KARAWANG | OPINIPLUS.COM | – Meski berstatus kampus negeri, tetapi tidak semua hal menjamin kualitas Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika).
Kini, kampus favorit masyarakat Kota Pangkal Perjuangan ini tengah mengalami persoalan kekurangan 62 kelas.
Untuk ruang sementara kegiatan belajar mengajar, pihak kampus sampai harus mengeluarkan anggaran Rp 5 miliar untuk membeli kontainer atau peti kemas.
40 peti kemas ini bukan hanya dijadikan ruang kelas mahasiswa. Tapi juga ruang dosen, ruang rapat, toilet, kantin dan gudang.
Peti kemas dibeli melalui sistem e- katalaog dan akan menjadi aset Barang Milik Negara (BMN) Unsika.
Pembelian peti kemas ini disebut-sebut sebagai solusi cepat untuk mengatasi persoalan kekurangan ruang kelas Unsika, kata Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Unsika, Indra Budiman ketika dikonfirmasi, melalui Humas, Anna.
Dan sampai saat ini, pihak kampus belum bisa menjelaskan sampai kapan mahasiswa Unsika akan terus belajar di dalam peti kemas. (DBS)