KARAWANG – Bukan karena persoalan PHK sepihak, CSR yang tidak tepat sasaran atau persoalan industrial lainya. Tiba-tiba saja PT. Chang Sin Indonesia didemo warga sekitar yang mayoritas dari kaum emak-emak.
Puluhan warga ini mendemo PT. Chang Sin yang beralamat di Desa Gintungkerta Kecamatan Klari yang telah menutup gerbang pintu belakang perusahaan.
Alasan demonya cukup sederhana dan rasional. Yaitu dimana perekonomian warga menjadi lumpuh, semenjak gerbang pintu belakang PT. Chang Sin ditutup. Karena selama ini warga memang mengandalkan mata pencaharian mereka dengan cara berdagang di sekitar perusahaan.
Terlebih, mayoritas karyawan perusahaan juga setuju jika gerbang pintu belakang PT. Chang Sin dibuka kembali. Karena kalau harus lewat gerbang depan, para karyawan harus memutar cukup jauh.
Mendengar kabar demo warga di PT. Chang Sin ini, Bupati Karawang H. Aep Syaepuloh langsung turun tangan. Bahkan bukan hanya bupati, di lokasi juga terlihat unsur Muspida lain seperti Kapolres, Dandim 0604, ketua DPRD, Sekda, bahkan sampai sejumlah kepala OPD. Malu-maluin gak tuh kira-kira?.
Di lokasi, para pendemo berteriak kepada bupati untuk dibantu solusi persoalannya, agar perusahaan kembali membuka gerbang pintu belakang PT. Chang Sin.
Sementara PT. Chang Sin beralasan penutupan gerbang pintu belakang tersebut karena manajemen menerima gugatan dari salah satu pengusaha yang memiliki lahan di sekitar pintu gerbang belakang PT. Chang Sin. Alasannya, aktivitas di pintu gerbang belakang PT. Chang Sin menyebabkan kemacetan.
Namun demikian Bupati Aep berpandangan lain, bahwa akses pintu belakang merupakan jalan umum, dan diperuntukkan bagi masyarakat luas. Untuk itu, Pemkab menyarankan agar manajemen kembali membuka pintu gerbang belakang.
“Saya sudah sampaikan kepada jajaran manajemen untuk segera membuka pintu gerbang belakang. Nanti Pemkab akan membantu karena ini adalah jalan umum, selain itu agar aktivitas perekonomian tidak hilang,” kata bupati.***