Rabu, September 17, 2025
spot_img

Kasus Kekerasan Perempuan-Anak di Bekasi Terus Meningkat

BEKASI – Jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Bekasi terus menunjukkan tren peningkatan setiap tahunnya.

Berdasarkan data dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A), tercatat 263 kasus pada tahun 2023, meningkat menjadi 293 kasus pada tahun 2024, dan hingga Agustus 2025 sudah ada 198 kasus yang dilaporkan.

Plt Kepala DP3A Kabupaten Bekasi, Titin Patimah, mengungkapkan bahwa anak masih menjadi kelompok paling rentan dan paling banyak menjadi korban dalam kasus-kasus tersebut.

Jenis kekerasan yang mendominasi adalah pelecehan seksual dan pencabulan, yang sebagian besar dilakukan oleh orang terdekat korban, termasuk anggota keluarga.

“Sekarang ini banyak kasus yang viral terkait pelecehan seksual, bahkan ada yang dilakukan oleh ayah kandung maupun ayah tiri. Ini membuktikan bahwa keluarga, yang seharusnya menjadi lingkungan teraman bagi anak, justru menjadi tempat yang berisiko,” ujar Titin.

Berita Lainnya  2 Anggota TNI AD Terlibat Kasus Pembunuhan Kacab Bank

Selain kekerasan seksual, kasus penelantaran anak juga sering terjadi. Meski jenis kekerasan bervariasi, pelecehan seksual tetap menjadi persoalan utama yang harus segera ditangani.

Dalam upaya mencegah dan menangani kekerasan ini, DP3A terus melakukan edukasi dan sosialisasi melalui unit layanan Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) hingga ke tingkat desa dan kecamatan. Kegiatan ini melibatkan aparat setempat, termasuk Kasi PMD di kecamatan, yang dianggap memahami kondisi wilayah masing-masing.

Berita Lainnya  Akhir dari 4 Pelaku Begal Sadis Setelah 20 Kali Beraksi

“Ketika masyarakat membutuhkan narasumber atau materi pencegahan kekerasan, kami selalu siap turun langsung. Koordinasi ini penting agar penanganan bisa cepat dan tepat,” jelas Titin.

Ia menegaskan bahwa pencegahan kekerasan terhadap anak dan perempuan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga keluarga dan lingkungan sekitar. Titin menekankan pentingnya pengawasan orang tua terhadap anak, terutama saat berada di luar rumah pada malam hari.

“Kalau anak belum pulang hingga larut malam, yang pertama kali tahu itu keluarga. Jadi pengawasan keluarga sangat menentukan. Jangan sampai anak merasa tidak aman di dalam rumah, karena dari situlah perlindungan anak seharusnya dimulai,” tegasnya.

Berita Lainnya  Kesadisan Alvi Maulana, Mutilasi Pacar hingga Jadi Ratusan Bagian

Selain pengawasan keluarga, Titin juga menyebutkan bahwa sistem keamanan lingkungan (siskamling) dapat berperan besar dalam mencegah potensi terjadinya kekerasan. Dengan adanya patroli dan pemantauan lingkungan, aktivitas remaja yang sering nongkrong hingga larut malam dapat lebih terkontrol.

“Kalau ada siskamling, anak-anak yang berkerumun atau berduaan di luar bisa langsung dibubarkan. Itu otomatis akan memperketat pengawasan dan kami tentu mendukung penuh program pemerintah daerah,” tuturnya. (DIM)

Artikel ini telah terbit di BeritaCikarang.com : https://beritacikarang.com/kasus-kekerasan-perempuan-dan-anak-di-kabupaten-bekasi-terus-meningkat/

Catatan Redaksi: Artikel ini ditayangkan secara otomatis. Validitas dan isi sepenuhnya tanggung jawab redaksi opiniplus.com dan dapat mengalami pembaruan..
Bagikan Artikel>>

Berita Lainnya

#Tag Populer

Top News

Dukun Pengganda Uang Janjikan Duit Sekoper, Ternyata Isinya Cuma Bantal

JAKARTA - Polisi mengungkap tipu daya pria H alias Romo (45) yang mengaku sebagai dukun pengganda uang terkait penemuan 'gudang' dolar AS di Apartemen...

2 Anggota TNI AD Terlibat Kasus Pembunuhan Kacab Bank

JAKARTA - Pomdam Jaya menetapkan dua anggota TNI AD Sersan Kepala (Serka) N dan Kopral Dua (Kopda) FH sebagai tersangka penculikan dan pembunuhan M Ilham Pradipta (MIP)...

Gak Usah Datang ke Lembur Pakuan, Kalau Cuma Minta Dibantu Lunasi Utang oleh KDM

SUBANG - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menegaskan tidak akan melayani aduan warga terkait persoalan utang piutang yang datang ke kediamannya di Lembur Pakuan....

Kota Bandung Target Juara Umum Popda Jabar XIV/2025

KOTA BANDUNG - Wali Kota Bandung Muhammad Farhan secara resmi melepas kontingen Kota Bandung untuk mengikuti Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) Jawa Barat XIV/2025,...

FAIS Tolak Rencana Operasi Tempat Dugem Holywings di Jalan Tuparev

KARAWANG - Rencana beroperasinya tempat hiburan malam (THM) Holywings di Jalan Tuparev, Kabupaten Karawang, memunculkan gelombang penolakan dari sejumlah elemen masyarakat, khususnya umat Islam....

Peristiwa

CAPTURE

Berita Pilihan

spot_img
spot_img
spot_img

Pemerintahan

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Kriminal

spot_img
spot_img

Pendidikan

- Advertisement -spot_img

INDEKS

HUKUM

KONTROVERSI