Kamis, Oktober 23, 2025
spot_img

Bupati-Sekda Retak, Ghazali Center : Hanya Isu Murahan yang Dibuat Segelintir Orang

Terkait isu keretakan antara Bupati Karawang, H. Aep Syaepuloh dan Sekda H. Asep Aang Rahmatullah, Lembaga Kajian dan Konsultasi Ghazali Center menilai bahwa kabar tersebut hanya sekedar isu remeh atau murahan yang sengaja dibuat segelintir orang.

Direktur Ghazali Center, Lili Gozali S.Pd mengatakan, kabar disharmonisasi atau keretakan hubungan antara bupati dengan sekda hanya merupakan isu yang dimainkan oleh segelintir orang yang tidak ingin Karawang kondusif.

Yaitu dimana isu tersebut seakan mem-framing bahwa sekda sudah tidak akur dan tidak manut lagi kepada bupati. Padahal faktanya, hubungan bupati dengan sekda masih sangat baik dan tidak bisa dipisahkan.

Berita Lainnya  Lelucon Terhadap Ulama, Santri dan Pesantren Adalah Alarm Darurat Bangsa

“Hubungan di dalam pekerjaan atau pun diluar pekerjaan sangat baik, dibuktikan dengan masih bersama dan saling bahu membahunya dalam membenahi Karawang untuk kemajuan kedepan,” tutur Lili Gozali S.Pd, Senin (26/5/2025).

Lili mengaku belum bisa menyimpulkan motif dibalik framing isu keretakan bupati dengan sekda ini. Yang pasti ia menilai bahwa kabar disharmonisasi antara bupati dengan sekda ini belum bisa dipertanggungjawabkan kebenaran informasinya.

Terlebih dalam program 100 hari kerja bupati dan wakil bupati Aep-Maslani, Karawang justru kembali mendapat predikat Wajat Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK. Hal ini membuktikan bahwa hubungan antara bupati dengan sekda masih baik-baik saja.

Berita Lainnya  'Satu Sekolah Satu Dapur', Solusi Keracunan MBG

“Dengan adanya Hasil Pemeriksaan Laporan Keuangan Tahun 2024 dari BPK dengan kembali meraih predikat WTP, ini merupakan salah satu indikator terjalinnya harmonisasi yang baik dalam pengelolaan pemerintahan di Karawang saat ini,” katanya.

Menurut Lili, disharmonisasi kepemimpinan daerah biasanya terjadi antara bupati dengan wakil bupati. Tetapi hari ini tiba-tiba dibuat isu keretakan antara bupati dengan sekda.

“Saya juga heran dasar isu keretakan ini apa. Karena yang saya tahu sekda bergerak sesuai dengan arahan bupati. Karena sekda tidak memiliki kewenangan untuk membuat kebijakan sendiri. Semuanya harus atas persetujuan bupati,” katanya.

Berita Lainnya  Lelucon Terhadap Ulama, Santri dan Pesantren Adalah Alarm Darurat Bangsa

Sehingga atas isu keretakan bupati dengan sekda ini, Lili menilai hanya sekedar isu remeh yang tidak penting untuk dibesar-besarkan.

“Untuk itu isu terkait keretakan bupati dan sekda hanyalah isu remeh-temeh yang tidak penting untuk dibesar-besarkan. Yang lebih penting adalah ikut berperan aktif dalam memberikan masukan ataupun kritikan yang konstruktif untuk Karawang kedepan yang lebih maju,” tandasnya.***

Catatan Redaksi: Artikel ini ditayangkan secara otomatis. Validitas dan isi sepenuhnya tanggung jawab redaksi opiniplus.com dan dapat mengalami pembaruan..
Bagikan Artikel>>

Berita Lainnya

#Tag Populer

Top News

Memendam Hasrat Seksual Sejak Lama Jadi Alasan Heryanto Tega Rudapaksa dan Bunuh Dina Oktaviani

PURWAKARTA - Polres Purwakarta mengungkap motif pembunuhan pegawai Alfamart Rest Area KM 72 Tol Cipularang, Dina Oktaviani (21) oleh atasannya, Heryanto (27), ternyata karena...

Kiyai Uyan Minta Politisasi Masjid Agung Segera Dihentikan

KARAWANG - Polemik dualisme SK DKM Masjid Agung atau Masjid Syekh Quro Karawang masih terus bergulir dan menuai sorotan publik. Kali ini giliran Ketua Jamiyyah...

KDM Kaget Sumber Air Aqua dari Sumur Bor, Bukan 100% Air Pegunungan Seperti di Iklan

SUBANG - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi melakukan sidak ke pabrik air minum Aqua di Subang. Dalam kunjungan tersebut, ia menyoroti aktivitas industri yang dinilai dapat menimbulkan risiko...

Prabowo Naikan Gaji Hakim sampai 280%, Supaya Tidak Bisa ‘Dibeli’

JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto menginginkan agar hakim menjadi sosok yang tidak bisa dibeli oleh siapapun. Oleh karena itu, ia mengeluarkan kebijakan untuk menaikkan...

Jawa Barat Jadi Jalur Strategis Distribusi Rokok Ilegal, Cirebon dan Purwakarta Paling Banyak Peredarrannya

JAKARTA - Bea Cukai Jawa Barat mengingatkan ancaman hukuman terkait peredaran rokok ilegal. Bukan cuma produsen dan penjual, pemakai rokok ilegal pun terancam pidana. "Sesuai...

Peristiwa

Puluhan Siswa Purwakarta Keracunan Usai Santap Nasi Kotak di Acara Parade Drumband

PURWAKARTA - Suasana Puskesmas Maniis, Kabupaten Purwakarta, tampak penuh sesak pada Senin (20/10/2025) sore. ‎ ‎Pantauan Tribunjabar.id di lokasi, puluhan pelajar laki-laki dan perempuan terbaring di...

CAPTURE

Berita Pilihan

Pemerintahan

Kriminal

Pendidikan

- Advertisement -spot_img

INDEKS

HUKUM

KONTROVERSI