Minggu, September 28, 2025
spot_img

Sekda Jabar : Pengadaan Barang dan Jasa Harus Lincah

BANDUNG –  Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Herman Suryatman mendorong perangkat daerah di Lingkungan Pemda Provinsi Jabar untuk bergerak lincah dalam pengadaan barang dan jasa.

Hal itu sejalan dengan terbitnya Surat Edaran Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) Nomor 2 Tahun 2025 tentang Penonaktifan Katalog Elektronik Versi 5 untuk Etalase Konstruksi dan Kesehatan.

“Saat ini situasi dinamis, sangat kompleks dan menjawabnya adalah dengan agile kelincahan kita. Kalau tidak jawab dengan kelincahan, kita akan tertinggal, termasuk dalam pengadaan barang jasa,” tutur Herman saat memimpin Konsolidasi Percepatan Pengadaan Barang/Jasa di Gedung Sate Bandung, Senin (11/8/2025).

Berita Lainnya  Didesak Evaluasi Tunjangan DPRD Bekasi, Bupati Ade : Kita Tunggu Keputusan Pemerintah Pusat

Sejalan itu, terdapat transformasi belanja barang/jasa sesuai regulasi baru yaitu Revisi Kedua Perpres Nomor 46 Tahun 2025, yang mewajibkan penggunaan metode E-Purchasing melalui Katalog Elektronik versi 6.

Katalog elektronik versi 6 ini menghadirkan berbagai fitur dan mekanisme baru yang bertujuan untuk mempercepat, mempermudah, dan memastikan proses pengadaan barang dan jasa lebih efisien dan akuntabel.

“Saat ini ada transformasi dari generasi 5 (versi 5) ke generasi 6 (versi 6). Saya sudah komunikasi ke pusat, kesimpulannya tidak bisa kembali lagi ke generasi 5 walaupun sekedar untuk transisi, jadi kita wajib mengikuti generasi 6,” kata Herman.

Berita Lainnya  Banyak Anggaran Dipangkas, Tapi Operasional Dedi Mulyadi Selangit

“Di generasi 6 pasti ada penyesuaian, kuncinya solusinya adalah jalan cepat, tentu energi kita lebih dibanding pakai generasi 5, tetapi ikuti aja flow (alurnya),” imbuhnya.

Herman juga menekankan output dan outcome dari pengadaan barang jasa di setiap bidang kerja. Tujuannya, pengadaan barang dan jasa tidak sekadar harus tertib secara administratif, tapi juga harus cepat dan berdampak baik terhadap pelayanan publik.

“Agile adalah entry point untuk menyejahterakan masyarakat,” ucap Herman.***

Berita Lainnya  Pemprov Jabar Naikan Anggaran Belanja Publik di APBD Perubahan

Sumber : jabarprov.go.id

Catatan Redaksi: Artikel ini ditayangkan secara otomatis. Validitas dan isi sepenuhnya tanggung jawab redaksi opiniplus.com dan dapat mengalami pembaruan..
Bagikan Artikel>>

Berita Lainnya

#Tag Populer

Top News

Bacok Kurir Saat COD, ‘Bang Jago’ di Bekasi Serahkan Diri Setelah Tahu Diburu Tim Buser

KOTA BEKASI - Seorang pria di Bekasi Utara, Kota Bekasi, Christian Kapau alias Kece, mengancam dan menganiaya kurir inisial ID (22) menggunakan parang saat...

Belasan Siswa SD di Subang Muntah-muntah Usai Santap MBG

SUBANG - Belasan siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Rawalele, Kecamatan Dawuan, Kabupaten Subang mengalami muntah-muntah sesuai menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Kamis (25/9/2025)...

Banyak Siswa Keracunan MBG, Wakil Kepala BGN Nangis Minta Maaf

JAKARTA - Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik S Deyang menangis usai meminta maaf atas kasus keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menimpa ribuan anak...

Dedi Mulyadi Kembali Boyong Pejabat Purwakarta ke Pemprov Jabar

PURWAKARTA - Fenomena “bedol pejabat” dari Purwakarta ke Jawa Barat kembali berlanjut. Setelah sebelumnya belasan pejabat Pemkab Purwakarta dibawa ke level provinsi, kini giliran...

Alih Fungsi Lahan Lagi, 1.025 Hektare Lahan di Karawang akan Jadi Kawasan Industri Baru

KARAWANG - Di balik rimbunnya hutan di Desa Mulyasejati, Kecamatan Ciampel, Kabupaten Karawang, kini terselip rencana besar yang berpotensi mengubah wajah kawasan tersebut. Sebidang hutan...

Peristiwa

CAPTURE

Berita Pilihan

spot_img
spot_img
spot_img

Pemerintahan

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Kriminal

spot_img
spot_img

Pendidikan

- Advertisement -spot_img

INDEKS

HUKUM

KONTROVERSI