Sabtu, September 27, 2025
spot_img

KDM Mau Rubah Skema Dana Hibah Jadi Beasiswa Santri, Persoalannya Apakah DPRD Setuju?

Pasca mencuat polemik dana hibah untuk lembaga keagamaan yang diduga banyak ditemukan penyimpangan, Gubernur Jawa Barat Kang Dedi Mulyadi (KDM) memiliki ide dan gagasan untuk merubah skema dana hibah menjadi beasiswa santri.

Hal ini diungkapkan KDM saat melakukan rapat dengan Kesra dalam pembahasan polemik dana hibah, Jumat (2/5/2025).

Jika Pemrov Jabar ingin berpihak kepada pendidikan dan pesantren, kata KDM, maka harus ada perubahan skema dana hibah. Salah satunya adalah beasiswa santri.

Berita Lainnya  Donald Trump Kecam Negara Barat yang Akui Palestina

Jika semua lembaga keagamaan harus mendapatkan dana hibah, maka Pemprov Jabar tidak akan bisa memenuhinya. Mengingat jumlah pondok pesantren di Jabar saja ada sekitar 13 ribu.

Tetapi jika skemanya dirubah menjadi beasiswa santri, yaitu dimana setiap pesantren mendapatkan beasiswa untuk 30 santri, maka bantuannya akan lebih merata.

“Kalau bantuan (dana hibah) kepada lembaga pendidikan keagamaan, Pemrov Jabar tidak mungkin memberikan bantuan ke semua lembaga yang ada,”

“Tapi jika 13 ribu pesantren, setiap pesantren 30 santri (dapat beasiswa), itu akan merata,” kata KDM.

Berita Lainnya  Dedi Mulyadi Kembali Boyong Pejabat Purwakarta ke Pemprov Jabar

Namun demikian, KDM seperti masih terlihat ragu dengan ide perubahan dana hibah lembaga keagamaan menjadi beasiswa santri ini. Mengingat apakah akan disetujui DPRD Jabar atau tidak.

“Tapi persoalannya apakah DPRD setuju dengan ini, kan belum tentu,” timpal KDM.

Menurut KDM, ia pernah membahas dan menawarkan ide ini (beasiswa santri) dengan beberapa Komisi di DPRD Jabar saat diskusi informal.

Karena jika mau berbicara transparansi anggaran dana hibah kelembagaan keagamaan yang selama ini berjalan, masih ada aspek politis di dalam penyalurannya.

Berita Lainnya  MBG Sedot Anggaran Pendidikan Rp 233 Triliun Saat Ribuan Siswa Keracunan

“Ada aspek kelembagaan dan aspek politis, jujur-jujurannya ada aspek timbal balik,” katanya.

“Dan selama saya memimpin tidak pernah menggunakan metodelogi itu (meminta Kesra memberikan bantun dana hibah ke yayasan tertentu),” tandas KDM.***

 

Catatan Redaksi: Artikel ini ditayangkan secara otomatis. Validitas dan isi sepenuhnya tanggung jawab redaksi opiniplus.com dan dapat mengalami pembaruan..
Bagikan Artikel>>

Berita Lainnya

#Tag Populer

Top News

Belasan Siswa SD di Subang Muntah-muntah Usai Santap MBG

SUBANG - Belasan siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Rawalele, Kecamatan Dawuan, Kabupaten Subang mengalami muntah-muntah sesuai menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Kamis (25/9/2025)...

Banyak Siswa Keracunan MBG, Wakil Kepala BGN Nangis Minta Maaf

JAKARTA - Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik S Deyang menangis usai meminta maaf atas kasus keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menimpa ribuan anak...

Dedi Mulyadi Kembali Boyong Pejabat Purwakarta ke Pemprov Jabar

PURWAKARTA - Fenomena “bedol pejabat” dari Purwakarta ke Jawa Barat kembali berlanjut. Setelah sebelumnya belasan pejabat Pemkab Purwakarta dibawa ke level provinsi, kini giliran...

Alih Fungsi Lahan Lagi, 1.025 Hektare Lahan di Karawang akan Jadi Kawasan Industri Baru

KARAWANG - Di balik rimbunnya hutan di Desa Mulyasejati, Kecamatan Ciampel, Kabupaten Karawang, kini terselip rencana besar yang berpotensi mengubah wajah kawasan tersebut. Sebidang hutan...

Ustadz di Bekasi Cabuli Anak Angkat, Paksa Hubungan Badan Setelah Korban Baru Selesai Mandi

BEKASI - Pria paruh baya di Kabupaten Bekasi berinisial M (51), yang dikenal sebagai seorang ustaz, ditangkap setelah diduga melakukan aksi pencabulan. Korban dalam hal ini...

Peristiwa

CAPTURE

Berita Pilihan

spot_img
spot_img
spot_img

Pemerintahan

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Kriminal

spot_img
spot_img

Pendidikan

- Advertisement -spot_img

INDEKS

HUKUM

KONTROVERSI