CIREBON – Sekitar 14 orang tewas dalam insiden longsor pertambangan Gunung Kuda Kabupaten Cirebon, pada Jumat (30/5/2025).
Atas peristiwa ini, Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi (KDM) memerintahkan agar aktivitas tambang tersebut ditutup.
“Dari sisi aspek kebijakan, saya sudah memerintahkan Kepala (Dinas) ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) dan seluruh jajaran yang hari ini sudah berada di lokasi untuk mengambil tindakan tegas, perusahaan itu ditutup untuk selamanya,” ujar Dedi dalam video yang diunggah lewat akun Instagram @dedimulyadi71.
Ia berharap insiden longsor ini dapat menjadi pelajaran penting bagi semua pihak.
“Berusaha harus memperhatikan keselamatan para pekerja karena itu merupakan tanggung jawab dari pengusaha dan galian harus memperhatikan aspek-aspek dampak yang akan timbulkan bagi lingkungannya,” paparnya.
Dedi mengungkapkan dirinya sempat datang ke lokasi penambangan tersebut sebelum menjabat sebagai Gubernur Jabar.
“Saya melihat penambangan galian C itu sangat berbahaya, tidak memenuhi unsur standardisasi keamanan bagi para pegawainya,” tuturnya.
“Tetapi karena sudah berizin dan izinnya berlangsung sampai bulan Oktober 2025, dan waktu itu saya tidak punya kapasitas apa pun untuk menghentikan, maka penambangan tersebut terus berlangsung,” lanjutnya.
Selain itu, Dedi mengungkapkan belasungkawanya atas insiden yang menimbulkan korban jiwa tersebut.
“Saya menyampaikan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya warga Jawa Barat di penambangan tersebut,” ucap Dedi.
Ia mendoakan para korban diampuni segala dosanya dan ditempatkan di tempat yang mulia di sisi-Nya.***