Jumat, Juli 25, 2025
spot_img

Imparsial Desak Dedi Mulyadi Hentikan Program Pembinaan Siswa Bermasalah yang Libatkan TNI

Lembaga Imparsial mendesak Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi menghentikan rencana kebijakan yang melibatkan TNI dalam program pembinaan siswa bermasalah.

Kebijakan ini dinilai bertentangan dengan prinsip-prinsip hak asasi manusia dan berpotensi memperkuat budaya kekerasan dalam dunia pendidikan.

“Imparsial mendesak Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi untuk menghentikan rencana kebijakan pelibatan TNI dalam pembinaan siswa nakal,” kata Direktur Imparsial, Ardi Manto Adiputra, dalam keterangannya, Rabu (30/4/2025).

Ardi menegaskan bahwa rencana kebijakan itu tidak hanya melanggar batas antara urusan sipil dan militer, tetapi juga mengancam demokrasi dan hak anak.

Berita Lainnya  Dedi Mulyadi Tolak Wacana Pemekaran Jawa Barat Jadi 5 Provinsi

“Pelibatan TNI untuk menjawab persoalan ‘siswa nakal’ jelas menyalahi fungsi TNI itu sendiri. Sebagai pemimpin sipil, sudah sepatutnya Dedi menyadari adanya garis demarkasi antara urusan sipil dan urusan militer,” ujar Ardi.

Imparsial juga mengkritik keras potensi penggunaan pendekatan militer terhadap anak-anak yang masih berstatus pelajar.

Menurut Ardi, pendekatan pelibatan TNI mendidik siswa rawan menumbuhkan kekerasan di kalangan pelajar, apalagi mengingat sejumlah kasus kekerasan oleh anggota TNI yang terjadi dalam enam bulan terakhir.

Berita Lainnya  DPR RI Soroti Kasus Pelecehan Seksual Mahasiswi di Karawang

“Jangan sampai alih-alih perilaku siswa berubah menjadi lebih baik, kebijakan pembinaan oleh TNI justru malah mempertebal budaya kekerasan di kalangan pelajar,” tegasnya.

Imparsial mencatat setidaknya lima kasus kekerasan oleh anggota TNI terhadap warga sipil selama enam bulan terakhir, termasuk pembunuhan warga sipil di Deli Serdang (November 2024), kasus bos rental di Tangerang (Januari 2025), hingga kasus pembunuhan jurnalis perempuan di Banjarbaru (Maret 2025).

Rekam jejak ini dinilai tidak mendukung pelibatan militer dalam urusan pendidikan anak.

Berita Lainnya  2 Siswi Cantik ini akan Berjuang Harumkan Nama Karawang di FLS3N Jabar

Atas dasar itu, Imparsial menyampaikan dua tuntutan. Pertama, meminta Menteri Dalam Negeri untuk mencegah kebijakan pelibatan TNI dalam pembinaan siswa bermasalah.

Kedua, mendesak Dedi Mulyadi untuk segera menghentikan rencana tersebut.

Sumber : Kompas

 

Catatan Redaksi: Artikel ini ditayangkan secara otomatis. Validitas dan isi sepenuhnya tanggung jawab redaksi opiniplus.com dan dapat mengalami pembaruan..
Bagikan Artikel>>

Berita Lainnya

#Tag Populer

Top News

Soroti Polemik di PT. FCC Indonesia, KBC : Ini Bukti Lemahnya Pengawasan Disnaker

KARAWANG - Karawang Budgeting Control (KBC) menyoroti kasus rekrutmen tenaga kerja di PT. FCC Indonesia yang menggandeng Balai Latihan Kerja (BLK) di luar Kabupaten...

Bupati Aep Tegaskan Rekrutmen Tenaga Kerja Harus Prioritaskan Warga Lokal

KARAWANG - Terkait polemik rekrutmen tenaga kerja di PT. FCC Indonesia yang lebih mempekerjakan tenaga kerja di luar Karawang, Bupati H. Aep Syaepuloh angkat...

Setelah Dipolisikan, Manager HRD PT. FCC Indonesia Minta Maaf

KARAWANG - Atas pernyataanya yang dinilai merendahkan martabat orang Karawang, Manager HRD/GA PT. FCC Indonesia bernama Oktav Ardiansyah dipolisikan LBH Bumi Proklamasi, Kamis (24/7/2025). Pernyataan...

Arti Simbol ‘Angka 80’ di Logo Peringatan HUT Kemerdekaan RI

JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto secara resmi meluncurkan tema dan logo peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) di Istana Negara,...

Reses di Anggadita, Dea Eka Dorong Pengembangan UMKM Lewat Koperasi Desa Merah Putih

KARAWANG - Reses III Tahun Sidang 2025 Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Dea Eka Rizaldi SH berlangsung di Aula Kantor Desa Anggadita Kecamatan Klari. Di...

Peristiwa

CAPTURE

Berita Pilihan

Pemerintahan

Kriminal

Pendidikan

- Advertisement -spot_img

INDEKS

HUKUM

KONTROVERSI