Jumat, Juli 25, 2025
spot_img

Viral Oknum Polisi Bekasi Piting Perempuan

Pihak kepolisian tengah memproses dugaan kasus seorang perempuan bernama Ida Farida yang mengaku mendapat perlakuan tidak menyenangkan ketika menjenguk adiknya yang ditahan di Polres Metro Bekasi.

Terkini, Kapolres Metro Bekasi, Kombes Mustofa mempersilahkan Ida untuk segera melapor ke Pengamanan Paminal (Paminal), jika merasa dirugikan dan benar mendapat perlakuan tidak pantas dari anggotanya.

“Kalau ibu itu merasa diperlakuan tidak baik, silakan datang, kami tunggu di Paminal Polres untuk pelaporan pada anggota,” kata Mustofa di Polres Metro Bekasi, Rabu (19/3/2025).

Mustofa menjelaskan saat ini terkait video unggahan Ida, sejumlah anggotanya telah diperiksa Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Metro Jaya.

“Anggota saya sudah diperiksa sama Propam Polda, sudah langsung dimitigasi sama Propam Polda,” jelasnya.

Diketahui sebelumnya, Ida menceritakan hal tersebut melalui unggahan video berdurasi 3 menit 33 detik yang diunggah dalam akun TikTok pribadinya, yakni @idafaridasm, Selasa (18/3/2025).

“Saya datang ke sana (Polres Metro Bekasi), saya masih pakai seragam, saya tanyakan kenapa adik saya ditahan,” kata Ida, dikutip dari TikTok-nya.

Ida menjelaskan saat dirinya tiba di polres, ia langsung menanyakan surat penahanan terhadap adiknya ke pihak kepolisian yang bertugas di lokasi.

Namun, pihak kepolisian menurutnya tidak berkenan memperlihatkan kepadanya.

Alasannya karena surat penahanan hanya dapat dilihat oleh orangtua yang bersangkutan, dan bukan kakak kandung.

Tidak puas atas jawaban polisi, Ida kemudian mencoba menghubungi rekannya melalui ponsel genggam.

Belum juga menghubungi rekannya, Ida justru mengaku ada anggota polisi yang menyerangnya dari belakang.

Penyerangan itu serupa memiting, memelintir lengan tangan, hingga merampas ponsel Ida.

“Saya seakan diperlakukan seperti maling ayam,” jelas Ida dalam lanjutan unggahan videonya.

Ida selanjutnya berharap keadilan kepada Kapolres Metro Bekasi Kombes Mustofa, Presiden Prabowo Subianto, dan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.

“Saya mohon, Pak Kapolres Bekasi, Pak Prabowo, Pak Gubernur Dedi Mulyadi, tolong saya, tolong tegakkan keadilan. Jangan sampai ada perempuan yang diperlakukan seperti ini,” harapnya sembari bersedih.

Sumber : WartaKotaLive

Catatan Redaksi: Artikel ini ditayangkan secara otomatis. Validitas dan isi sepenuhnya tanggung jawab redaksi opiniplus.com dan dapat mengalami pembaruan..
Bagikan Artikel>>

Berita Lainnya

#Tag Populer

Top News

Soroti Polemik di PT. FCC Indonesia, KBC : Ini Bukti Lemahnya Pengawasan Disnaker

KARAWANG - Karawang Budgeting Control (KBC) menyoroti kasus rekrutmen tenaga kerja di PT. FCC Indonesia yang menggandeng Balai Latihan Kerja (BLK) di luar Kabupaten...

Bupati Aep Tegaskan Rekrutmen Tenaga Kerja Harus Prioritaskan Warga Lokal

KARAWANG - Terkait polemik rekrutmen tenaga kerja di PT. FCC Indonesia yang lebih mempekerjakan tenaga kerja di luar Karawang, Bupati H. Aep Syaepuloh angkat...

Setelah Dipolisikan, Manager HRD PT. FCC Indonesia Minta Maaf

KARAWANG - Atas pernyataanya yang dinilai merendahkan martabat orang Karawang, Manager HRD/GA PT. FCC Indonesia bernama Oktav Ardiansyah dipolisikan LBH Bumi Proklamasi, Kamis (24/7/2025). Pernyataan...

Arti Simbol ‘Angka 80’ di Logo Peringatan HUT Kemerdekaan RI

JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto secara resmi meluncurkan tema dan logo peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) di Istana Negara,...

Reses di Anggadita, Dea Eka Dorong Pengembangan UMKM Lewat Koperasi Desa Merah Putih

KARAWANG - Reses III Tahun Sidang 2025 Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Dea Eka Rizaldi SH berlangsung di Aula Kantor Desa Anggadita Kecamatan Klari. Di...

Peristiwa

CAPTURE

Berita Pilihan

Pemerintahan

Kriminal

Pendidikan

- Advertisement -spot_img

INDEKS

HUKUM

KONTROVERSI