Sabtu, September 27, 2025
spot_img

Kontroversi Peti Kemas Unsika, Solusi Cepat KBM atau Adanya Cashback

KARAWANG | OPINIPLUS.COM | – Selasa (17/12/2024), Rektorat Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) memberikan klarifikasi terkait kontroversi pengadaan 40 cabin kontainer atau peti kemas untuk tempat sementara Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) mahasiswa.

Melalui Kepala Biro Unsika Kurniawan, pihak kampus menjelaskan jika pembelian 40 peti kemas senilai Rp 6,4 miliar tersebut merupakan solusi cepat untuk mengatasi persoalan kekurangan ruang kelas yang sedang dihadapi Unsika.

Namun demikian, pandangan berbeda muncul dari salah satu alumni Unsika, Asep Agustian SH MH. Menurut praktisi hukum ini, Aparat Penegak Hukum (APH) harus segera menyelidiki kontroversi pengadaan 40 peti kemas Unsika.

Pasalnya, pengadaan peti kemas Unsika bukan hanya semata-mata untuk kepentingan mendesak atau solusi cepat agar mahasiswa tetap bisa beraktivitas kuliah. Melainkan adanya dugaan permainan segelintir oknum untuk mencari keuntungan pribadi.

Berita Lainnya  Lindungi Sopir Angkot, Pemkab Purwakarta Bakal Daftarkan ke BPJS

Dijelaskan Askun (sapaan akrab), pembelian 40 peti kemas Unsika melalui e-katalog tersebut diduga ada nilai cashback yang didapatkan oleh panitia pengadaan, yang dalam hal ini Badan Layanan Umum (BLU) Unsika.

“Makanya patut dipertanyakan apakah pengadaan peti kemas ini murni solusi cepat untuk mahasiswa, atau ada kepentingan lain segelintir oknum. Maka saya minta APH mulai menyelidiki persoalan ini. Karena nanti baru akan kelihatan faktanya seperti apa,” turur Askun.

Berita Lainnya  Romadhoni Terpilih Menjadi Ketua PW PRIMA DMI Jabar

Sebagai alumni Unsika, Ketua DPC PERADI Karawang ini juga merasa malu ketika mendengar kabar mahasiswa Unsika harus belajar di peti kemas. Karena yang ia tahu peti kemas adalah tempat menampung barang mati, bukan barang hidup seperti mahasiswa.

“Saya sih malu ketika denger kabar ini. Coba tanya alumni Unsika yang lain apakah punya perasaan yang sama gak dengan saya. Dan apakah mereka para alumni akan tinggal diam?,” tanya Askun.

“Sekarang kalau ada yang nanya, oh alumni Unsika ya, yang belajarnya di peti kemas itu. Apakah para alumni tidak malu kalau ada orang nanya begitu?,” timpalnya.

Berita Lainnya  Tim Ekspedisi TNI AD Temukan 19 Macan Tutul di Sanggabuana Pegunungan Karawang

Askun juga merasa heran kepada pihak Rektorat Unsika yang mengaku telah mengambil langkah atau solusi cepat, tetapi tidak berkualitas.

Kenapa tidak pihak kampus berkoordinasi dengan Pemda Karawang untuk meminjam atau menyewa gedung atau aset-aset pemda yang tidak terpakai. Yaitu seperti rumah susun, gedung diklat atau gedung-gedung pemda lainnya yang tidak terpakai.

“Kenapa tidak berkoordinasi dengan pemda?. Saya yakin pemda mau bantu. Dan solusi itu tentu lebih hemat anggaran,” sesal Askun.***

Catatan Redaksi: Artikel ini ditayangkan secara otomatis. Validitas dan isi sepenuhnya tanggung jawab redaksi opiniplus.com dan dapat mengalami pembaruan..
Bagikan Artikel>>

Berita Lainnya

#Tag Populer

Top News

Belasan Siswa SD di Subang Muntah-muntah Usai Santap MBG

SUBANG - Belasan siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Rawalele, Kecamatan Dawuan, Kabupaten Subang mengalami muntah-muntah sesuai menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Kamis (25/9/2025)...

Banyak Siswa Keracunan MBG, Wakil Kepala BGN Nangis Minta Maaf

JAKARTA - Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik S Deyang menangis usai meminta maaf atas kasus keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menimpa ribuan anak...

Dedi Mulyadi Kembali Boyong Pejabat Purwakarta ke Pemprov Jabar

PURWAKARTA - Fenomena “bedol pejabat” dari Purwakarta ke Jawa Barat kembali berlanjut. Setelah sebelumnya belasan pejabat Pemkab Purwakarta dibawa ke level provinsi, kini giliran...

Alih Fungsi Lahan Lagi, 1.025 Hektare Lahan di Karawang akan Jadi Kawasan Industri Baru

KARAWANG - Di balik rimbunnya hutan di Desa Mulyasejati, Kecamatan Ciampel, Kabupaten Karawang, kini terselip rencana besar yang berpotensi mengubah wajah kawasan tersebut. Sebidang hutan...

Ustadz di Bekasi Cabuli Anak Angkat, Paksa Hubungan Badan Setelah Korban Baru Selesai Mandi

BEKASI - Pria paruh baya di Kabupaten Bekasi berinisial M (51), yang dikenal sebagai seorang ustaz, ditangkap setelah diduga melakukan aksi pencabulan. Korban dalam hal ini...

Peristiwa

CAPTURE

Berita Pilihan

spot_img
spot_img
spot_img

Pemerintahan

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Kriminal

spot_img
spot_img

Pendidikan

- Advertisement -spot_img

INDEKS

HUKUM

KONTROVERSI