BEKASI – Bupati Bekasi, Ade Kuswara Kunang, menegaskan bahwa komitmennya dalam membangun Kabupaten Bekasi tidak akan berhenti pada program 100 hari kerja.
Ia menyatakan akan terus bekerja keras bersama Wakil Bupati Asep Surya Atmaja hingga akhir masa jabatannya demi mewujudkan Bekasi yang bangkit, maju, dan sejahtera.
Hal itu disampaikannya dalam acara Sapa Warga dan peluncuran aplikasi Lapor AA Bupati di Gedung Theatre Graha Pariwisata, Kelurahan Sertajaya, Kecamatan Cikarang Timur, Jumat (13/06/2025).
“Artinya, di Kabupaten Bekasi ini tidak hanya 100 hari kerja. Setelah itu, ada 1.000 hari kerja, bahkan sampai 10.000 hari kerja hingga akhir masa jabatan,” ujarnya dalam acara yang disiarkan langsung melalui kanal YouTube Wibawamukti TV.
Bupati Ade menyoroti pentingnya penataan ruang dan penertiban bangunan liar yang tak sesuai peruntukan. Menurutnya, langkah ini merupakan bagian dari upaya pemulihan fungsi lahan demi kepentingan masyarakat luas.
“Setelah kita normalisasi dan tertibkan bangunan itu, akan kita manfaatkan untuk ruang terbuka hijau atau untuk pemberdayaan UMKM di Kabupaten Bekasi,” kata Ade.
Ia memahami kebijakan ini dapat menimbulkan pro dan kontra, terutama bagi warga yang terdampak. Namun, ia menegaskan bahwa keputusan ini diambil demi manfaat yang lebih besar.
“Kalau kita tertibkan 2.000 atau 3.000 bangunan liar, mungkin ada yang kehilangan tempat usaha atau tinggal. Tapi kebermanfaatannya dirasakan oleh jutaan warga Kabupaten Bekasi,” tegasnya.
Bupati juga mengajak masyarakat, termasuk tokoh agama dan pemuda, untuk ikut serta dalam menyukseskan pembangunan daerah. Ia berkomitmen turun langsung ke desa dan kecamatan setiap pekan untuk melihat langsung permasalahan yang dihadapi warga.
“Kalau kita hanya di kantor, kita kurang spesifik dalam menangani persoalan. Tapi kalau turun langsung, kita bisa lebih relevan dalam menyelesaikan masalah,” jelasnya.
Bupati Ade juga mengapresiasi capaian program Job Fair Bekasi Pasti Kerja, di mana hampir 400 pelamar telah diterima kerja dari lebih dari 2.200 lowongan yang tersedia.
“Dalam pelaksanaan program 100 hari kerja, saya tidak bekerja sendiri. Kami berkolaborasi dengan Forkopimda dan seluruh OPD Kabupaten Bekasi,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Sub Direktorat Wilayah II Ditjen Otda Kemendagri, Leli Salman Al-Farisi, mengapresiasi peluncuran aplikasi Lapor AA, sebagai langkah digitalisasi aspirasi masyarakat yang dinilainya relevan dengan tantangan zaman.
“Ini bukan hanya soal keren, tapi kebutuhan masa depan. Dengan luasnya Kabupaten Bekasi, pendekatan konvensional sudah tidak cukup,” ujarnya.
Leli juga menekankan bahwa keberhasilan program digital bukan hanya soal strategi, tapi juga tentang pelaksanaan di lapangan oleh seluruh jajaran pemerintahan daerah.
“Strategi ini baru langkah awal. Yang dibutuhkan masyarakat adalah eksekusi dan implementasi nyata,” tandasnya.
Menurutnya, inovasi digital ini harus menjadi gerakan berkelanjutan, bukan hanya seremoni, agar benar-benar membawa perubahan dalam pelayanan publik.
“Dengan kepemimpinan yang solid dan strategi yang jelas, saya optimis. Bukan hanya 100 hari, tetapi hingga lima tahun ke depan bisa terwujud jika kita memiliki kesadaran bersama untuk terus maju,” pungkasnya.
Sumber : Sergap.co.id