana berkedok tanda tangan penerima snack pada sejumlah kegiatan internal sekolah, di antaranya buka bersama, pesantren kilat, dan perlombaan.

Mereka dipaksa tanda tangan, tetapi tak menerima snack saat menghadiri kegiatan internal sekolah.

“Tanda tangan itu paksaan. Tanda tangan itu untuk penerimaan snack, padahal waktu itu enggak menerima,” imbuh dia.

Berita Lainnya  Muhammadiyah dan NU Keluhkan Kebijakan Dedi Mulyadi

Hingga kini, ratusan pelajar masih bertahan di lingkungan sekolah menuntut penjelasan langsung dari Kurniawati selaku kepala sekolah.

Sumber : Kompas

 

Catatan Redaksi: Artikel ini ditayangkan secara otomatis. Validitas dan isi sepenuhnya tanggung jawab redaksi opiniplus.com dan dapat mengalami pembaruan..
Bagikan Artikel>>

Berita Lainnya

#Tag Populer

Top News

Kuasa Hukum Mahasiswi NA Minta Asistensi Komisi III DPR RI

JAKARTA - Setelah menyurati Komnas Perempuan, Gary Gagarin & Patners - Kuasa hukum NA (19) mahasiswi terduga korban kasus pelecehan seksual di Kabupaten Karawang...

Dampak Kebijakan KDM, Sekolah Swasta di Depok Hanya Terima 4 Siswa Baru

DEPOK - Diduga akibat dampak kebijakan Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi yang memberlakukan kebijakan penambahan rombel 50 siswa per kelas untuk sekolah negeri,...

Dea Eka Serap Aspirasi Warga Gintungkerta – Klari

KARAWANG - Dea Eka Rizaldi SH, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat dari Fraksi Partai Gerindra, melaksanakan kegiatan reses di Desa...

Peringati HAN 2025, Pemkot Bandung Bagikan 52 Ribu Kartu Identitas Anak

BANDUNG -  Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional (HAN) Tahun 2025, Pemerintah Kota Bandung menggelar serangkaian kegiatan kolaboratif yang melibatkan berbagai perangkat daerah. Puncak peringatan...

Polres Karawang Lakukan Ground Breaking Pembangunan SPPG

KARAWANG - Demi menyukseskan program strategis nasional, Polres Karawang melaksanakan ground breaking pembangunan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), di Dusun Ranggon, Desa Sarijaya, Kecamatan...

Peristiwa

CAPTURE

Berita Pilihan

Pemerintahan

Kriminal

Pendidikan

- Advertisement -spot_img

INDEKS

HUKUM

KONTROVERSI