Sabtu, September 27, 2025
spot_img

Imparsial Desak Dedi Mulyadi Hentikan Program Pembinaan Siswa Bermasalah yang Libatkan TNI

Lembaga Imparsial mendesak Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi menghentikan rencana kebijakan yang melibatkan TNI dalam program pembinaan siswa bermasalah.

Kebijakan ini dinilai bertentangan dengan prinsip-prinsip hak asasi manusia dan berpotensi memperkuat budaya kekerasan dalam dunia pendidikan.

“Imparsial mendesak Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi untuk menghentikan rencana kebijakan pelibatan TNI dalam pembinaan siswa nakal,” kata Direktur Imparsial, Ardi Manto Adiputra, dalam keterangannya, Rabu (30/4/2025).

Ardi menegaskan bahwa rencana kebijakan itu tidak hanya melanggar batas antara urusan sipil dan militer, tetapi juga mengancam demokrasi dan hak anak.

Berita Lainnya  Ustadz di Bekasi Cabuli Anak Angkat, Paksa Hubungan Badan Setelah Korban Baru Selesai Mandi

“Pelibatan TNI untuk menjawab persoalan ‘siswa nakal’ jelas menyalahi fungsi TNI itu sendiri. Sebagai pemimpin sipil, sudah sepatutnya Dedi menyadari adanya garis demarkasi antara urusan sipil dan urusan militer,” ujar Ardi.

Imparsial juga mengkritik keras potensi penggunaan pendekatan militer terhadap anak-anak yang masih berstatus pelajar.

Menurut Ardi, pendekatan pelibatan TNI mendidik siswa rawan menumbuhkan kekerasan di kalangan pelajar, apalagi mengingat sejumlah kasus kekerasan oleh anggota TNI yang terjadi dalam enam bulan terakhir.

Berita Lainnya  Purbaya Yudhi Gantikan Menteri Keuangan Sri Mulyani

“Jangan sampai alih-alih perilaku siswa berubah menjadi lebih baik, kebijakan pembinaan oleh TNI justru malah mempertebal budaya kekerasan di kalangan pelajar,” tegasnya.

Imparsial mencatat setidaknya lima kasus kekerasan oleh anggota TNI terhadap warga sipil selama enam bulan terakhir, termasuk pembunuhan warga sipil di Deli Serdang (November 2024), kasus bos rental di Tangerang (Januari 2025), hingga kasus pembunuhan jurnalis perempuan di Banjarbaru (Maret 2025).

Rekam jejak ini dinilai tidak mendukung pelibatan militer dalam urusan pendidikan anak.

Berita Lainnya  Banyak Anggaran Dipangkas, Tapi Operasional Dedi Mulyadi Selangit

Atas dasar itu, Imparsial menyampaikan dua tuntutan. Pertama, meminta Menteri Dalam Negeri untuk mencegah kebijakan pelibatan TNI dalam pembinaan siswa bermasalah.

Kedua, mendesak Dedi Mulyadi untuk segera menghentikan rencana tersebut.

Sumber : Kompas

 

Catatan Redaksi: Artikel ini ditayangkan secara otomatis. Validitas dan isi sepenuhnya tanggung jawab redaksi opiniplus.com dan dapat mengalami pembaruan..
Bagikan Artikel>>

Berita Lainnya

#Tag Populer

Top News

Belasan Siswa SD di Subang Muntah-muntah Usai Santap MBG

SUBANG - Belasan siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Rawalele, Kecamatan Dawuan, Kabupaten Subang mengalami muntah-muntah sesuai menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Kamis (25/9/2025)...

Banyak Siswa Keracunan MBG, Wakil Kepala BGN Nangis Minta Maaf

JAKARTA - Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik S Deyang menangis usai meminta maaf atas kasus keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menimpa ribuan anak...

Dedi Mulyadi Kembali Boyong Pejabat Purwakarta ke Pemprov Jabar

PURWAKARTA - Fenomena “bedol pejabat” dari Purwakarta ke Jawa Barat kembali berlanjut. Setelah sebelumnya belasan pejabat Pemkab Purwakarta dibawa ke level provinsi, kini giliran...

Alih Fungsi Lahan Lagi, 1.025 Hektare Lahan di Karawang akan Jadi Kawasan Industri Baru

KARAWANG - Di balik rimbunnya hutan di Desa Mulyasejati, Kecamatan Ciampel, Kabupaten Karawang, kini terselip rencana besar yang berpotensi mengubah wajah kawasan tersebut. Sebidang hutan...

Ustadz di Bekasi Cabuli Anak Angkat, Paksa Hubungan Badan Setelah Korban Baru Selesai Mandi

BEKASI - Pria paruh baya di Kabupaten Bekasi berinisial M (51), yang dikenal sebagai seorang ustaz, ditangkap setelah diduga melakukan aksi pencabulan. Korban dalam hal ini...

Peristiwa

CAPTURE

Berita Pilihan

spot_img
spot_img
spot_img

Pemerintahan

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Kriminal

spot_img
spot_img

Pendidikan

- Advertisement -spot_img

INDEKS

HUKUM

KONTROVERSI