CIREBON – Kerusuhan terjadi saat aksi demonstrasi di Kota maupun Kabupaten Cirebon, Sabtu (30/08/2025).
Kerusuhan bermula dari aksi massa yang terdiri atas remaja dan masyarakat lainnya di Polresta Cirebon, Sumber, Kabupaten Cirebon. Aksi tersebut berujung bentrokan di markas Polresta Cirebon.
Sejumlah fasilitas menjadi sasaran amuk massa, mulai dari pos polisi, Polsek Sumber, hingga Gedung DPRD Kabupaten Cirebon. Satu pos polisi di perempatan Sumber dibakar massa. Di Gedung DPRD Kabupaten Cirebon, massa memecah kaca gedung hingga melakukan aksi penjarahan terjadi. Massa menjarah sejumlah perangkat komputer hingga televisi 42 inci.
Aksi massa pun tidak berhenti. Massa lantas bergerak ke Kota Cirebon menggunakan motor. Kerusuhan pecah di Jalan Siliwangi tanpa didahului orasi. Massa langsung melempar batu ke arah petugas gabungan yang berjaga.
Peserta aksi sempat menerobos Gedung DPRD Kota Cirebon dan merusak berbagai fasilitas, termasuk ruang Griya Sawala yang digunakan untuk rapat paripurna, press room, serta fasilitas lainnya. Para demonstran pun melakukan penjarahan di Gedung DPRD Kota Cirebon dengan mengambil sejumlah barang elektronik.
Setelah merusak fasilitas, massa berhasil dipukul mundur dengan gas air mata hingga ke Jalan Kartini. Dari pantauan, beberapa pendemo yang masih berusia belasan tahun ditahan Polres Cirebon Kota.
Situasi sempat mereda setelah Kapolres Kota Cirebon, AKBP Eko Iskandar, melakukan audiensi di depan Masjid At-Taqwa. Dalam pertemuan yang berlangsung di tengah lantunan ayat suci Al-Qur’an tersebut, massa meminta agar rekan-rekannya yang ditahan dibebaskan.
Permintaan itu disanggupi dengan syarat tidak ada lagi aksi anarkis. Namun setelah dibebaskan, massa kembali melempari petugas dengan batu sehingga aparat kembali memukul mundur mereka.
Aksi yang berlangsung lebih dari empat jam itu membuat sejumlah ruas jalan lumpuh total, seperti Jalan Kartini, Siliwangi, Tanda Barat, dan KS Tubun.
Kericuhan baru bisa diredam setelah Wali Kota Cirebon, Effendi Edo, menemui peserta aksi di Gedung Sekretariat Daerah Kota Cirebon. Edo menyayangkan adanya perusakan fasilitas publik.
“Memang anak-anak muda ini dalam menyalurkan aspirasinya agak berbeda, tapi saya sangat menyesalkan adanya perusakan fasilitas milik daerah maupun umum,” katanya usai audiensi, Sabtu (30/8/2025).
Ia berharap ke depannya aspirasi disampaikan lewat dialog. “Tadi kita fasilitasi untuk berdiskusi juga. Permintaan mereka adalah membebaskan teman-temannya serta penanganan luka-luka yang ada,” tutupnya. (Sumber : Tirto.id)
Ket foto : Kondisi ruang Griya Sawala di DPRD Kota Cirebon pasca dirusak massa (30/08/2025). Foto/Cirebon Banget/Wibawa