Kamis, Juni 19, 2025
Google search engine

Dedi Mulyadi : MTQH Bukan Sekedar Lomba Membaca Al-quran

Musabaqah Tilawatil Qur’an dan Hadits (MTQH) ke-39 tingkat Provinsi Jawa Barat resmi dibuka di Soreang, Kabupaten Bandung, Minggu (15/6/2025) malam.

Kegiatan akbar yang berlangsung mulai 15 hingga 22 Juni 2025 ini diikuti 1.136 peserta dari 27 kabupaten/kota se-Jawa Barat, dengan mengusung tema Cahaya Al-Qur’an: Spirit Lebih Bedas Menuju Jawa Barat Istimewa.

Dalam sambutannya, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, menegaskan bahwa MTQH bukan sekadar ajang perlombaan membaca Al-Qur’an, melainkan perjalanan spiritual panjang yang dimulai dari masjid, pesantren, dan pengajian-pengajian di kampung halaman para peserta.

Menurutnya, membaca Al-Qur’an bukan sekadar mengejar estetika suara atau tartil semata, namun bagaimana ayat-ayat suci itu masuk ke dalam relung hati, membentuk kesadaran dan menjadi pedoman hidup.

“Al-Qur’an harus menjadi indra keenam, membimbing setiap langkah kehidupan manusia beriman. Dari estetika pembacaan akan lahir pemaknaan, dari pemaknaan akan lahir kesadaran, dan dari kesadaran itulah muncul akhlak,” tuturnya.

Lebih jauh, Dedi juga menyinggung pentingnya menghidupkan kembali tradisi pengajian di masjid-masjid kampung, yang menurutnya mulai terkikis oleh modernisasi cara belajar Al-Qur’an yang serba instan.

Berita Lainnya  Selain Tanam Padi, Warga Binaan Lapas Subang juga Rawat 80 Ribu Bibit Ikan

“Imam-imam kampung kita yang pagi-pagi sudah mengimami salat, siang ke sawah, sore mengajar ngaji, malam mengisi pengajian, semua dilakukan dengan ikhlas tanpa gaji. Justru merekalah yang pantas kita mintai doa, karena tangan mereka lebih suci dari tangan siapa pun,” kata Dedi.

Ia menegaskan bahwa MTQH bukan sekadar lomba membaca Al-Qur’an, melainkan forum pembinaan spiritualitas yang mendalam.

“Maka untuk itu, tadi saya berpesan, ini bukan forum balapan Formula E. Ini bukan forum liga. Ini adalah forum spiritualitas. Tidak penting menjadi juara umum, tidak penting menjadi juara pertama, kedua, ketiga.”

“Yang lebih penting adalah Al-Qur’an masuk ke dalam hati penyelenggara, ke dalam pemerintah, sehingga kebijakan-kebijakan pun menjadi adil. Maka terbebaslah orang-orang miskin, anak-anak yatim, dan terbangun peradaban hidup yang silih asah, silih asih, silih asuh. Di situlah Al-Qur’an menjadi cahaya,” jelasnya.

Berita Lainnya  Otto Hasibuan Kembali Didaulat Pimpin PERADI

Di tempat yang sama, Ketua Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Barat, Ajam Mustajam, menegaskan bahwa MTQH bukan sekadar ajang lomba, tetapi warisan peradaban Islam yang telah mengakar kuat di Indonesia sejak 1968.

“MTQH merupakan media pemuliaan Al-Qur’an sekaligus pembinaan generasi Qur’ani, yang tidak hanya piawai membaca, tetapi juga mampu memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran Al-Qur’an dalam kehidupan,” ujar Ajam.

Lebih jauh, Ajam menyoroti bagaimana Jawa Barat selama ini konsisten mencetak qori-qoriah, hafidz, hingga penggiat dakwah Qur’an berprestasi di tingkat nasional maupun internasional.

Tak hanya menyoroti sisi kompetisi, Ajam juga menekankan peran MTQH sebagai ruang dakwah dan penguatan budaya Islam Nusantara yang bersinergi dengan kearifan lokal Jawa Barat.

Mulai dari tradisi ngamumule bahasa Sunda, seni marawis, qasidah, hingga pengajian-pengajian yang membangun spiritualitas masyarakat.

Sementara itu, Ketua Umum LPTQ Jawa Barat, Asep Sukmana, dalam laporannya menjelaskan bahwa MTQH tahun ini mempertandingkan sembilan cabang perlombaan.

Berita Lainnya  LBH PI Minta Dedi Mulyadi Stop Kirim Anak-anak ke Barak Militer

“Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Pemerintah Kabupaten Bandung, serta dukungan penuh dari seluruh LPTQ kabupaten/kota se-Jawa Barat,” ujar Asep.

Bupati Bandung, Dadang Supriatna, dalam sambutannya menyampaikan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada Kabupaten Bandung sebagai tuan rumah penyelenggaraan MTQH ke-39.

Ia juga mengajak para kafilah dan pengunjung untuk memanfaatkan momentum ini sekaligus menjelajah potensi wisata dan ekonomi di Kabupaten Bandung.

“Selama sepekan, kami harap para tamu tidak jenuh. Silakan kunjungi objek-objek wisata dan nikmati produk UMKM Kabupaten Bandung. Selain MTQ, ini juga menjadi momen penguatan ekonomi daerah,” ujar Dadang.

Tak hanya kompetisi tilawah dan hafalan, rangkaian MTQH ke-39 juga dimeriahkan dengan bazar UMKM yang dikoordinasikan bersama Dekranasda Kabupaten Bandung dan Jawa Barat.***

Sumber : TribunJabar

Catatan Redaksi: Artikel ini ditayangkan secara otomatis. Validitas dan isi sepenuhnya tanggung jawab redaksi opiniplus.com dan dapat mengalami pembaruan..
Bagikan Artikel>>

Related Articles

- Advertisement -spot_img

Latest Articles