Aksi polisi berkepala plontos hina seniman dalam sebuah hajatan di Subang, Jabar, viral.
Dalam sebuah cuplikan video yang beredar, anggota polisi berkepala plontos itu berdiri di atas panggung tanpa mengenakan seragam polisi, hanya mengenakan kaos dinas polri.
Dengan disaksikan para tamu, polisi itu memegang sebuah mic lalu berbicara dengan nada merendahkan ke arah diduga pemain musik di hajatan tersebut.
“Bayarannya berapa? Saya tanya bayarannya berapa? Saya tanya bayarannya berapa?” ujar polisi itu berulang kali kepada salah satu orang di atas panggung.
“Di Subang itu, yang punya hajatan itu enggak bakal untung, rugi semua. Yang punya duit, yang enggak punya duit silakan joget,” tambahnya.
Selanjutnya, perkataan merendahkan ini yang memantik amarah para seniman.
Polisi yang mengenakan kacamata hitam itu menyebut bahwa mereka tak bakal sejahtera dan selalu hidup dalam kesengsaraan.
“Orang seni itu murahan. Bener enggak? Murahan. Orang seni enggak bakal ada yang kaya. Sengsara semua orang seni itu, gitu. Makanya silakan joget,” kata anggota polisi tersebut yang perkataannya itu tidak berkolerasi satu sama lain.
Setelah melempar perkataan yang menghina, terekam si polisi malah menikmati lagu sembari duduk dan merokok di atas speaker panggung.
Ia kemudian berdiri lalu berjoget menikmati lagu di atas panggung itu.
Beberapa kali, ia joget sembari menghembuskan asap rokok dari mulutnya.
“Bukan memberikan contoh yang baik malah ngehina seniman. Joget-joget,” ujar si perekam polisi yang sedang joget tanpa rasa bersalah itu.
Dalam narasi yang beredar, Aiptu Hendra diduga seorang Bhabinkamtibmas Desa Jambelaer, Dawuan, Kalijati, Subang, Jawa Barat.
Saat menghina seniman di atas panggung itu, ia diduga dipengaruhi minuman alkohol.
Tokoh seniman Subang, Joni Januar Raka AB menambahkan bahwa perkataan oknum polisi botak itu menyakiti hati para seniman di Subang.
Namun, ia melanjutkan bahwa masalah tersebut sudah selesai dan perbuatan Aiptu Hendra telah dimaafkan.
“Atas ucapannya yang tadi siang di daerah Jambelair yang beliau ada kekhilafan mengucapkan sehingga kita pelaku seni merasa tersakiti hatinya, tapi alhamdulilah malam ini disaksikan oleh Pak Kapolsek, juga Pak Kasi Humas, juga ada Pak Kasi Propam dan jajarannya dan juga Pak Kasat Intelkam alhamdulilah malam ini sudah clear ya teman-teman semua pelaku seni di Subang.”
“Bahwa yang bersangkutan sudah tulus meminta maaf atas kekhilafan ucapannya yang tadi viral di video.”
“Sekali lagi mohon dibukakan pintu maaf untuk yang bersangkutan dan tidak akan mengulangi lagi, seni Subang tetap kita junjung tinggi salam rahayu seni budaya. Sampurasun,” ujarnya.
Dites Urine
Setelah viral, Aiptu Hendra menjalani berita acara pemeriksaan (BAP) oleh provos.
Dalam video yang beredar, Hendra yang masih mengenakan seragam polri itu diminta untuk tes urine untuk memastikan apakah dirinya dalam pengaruh minuman keras atau narkoba.
Setelah dicek oleh pihak Satres Narkoba Polres Subang, Aiptu Hendra dinyatakan negatif narkoba.
Minta Maaf
Aiptu Hendra Gunawan lalu berganti seragam polri dengan mengenakan baju tahanan setelah melakukan tes urine.
Ia menyampaikan permintaan maaf atas ucapannya secara terbuka kepada para seniman di Indonesia.
“Assalamualaikum warrahmatullahi wabarrakatuh.”
“Saya Aiptu Hendra Gunawan, selaku Bhabinkamtibmas Desa Jambelaer, Kecamatan Dawuan, Polsek Kalijati, Polres Subang, meminta maaf kepada seluruh warga masyarakat berikut pelaku seni, khususnya Kabupaten Subang, umumnya seluruh Indonesia yang telah tersakiti sama saya, atas tutur kata yang kurang menyenangkan.”
“Sekali lagi saya memohon maaf yang sebesar-besarnya dari hati sanubari saya, dimohon untuk dibukakan pintu maaf untuk saya demikian dari saya.”
“Wabilahitaufik walhidayah wassalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh,” katanya dikutip dari Instagram Polres Subang.
Sumber : Tribun