BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengakui menerima uang operasional sebesar Rp 21,6 miliar dari total Rp 28 miliar APBD tahun 2025 untuk operasional Gubernur Jawa Barat dan Wakil Gubernur Jawa Barat. Ia menegaskan uang tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan rakyat.
Seperti dikutip dari laman Instagram-nya, Dedi Mulyadi mengatakan, biaya operasional untuk Gubernur Jawa Barat dan Wakil Gubernur Jawa Barat mengacu kepada peraturan pemerintah yaitu 0,15 persen dari realisasi pendapatan asli daerah. Totalnya diperkirakan kurang lebih Rp 28 miliar.
“Diperkirakan dari realisasi itu 0,15 persen itu Rp 28 miliar itu dibagi dua. Gubernur dan wakil gubernur, gubernur 75 persen dan wakil gubernur 25 persen. Saya terima Rp 21,6 miliar,” ucap dia, dikutip Sabtu (13/9/2025).
Ia menuturkan, anggaran tersebut digunakan untuk kepentingan masyarakat mulai dari membiayai orang di rumah sakit, sekolah, hingga rumah warga yang roboh.
“Saya gunakan untuk belanja kepentingan rakyat, satu ada orang sakit di rumah sakit saya bayarin, ada orang sakit tidak punya biaya operasional selama di rumah sakit saya bayarin. Sekolah yang butuh tambahan ngecat saya beri. Orang rumahnya roboh saya kasih,” kata dia.
Bahkan, ia menyebut jalan yang jelek dan jembatan roboh turut dibantu olehnya melalui biaya operasional tersebut. Ia mengaku banyak masyarakat yang datang ke Lembur Pakuan untuk menceritakan masalah yang menimpanya tersebut.
“Biaya operasional untuk kepentingan masyarakat. Saya tidak mengambil untuk kepentingan pribadi saya,” kata dia.
Ia menambahkan gaji dan tunjangannya tiap bulan sebesar Rp 8,1 juta, sedangkan fasilitas pakaian dinas dicoret dan tidak mengambil mobil dinas.
Selain itu, anggaran perjalanan dinas sebesar Rp 1,5 miliar yang digunakan gubernur sebelumnya, ia menyebut di masanya diturunkan menjadi Rp 750 juta. Bahkan di APBD perubahan bakal diturunkan kembali menjadi Rp 100 juta.
“Saya menggunakan anggaran perjalanan dinas setahun Rp 100 juta sekarang baru habis Rp 74 juta,” kata dia.***

Artikel ini telah terbit di Republikas : https://news.republika.co.id/berita/t2iel5487/dedi-mulyadi-klaim-dana-operasional-rp-21-miliar-tidak-untuk-kepentingan-pribadi-ini-penjelasannya-part2