Kamis, Oktober 23, 2025
spot_img

Uya Kuya Atensi Kasus Rudapaksa Mahasiswi di Karawang Ditangani Bareskrim

JAKARTA – Anggota DPR RI, Uya Kuya menyampaikan atensi soal kasus dugaan rudapaksa atau pencabulan mahasiswi di Kabupaten Karawang – Jawa Barat langsung ditangani Bareskrim Polri.

Hal ini disampaikan Uya Kuya, saat menerima aduan dari kuasa hukum korban Dr. M. Gary Gagarin Akbar SH. MH dari Kantor Gary Gagarin & Patner’s di Jakarta Selatan, Selasa (1/7/2025) malam.

Disampaikan Gary, politisi PAN dengan nama lengkap Surya Utama tersebut kembali menegaskan bahwa, kasus kekerasan sekual tidak boleh diselesaikan melalui mekanisme Restorative Juatice. Hal ini tentu berdasarkan Pasal 1 UU No.12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS).

“Sesuai atensi dan arahan beliau, kasus ini akan kita laporkan langsung ke Bareskrim. Karena sampai saat ini Polres Karawang mengaku tidak bisa memprosesnya, karena alasan sudah ada kesepakatan damai,” tutur Gary Gagarin saat didampingi rekan kuasa hukum lainnya Dian Suryana SH.

Berita Lainnya  Tegur Pemuda Ribut, Lansia di Subang Tewas Dianiaya

Benarkah Kasusnya Sudah Didamaikan?

Menjawab kabar ini, Gary Gagarin menilai jika kesepakatan damai yang terjadi pada 2 April 2025 tidak sah dan tidak memiliki legalitas hukum. Pasalnya, kesepakatan damai ditandatangani antara orangtua korban dengan pelaku yang diketahui masih merupakan paman korban.

Bahkan Gary menyebut kesepakatan damai yang dilakukan dilakukan secara ‘terpaksa’, karena orang tua korban diduga mendapatkan intimidasi, karena pelaku diketahui merupakan tokoh masyarakat yang merupakan seorang guru ngaji dan pegawai PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerjasama).

“Seharusnya kesepakatan damai dilakukan antara korban dengan pelaku, baru bisa dikatakan legal. Persoalannya, sampai saat ini kan polisi juga belum pernah meminta keterangan sekalipun dari korban,” katanya.

Berita Lainnya  DPR Minta Purbaya Berhenti Komentari Kementerian Lain

“Kita juga masih menelusuri soal informasi apakah benar pelaku merupakan PPPK- seorang mantan kepala sekolah yang dipecat karena diduga persoalan yang sama (pencabulan). Kalau benar, laporan bukan hanya ke Bareskrim, tapi juga Kemendagri,” timpalnya.

Korban Dipaksa Dinikahkan dengan Pelaku di Musola Polsek

Diulas Gary, setelah dua hari kejadian rudapaksa, korban NA (19) dipaksa dinikahkan dengan pelaku AS (41) di Musola Polsek Majalaya – Karawang. Bahkan saat itu anggota polisi juga menjadi salah satu saksi pernikahannya.

Yang lebih mengejutkan, fakta baru menjelaskan bahwa korban tidak diceraikan pada keesokan harinya. Melainkan langsung ditalak tiga oleh pelaku saat prosesi akad nikah selesai.

“Fakta terbaru ini juga membuat saya kaget. Jadi korban bukan diceraikan esok harinya. Tapi lanngsung ditalak tiga oleh pelaku setelah prosesi pernikahan di Musola Polsek Majalaya,” katanya.

Berita Lainnya  Anies Baswedan Singgung Bagi-bagi Jabatan di Pemerintahan

Harapan Kuasa Hukum

Dian Suryana SH, kuasa hukum korban lainnya berharap, setelah pihaknya menemui Uya Kuya, kasus dugaan rudapaksa ini bisa menjadi atensi oleh Bareskrim.

Pasalnya, kasus ini harus menjadi pembelajaran publik, bahwa setiap kasus kekerasan seksual dan anak tidak bisa diselesaikan melalui mekanisme Restorative Justice.

“Kepentingan kita bukan hanya kepentingan korban dan keluarganya. Tetapi kepentingan publik, kepentingan untuk menjaga harkat dan martabat perempuan dan anak Indonesia,” tandasnya.***

Catatan Redaksi: Artikel ini ditayangkan secara otomatis. Validitas dan isi sepenuhnya tanggung jawab redaksi opiniplus.com dan dapat mengalami pembaruan..
Bagikan Artikel>>

Berita Lainnya

#Tag Populer

Top News

Memendam Hasrat Seksual Sejak Lama Jadi Alasan Heryanto Tega Rudapaksa dan Bunuh Dina Oktaviani

PURWAKARTA - Polres Purwakarta mengungkap motif pembunuhan pegawai Alfamart Rest Area KM 72 Tol Cipularang, Dina Oktaviani (21) oleh atasannya, Heryanto (27), ternyata karena...

Kiyai Uyan Minta Politisasi Masjid Agung Segera Dihentikan

KARAWANG - Polemik dualisme SK DKM Masjid Agung atau Masjid Syekh Quro Karawang masih terus bergulir dan menuai sorotan publik. Kali ini giliran Ketua Jamiyyah...

KDM Kaget Sumber Air Aqua dari Sumur Bor, Bukan 100% Air Pegunungan Seperti di Iklan

SUBANG - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi melakukan sidak ke pabrik air minum Aqua di Subang. Dalam kunjungan tersebut, ia menyoroti aktivitas industri yang dinilai dapat menimbulkan risiko...

Prabowo Naikan Gaji Hakim sampai 280%, Supaya Tidak Bisa ‘Dibeli’

JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto menginginkan agar hakim menjadi sosok yang tidak bisa dibeli oleh siapapun. Oleh karena itu, ia mengeluarkan kebijakan untuk menaikkan...

Jawa Barat Jadi Jalur Strategis Distribusi Rokok Ilegal, Cirebon dan Purwakarta Paling Banyak Peredarrannya

JAKARTA - Bea Cukai Jawa Barat mengingatkan ancaman hukuman terkait peredaran rokok ilegal. Bukan cuma produsen dan penjual, pemakai rokok ilegal pun terancam pidana. "Sesuai...

Peristiwa

Puluhan Siswa Purwakarta Keracunan Usai Santap Nasi Kotak di Acara Parade Drumband

PURWAKARTA - Suasana Puskesmas Maniis, Kabupaten Purwakarta, tampak penuh sesak pada Senin (20/10/2025) sore. ‎ ‎Pantauan Tribunjabar.id di lokasi, puluhan pelajar laki-laki dan perempuan terbaring di...

CAPTURE

Berita Pilihan

Pemerintahan

Kriminal

Pendidikan

- Advertisement -spot_img

INDEKS

HUKUM

KONTROVERSI