Rabu, Juli 23, 2025
spot_img

Pro-Kontra Kebijakan KDM Disorot Media Asing

Terus-terusan menuai pro kontra dan sorotan publik, kebijakan Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi (KDM) mengenai penanganan siswa bermasalah di barak militer disorot media asing.

Media asing asal Singapura, Channel News Asia (CNA) tiba-tiba menyoroti Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi. Ini terlihat dalam artikelnya berjudul “Innovative or ‘dangerous’? Indonesia’s local leaders raise eyebrows with vasectomy-for-aid and other schemes”.

Disorot bagaimana 961 pemimpin daerah Indonesia bebas membuat program mereka sendiri. Namun, tulis laman itu, inisiatif Dedi membuat kamp pelatihan militer menimbulkan kontroversi.

“Mengenakan seragam hijau dan topi yang menyerupai milik tentara Indonesia, puluhan remaja laki-laki berbaris rapi di tengah lapangan di Purwakarta, Jawa Barat, sambil berteriak: “Siap, siap, siap! Keren! Ayo tetap semangat!”,” tulisnya, dikutip Senin (12/5/2025).

Berita Lainnya  2 Siswi Cantik ini akan Berjuang Harumkan Nama Karawang di FLS3N Jabar

“Orang mungkin mengira mereka adalah tentara yang sedang menjalani pelatihan, tetapi sebenarnya mereka adalah siswa SMP Indonesia yang dianggap penjahat dan menjalani kamp pelatihan selama 14 hari,’ katanya.

“Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, yang memperkenalkan program tersebut, yakin bahwa militerlah yang dapat mendisiplinkan para siswa ini. Ia telah mengalokasikan dana sebesar Rp 6 miliar rupiah untuk program tersebut dan menargetkan hingga 2.000 siswa untuk ikut serta.”

Diketahui, kebijakan KDM ini diapresiasi Menteri HAM, Natalius Pigai. Bahkan Natalius akan membuat gagasan KDM ini menjadi program nasional dengan cara diajukan ke Kemendikbud, jika saja KDM berhasil menerapkan programnya di Jawa Barat.

Berita Lainnya  Ada 13 Sekolah Rakyat di Jabar, Simak Titik Lokasinya Dimana Saja

Alih-alih dianggap melanggar hak anak, kebijakan mengirim siswa bermasalah ini justru mendapat respon positif dari Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), Seto Mulyadi.

Saat meninjau pelaksanaan Pendidikan Karakter Panca Waluya di Dodik Bela Negara Rindam III/Siliwangi, Cikole, Lembang, Kabupaten Bandung Barat pada Sabtu (10/5/2025), Kak Seto menilai tidak ada hak anak yang dilanggar dalam kebijakan KDM ini.

Namun demikian, dari awal hingga saat ini Komnas HAM keukeuh (bersikukuh) tak setuju dengan usulan Menteri HAM Natalius Pigai soal pendidikan siswa di barak militer untuk diterapkan di seluruh Indonesia.

“Kami tidak setuju dengan usulan Kementerian HAM yang akan menjadikan itu justru sebagai kurikulum nasional,” kata Ketua Komnas HAM, Anis Hidayah, dilansir dari Kompas, Minggu (11/5/2025).

Berita Lainnya  Polemik Seragam dan LKS, KBC Minta Bupati Aep Tak Arogan

Alasan Komnas HAM tak setuju dengan usulan tersebut, karena militer tidak memiliki pengalaman untuk mendidik sipil. Dia juga mengatakan, pendidikan siswa di barak tersebut bukan bagian dari kewenangan TNI.

“Berdasarkan Undang-Undang TNI, kewenangan TNI itu adalah operasi perang dan operasi non-perang. Di dalam operasi non-perang itu tidak masuk kewenangan untuk membantu pendidikan, sehingga harus dikembalikan itu fungsi negara, dalam hal ini pemerintah pusat dan daerah,” ujarnya. (Dari berbagai sumber)

Catatan Redaksi: Artikel ini ditayangkan secara otomatis. Validitas dan isi sepenuhnya tanggung jawab redaksi opiniplus.com dan dapat mengalami pembaruan..
Bagikan Artikel>>

Berita Lainnya

#Tag Populer

Top News

Kuasa Hukum Mahasiswi NA Minta Asistensi Komisi III DPR RI

JAKARTA - Setelah menyurati Komnas Perempuan, Gary Gagarin & Patners - Kuasa hukum NA (19) mahasiswi terduga korban kasus pelecehan seksual di Kabupaten Karawang...

Dampak Kebijakan KDM, Sekolah Swasta di Depok Hanya Terima 4 Siswa Baru

DEPOK - Diduga akibat dampak kebijakan Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi yang memberlakukan kebijakan penambahan rombel 50 siswa per kelas untuk sekolah negeri,...

Dea Eka Serap Aspirasi Warga Gintungkerta – Klari

KARAWANG - Dea Eka Rizaldi SH, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat dari Fraksi Partai Gerindra, melaksanakan kegiatan reses di Desa...

Peringati HAN 2025, Pemkot Bandung Bagikan 52 Ribu Kartu Identitas Anak

BANDUNG -  Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional (HAN) Tahun 2025, Pemerintah Kota Bandung menggelar serangkaian kegiatan kolaboratif yang melibatkan berbagai perangkat daerah. Puncak peringatan...

Polres Karawang Lakukan Ground Breaking Pembangunan SPPG

KARAWANG - Demi menyukseskan program strategis nasional, Polres Karawang melaksanakan ground breaking pembangunan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), di Dusun Ranggon, Desa Sarijaya, Kecamatan...

Peristiwa

CAPTURE

Berita Pilihan

Pemerintahan

Kriminal

Pendidikan

- Advertisement -spot_img

INDEKS

HUKUM

KONTROVERSI