Rabu, Juli 30, 2025
spot_img

HRD PT. FCC Indonesia Berlindung di Ketiak Dedi Mulyadi

KARAWANG – Di tengah pernyataan kontroversial yang membuat gaduh publik Karawang dan berujung kasus hukum, Manajer HRD/GA PT. FCC Indonesia, Oktav Ardiansyah terpantau menghadap Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi beberapa hari lalu.

Kehadiran Oktav di Lembur Pakuan-Subang bersama Kadisnaker Karawang, Rosmalia Dewi dan Kades Wadas, H. Jujun Junaedi tersebut sontak semakin membuat publik Karawang semakin bereaksi.

Kini giliran Ketua DPC Peradi (Perhimpunan Advokat Indonesia) Karawang, Asep Agustian SH. MH angkat bicara.

Praktisi hukum yang akrab disapa Askun ini menilai, kehadiran Oktav Ardiansyah di Lembur Pakuan menggambarkan jika Manajer HRD/GA PT. FCC Indonesia tersebut seakan sedang ‘berlindung di ketiak Dedi Mulyadi’, atas persoalan yang sedang dihadapinya.

“Begitu videonya viral dan memancing kemarahan warga Karawang, dia langsung meminta maaf dan jumpa pers melakukan klarifikasi,” tutur Asep Agustian SH. MH.

Berita Lainnya  Jokowi Puji Langkah Prabowo Dalam Diplomasi Ekonomi

“Tapi dia tidak hadir di RDP (rapat dengar pendapat) yang digelar DPRD Karawang. Eh, tiba-tiba ada di Lembur Pakuan bersama Kadisnaker. Kalau bukan berlindung di ketiak gubernur, apa coba namanya,” timpal Askun.

Asep Agustian, SH. MH.

Atas persoalan ini, Askun meminta Polres Karawang tegak lurus dalam menindaklanjuti laporan LBH Bumi Proklamasi yang telah melaporkan Oktav Ardiansyah atas dugaan ujaran kebencian terhadap warga Karawang dengan pernyataan viralnya : ‘Aduh susah deh orang Karawang diajarinnya, orang Karawang gak pinter-pinter’.

Dan praktisi hukum yang dikenal keras dengan pernyataan-pernyataanya di media massa ini juga menegaskan, jika permintaan maaf dan klarifikasi Oktav, serta pertemuannya dengan Kang Dedi Mulyadi tidak akan menghilangkan atas perbuatan hukum yang dilakukannya.

Berita Lainnya  IWOI Resmi Didaftarkan ke Dewan Pers, Wujudkan Komitmen Jurnalisme Profesional

“Gak ngaruh, proses hukum harus tetap berjalan, agar ini menjadi pembelajaran bagi HRD perusahaan/industri lain yang selama ini disinyalir selalu mendiskreditkan kompetensi warga Karawang dalam hal rekrutmen tenaga kerja,” katanya.

“Lagian apa sih hasilnya setelah bertemu gubernur, gak ada kan?. Yang ada semakin memperkeruh suasana. Apalagi di pertemuan itu ada Kadisnaker yang jelas-jelas dari awal diintruksikan Bupati Karawang untuk menyelesaikan persoalannya,” tandas Askun.

Sayangkan Kehadiran Kadisnaker di Lembur Pakuan

Askun juga menyayangkan kehadiran Kadisnaker Karawang, Rosmalia Dewi di Lembur Pakuan bersama Oktav Ardiansyah dan Kades Wadas. Pertanyaanya, apakah kehadiran Kadisnaker tersebut sudah ataz izin Bupati Karawang atau belum.

“Tiba-tiba Kadisnaker juga ada di Lembur Pakuan. Kok bisa nyelonong sendiri tanpa izin dari bupati. Padahal jelas dari awal bupati sudah intruksi agar Kadisnaker menyelesaikan persoalannya. Ini tiba-tiba menghadap gubenur, seakan Bupati Karawang gak bisa menyelesaikan persoalannya,” katanya.

Berita Lainnya  Sudah Dicabut karena Diskriminatif, Ketua DPRD 'Keukeuh' Perda Ketenagakerjaan Masih Berlaku

Seharusnya, kata Askun, Kadisnaker meminta arahan terlebih dahulu kepada bupati atau sekda, sebelum ia menghadap gubernur di Lembur Pakuan.

Karena menurutnya, hal ini berkaitan langsung dengan integritas pemerintah daerah dan kepemimpinan Bupati Aep secara pribadi.

“Saya yakin Pak Bupati juga pasti kesel tuh melihat kelakuan Kadisnaker. Meskipun ia beralasan katanya di telpon Disnaker Jabar, tapi saya kira itu hanya alasan pembenaran dan pembelaan diri saja,” tandasnya.***

Catatan Redaksi: Artikel ini ditayangkan secara otomatis. Validitas dan isi sepenuhnya tanggung jawab redaksi opiniplus.com dan dapat mengalami pembaruan..
Bagikan Artikel>>

Berita Lainnya

#Tag Populer

Top News

Pengangguran Lokal, Ketidakpedulian Perusahaan Atau Dosa Besar Pemda

HIKMAH dibalik perdebatan tentang Naker Lokal yang berawal dari dugaan pernyataan rasis salah satu manajemen perusahaan di kawasan KIIC Karawang membuat publik menjadi terbangun...

Reses di Pasirawi, Dea Eka : “Saya Datang sebagai Wakil Rakyat, Bukan Politisi”

KARAWANG - Agenda Reses III Masa Sidang Tahun 2025 Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Dea Eka Rizaldi, SH juga digelar di Desa Pasirawi Kecamatan...

Izin Bisa Dicabut, Bupati Aep ‘Warning’ Perusahaan yang Tidak Patuhi Aturan Rekrutmen Tenaga Kerja

KARAWANG - Bupati Karawang, H. Aep Syaepuloh akhirnya mengambil langkah tegas terkait persoalan rekrutmen tenaga kerja industri/perusahaan yang disinyalir tidak memprioritaskan calon tenaga kerja...

KPK Yakin Moge Ridwan Kamil Ada Kaitan dengan Kasus Korupsi Bank BJB

JAKARTA - KPK telah mengungkap motor gede (moge) yang disita dari kediaman mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (RK), memiliki surat kepemilikan atas nama ajudannya. Namun, KPK memiliki keyakinan...

Korupsi Bu Kades di Sukabumi, Selewengkan Dana Desa Hingga Jual Gedung Posyandu

SUKABUMI - Perempuan berkerudung hitam itu hanya menunduk saat digiring petugas Kejaksaan Negeri Kabupaten Sukabumi, Senin (28/7/2025). Di balik masker medis dan rompi tahanan oranye...

Peristiwa

CAPTURE

Berita Pilihan

Pemerintahan

Kriminal

Pendidikan

- Advertisement -spot_img

INDEKS

HUKUM

KONTROVERSI