KARAWANG – Meski sempat terjadi aksi lemar-lemparan, tetapi aksi demonstrasi di depan gedung DPRD Karawang pada Senin (1/9/2025l), berlangsung kondusif.
Terpantau, aksi demonstrasi dari yang dilakukan mahasiswa, pelajar hingga elemen masyarakat lainnya ini dijaga ketat aparat gabungan terdiri dari Polri, TNI hingga Satpol PP.
Sekitar pukul 16.00 WIB, massa mulai memenuhi gerbang DPRD Karawang. Tetapi sekitar pukul 17.30 WIB, massa pendemo mulai membubarkan diri setelah membacakan tuntutan aksi.
Mediasi demo sempat berlangsung alot, saat pendemo meminta melakukan ‘sidang rakyat’ di dalam gedung DPRD Karawang. Namun DPRD hanya mengizinkan sekitar 20 orang perwakilan untuk memasuki halaman gedung DPRD Karawang.
Namun kesepakatan tersebut ditolak. Akhirnya massa pendemo lebih memilih melakukan sidang rakyat di depan gerbang DPRD Karawang sambil membacakan tuntutan aksi.
Adapun beberapa tuntutan aksi adalah sebagai berikut :
1. Menolak kenaikan gaji dan tunjangan anggota DPR.
2. Menolak perampasan aset rakyat termasuk tanah, kekayaan alam, ruang hidup.
3. Menolak kenaikan pajak yang mencekik, serta utang negara yang dibebankan ke rakyat kecil.
4. Mengadili Kepolisian RI atas kebrutalan, pelanggaran HAM, dan tindakan represif yang menjadikan polisi alat kekuasaan, bukan pelindung rakyat.
5. Menuntut pemerintah mewujudkan kesejahteraan rakyat, kerja layak, pendidikan gratis, kesehatan universal, dan jaminan sosial yang adil.

Terpantau, ketegangan massa pendemo sempat diredam oleh Ketua DPRD Karawang, H. Endang Sodikin yang menyambut langsung kedatangan pendemo.
Beberapa Anggota DPRD Karawang lain seperti Asep Syaripudin dari Golkar, Natala Sumedha dan Dr. Anwar Hidayat dari PDI-P, serta Iqbal Jamalulail dari Gerindra juga terlihat menyalami para pendemo.
Namun demikian, pendemo memberikan waktu 3 x 24 jam kepada DPRD Karawang untuk menjawab tuntutan massa aksi. Jika tidak, pendemo mengancam akan melakukan aksi lanjutan dengan jumlah massa yang lebih besar.***