Jumat, Oktober 17, 2025
spot_img

Dugaan Malapraktik RS Hastien, Pasien Meninggal Usai Jalani Operasi, DPR Desak Kemenkes Investigasi

KARAWANG – Sebuah video memperlihatkan jasad seorang wanita diduga korban malapraktik dengan luka bekas operasi di bagian perut bawah tidak dijahit dan di dalamnya ada kain kasa viral di media sosial.

Korban dugaan malapraktik ini diketahui bernama Mursiti (62), warga Kampung Pamahan, Desa Sumberurip, Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi.

Ia diduga menjadi korban malapraktik akibat kelalaian medis setelah menjalani operasi di Rumah Sakit Hastien, Rengasdengklok, Kabupaten Karawang.

Bupati Intruksikan Dinkes Cek Rumah Sakit

Terkait itu, Bupati Karawang, Aep Syaepuloh mengintruksikan agar Dinas Kesehatan turun tangan.

“Iya ramai itu ya, saya sudah intruksikan ke Dinkes (Dinas Kesehatan) untuk cek ke RS bersangkutan dan termasuk keluarga korban,” kata Aep saat diwawancarai di Plaza Pemda Karawang, dilansir dari TribunNews.com, pada Senin (13/10/2025).

Menurut Aep, informasi beredar di video soal dugaan mal praktek itu harus ditelusuri kebenarannya dengan meminta keterangan dari rumah sakit dan termasuk keluarga pasien yang meninggal tersebut.

“Jadi harus dipastikan apakah sudah sesuai SOP atau tidak. Makanya Aep minta Dinkes turun,” jelasnya.

Keluarga Pasien Tidak Tahu Ada Tindakan Operasi

Berita Lainnya  Konfercab PA GMNI Bekasi Ricuh Saat Wali Kota Tri Sampaikan Sambutan

Adik korban, Acih Sukarsih (41) menjelaskan, peristiwa bermula ketika Mursiti mengalami keluhan bisul dan dibawa keluarga ke rumah sakit tersebut pada Senin (6/10).

Setelah diperiksa di ruang UGD, korban menjalani operasi pada Selasa (7/10) sekitar pukul 09.00 WIB. Sehari kemudian, Rabu (8/10), korban diizinkan pulang ke rumah setelah mendapatkan perawatan pascaoperasi.

“Tapi kondisinya terus menurun dan meninggal dunia pada Sabtu dini hari (11/10) di rumah,” ujarnya pada Minggu (12/10/2025).

Menurut keterangan adik korban keluarga tidak mengetahui adanya tindakan operasi di bagian bawah perut.

Sebab, saat dibawa ke rumah sakit keluahannya ialah bisu pada bagian pantat.

“Kami kaget karena waktu mengganti pampers, ternyata luka di bawah perut terbuka dan berisi kasa. Tidak dijahit, hanya disumpal kapas. Dokter tidak pernah menjelaskan soal itu,” ujar Acih Sukarsih.

Klarifikasi Pihak RS Hastien

Sementara itu, Manajer Pelayanan Medis RS Hastien, dr. Fahri Trisnaryan menjelaskan pasien datang dengan keluhan nyeri dan bengkak di area bokong serta perut bawah, disertai demam.

Berita Lainnya  Jabar Jadi Destinasi Wisata Ramah Muslim Terbaik Nasional

Pemeriksaan menunjukkan adanya infeksi luas dengan nanah yang menyebar hingga rongga perut bawah.

“Pasien memiliki riwayat diabetes melitus (DM) yang memperberat kondisi infeksi. Kami melakukan operasi evakuasi nanah dan pembersihan luka (debridement) dengan irigasi antiseptik. Luka tidak dijahit rapat, melainkan diberi kasa untuk drainase,” katanya dalam keterangan kepada media.

Selama perawatan, pasien juga mendapat terapi antibiotik, pengendalian gula darah, dan perawatan luka. Kondisinya sempat membaik dengan demam hilang, nyeri berkurang, dan luka menunjukkan tanda penyembuhan.

DPR RI Desak Kemenkes Investigasi

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Nihayatul Wafiroh (Ninik), mendesak Kementerian Kesehatan segera melakukan investigasi menyeluruh terhadap dugaan malpraktik operasi di salah satu rumah sakit di Karawang yang menyebabkan seorang pasien meninggal dunia dengan kondisi perut dipenuhi kain kassa.

“Ini kasus yang sangat serius dan tidak bisa dianggap sepele. Kementerian Kesehatan harus segera turun tangan, memeriksa kebenaran informasi ini, dan menindak tegas jika terbukti ada unsur kelalaian,” tegas Ninik di Jakarta, dilansir dari FraksiPKB.com, Minggu (12/10/2025).

Ia mengingatkan bahwa kejadian serupa bukan kali pertama terjadi. Pada tahun 2021, kasus hampir sama juga pernah mencuat di Mimika, Papua, di mana pasien ditemukan meninggal dunia dengan benda asing tertinggal di dalam tubuhnya pascaoperasi.

Berita Lainnya  Viral Ketahuan Selingkuh, Om Zein Kembalikan Ajudannya ke Polda Jabar

“Ini artinya ada pola pengawasan yang perlu diperbaiki di fasilitas pelayanan kesehatan kita. Kemenkes tidak boleh mengabaikan kasus seperti ini,” ujar Ketua Umum DPP Perempuan Bangsa itu.

Ninik menilai bahwa jika benar terjadi kelalaian, maka hal ini merupakan pelanggaran berat terhadap standar operasional dan etika profesi kedokteran. Karena itu, ia akan meminta klarifikasi langsung dari Kemenkes serta mendorong adanya audit medis terhadap rumah sakit terkait.

Lebih jauh, Ninik mengimbau seluruh tenaga medis di Indonesia agar senantiasa menjunjung tinggi etika medis, profesionalisme, dan akuntabilitas dalam setiap tindakan pelayanan.

“Nyawa pasien adalah amanah yang tidak boleh disepelekan. Integritas dan kehati-hatian harus menjadi prinsip utama dalam dunia medis,” pungkasnya.***

Catatan Redaksi: Artikel ini ditayangkan secara otomatis. Validitas dan isi sepenuhnya tanggung jawab redaksi opiniplus.com dan dapat mengalami pembaruan..
Bagikan Artikel>>

Berita Lainnya

#Tag Populer

Top News

Timnas Gagal Lolos Piala Dunia, Patrick Kluivert Resmi Dipecat

PERSATUAN Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) akhirnya resmi memecat Patrick Kluivert sebagai pelatih Timnas Indonesia, Kamis (16/10/2025). Suara agar Patrick Kluivert dipecat sebagai pelatih Timnas Indonesia menggema di sejumlah media...

Sebut Ada Indikasi Mafia Tanah, Pernyataan Rieke Disesalkan Ahli Waris

PERNYATAAN Anggota DPR RI Rieke Diah Pitaloka yang meminta Komisi Yudisial (KY) mengawal kasus sengketa lahan SMPN 1 Babakancikao menuai reaksi keras dari pihak...

Bupati Subang Berhentikan 12 ASN Makan Gaji Buta

BUPATI Subang Reynaldy Putra Andita menegaskan sikap tegas terhadap Aparatur Sipil Negara (ASN) yang tidak disiplin. Ia mengungkapkan telah memberhentikan 12 ASN yang kedapatan...

Berbahaya! Tumpukan Limbah Diduga B3 Cemari Area Irigasi di Karawang

TUMPUKAN limbah industri yang diduga termasuk kategori Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) ditemukan menggunung di area tanggul irigasi, Desa Bengle, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Karawang. Keberadaan...

Bejat! Pria di Karawang ini Cabuli Gadis Berkebutuhan Khusus

SATUAN Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Karawang berhasil mengamankan seorang pria berinisial Y (25) yang diduga melakukan tindak pidana persetubuhan dan pencabulan terhadap anak di bawah umur. Penangkapan...

Peristiwa

Viral Video Perundungan Siswa SMP di Bekasi, Polisi Panggil Sejumlah Pihak

SEBUAH video kasus bullying disertai kekerasan terjadi di Bekasi, Jawa Barat, viral di media sosial. Dalam video berdurasi 16 detik tersebut, terlihat para siswa mengenakan seragam SMP baju putih dan celana biru melakukan kekerasan fisik terhadap...

CAPTURE

Berita Pilihan

Pemerintahan

Kriminal

Pendidikan

- Advertisement -spot_img

INDEKS

HUKUM

KONTROVERSI