Sakit Hati Diputusin, IRT di Bandung Menghilang Diculik Pacarnya

BANDUNG | OPINIPLUS.COM – Motif asmara menjadi alasan kasus penculikan seorang ibu rumah tangga (IRT) atas nama Santi Agustina di Antapani, Kota Bandung.

Kasat Reskrim Polrestabes Bandung, AKBP Abdul Rahman mengungkapkan, satu dari empat pelaku yakni DAS, diketahui adalah otak dari aksi penculikan ini.

Berdasarkan keterangan pelaku, DAS (48) dan korban pada 2014 pernah menjalin hubungan. Mereka kemudian menikah siri lalu berpisah.

Karena perpisahan itu, DAS sakit hati dan mulai merencanakan penculikan dengan melibatkan tiga orang rekan-rekannya.

Berita Lainnya  Dicekoki Miras, Remaja Putri di Bekasi Diperkosa 4 Pria Secara Bergiliran

“Motif di balik kejadian ini adalah di mana antara korban dan pelaku ini pernah terjalin ada hubungan, hubungan dekat. Prosesnya dimulai dari 2014, ketika si korban ini (dalam) proses perceraian dengan si suami yang kenal dengan D sebagai pelaku utama, kemudian berjalanlah hubungan ini,” kata Rahman dalam konferensi pers di Mapolrestabes Bandung, Jalan Jawa, Rabu (11/12).

Pada perjalanannya, korban meminta putus atau tidak melanjutkan hubungan, sehingga pelaku sakit hati.

“Motif sakit hati dan cemburu,” lanjutnya.

Berita Lainnya  Penampakan Dokter MSF Saat Digiring Polisi

Adapun saat ini status DAS sudah bercerai dengan istri sahnya, dan berniat untuk membalaskan sakit hatinya kepada Santi dengan cara menculik.

“Keterangan yang kami peroleh dari korban, mereka pernah nikah siri,” imbuhnya.

Selain DAS, polisi juga menangkap tiga komplotan lainnya yakni AS (35), T (51), dan H (51).

Atas perbuatannya, para tersangka dijerat dengan Pasal 328 KUHP dan atau Pasal 333 KUHP dengan ancaman pidana 12 tahun penjara.

Diketahui, penculikan terjadi pada Minggu (8/12) sekitar pukul 12.20 WIB tepat di depan rumah korban, di kawasan Sukanegara, Antapani, Kota Bandung.

Berita Lainnya  Fakta Baru, Dokter MSF juga Lecehkan Pasien di Kosan

Korban dibawa oleh DAS dan tiga pelaku lainnya dengan menggunakan mobil selama delapan jam.

Selama perjalanan korban tidak mendapatkan kekerasan dari tersangka.

“Pelaku mengambil ponsel korban dan mencabut kartu SIM, kemungkinan untuk menghapus jejak komunikasi. Namun, ponsel tersebut dikembalikan kepada korban sebelum akhirnya korban diantar pulang menggunakan ojek,” katanya. (DBS/Antara Foto)

Bagikan Artikel>>

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *