Kamis, Juli 24, 2025
spot_img

Dedi Mulyadi Kebanyakan Cari Sensasi Ketimbang Solusi

Melalui konten youtobe, instagram, tiktok ataupun media sosial lainnya, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi dinilai sebagai pemimpin yang kebanyakan mencari sensasi, ketimbang mencari solusi atas persoalan yang ia temui di masyarakat.

Pernyataan ini disampaikan Pemerhati Politik Pemerintahan, H. Asep Agustian SH. MH, saat menyikapi dua persoalan di Kabupaten Karawang yang sebelumnya dijanjikan Dedi Mulyadi untuk dicarikan solusi.

Jembatan Amblas Karawang-Bogor

Melihat persoalan jembatan Cicangor Pangkalan Loji, yaitu jembatan penghubung Karawang-Bogor, Dedi Mulyadi mengeluarkan pernyataan bahwa bailey atau jembatan darurat akan dibangun dan selesai sebelum lebaran.

Faktanya, pemasangan bailey di jembatan yang menjadi akses utama masyarakat Karawang, Bogor, Purwakarta dan Cianjur tersebut tak selesai sebelum idul fitri. Malah kondisinya amblas.

Beruntung, warga Karawang Selatan inisiatif gotong royong membangun Jembatan Penyebrangan Orang (JPO) dengan dimodali Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, H. Jenal Arifin. Meskipun JPO ini hanya bisa dilalui kendaraan roda dua.

Berita Lainnya  Ada 13 Sekolah Rakyat di Jabar, Simak Titik Lokasinya Dimana Saja

Sehingga aktivitas silaturahmi lebaran dan kegiatan perekonomian warga setidaknya tidak terlalu mati kutu.

“Ya perbaikan jembatan itu menjadi contoh bahwa kebijakan gubernur itu ngaco, tidak melalui pertimbangan yang matang,” tutur H. Asep Agustian SH.MH.

Atas persoalan ini, Asep menilai Dedi Mulyadi terlalu banyak bicara atau asal bunyi, serta memutuskan sesuatu seperti tanpa perhitungan yang matang.

“Coba cek saja, jembatan yang dijanjikan rampung dalam dua minggu itu justru mengalami keterlambatan, bahkan saat mulai digunakan terlihat miring dan membahayakan pengguna jalan,” katanya.

Janji Membangun Rumah Panggung di Karangligar

Berita Lainnya  Akal-akalan Istri Menteri UMKM untuk Berkunjung ke Sejumlah Negara Eropa

Praktisi hukum yang akrab disapa Asep Kuncir (Askun) ini juga menyoroti janji Dedi Mulyadi yang akan membuat rumah panggung di Desa Karangligar Kecamatan Telukjambe Barat – Karawang, sebagai solusi mengatasi persoalan ‘banjir abadi’ yang disebabkan luapan air Sungai Citarum dan Sungai Cibeet.

Karena sampai saat ini janji Dedi Mulyadi tersebut terus ditagih warga Karangligar. Pasalnya, janji program membuat rumah panggung ini belum jelas kapan akan mulai direalisasikan.

Askun menilai seorang pemimpin seharusnya lebih berhati-hati dalam berjanji, agar tidak mengecewakan rakyat.

“Jangan hanya karena memiliki jutaan pengikut di media sosial, lalu merasa paling hebat. Seorang pemimpin harus bertanggung jawab atas ucapannya. Ingat negara ini tidak bisa dibangun oleh konten media sosial,” katanya.

Atas persoalan ini, Askun menilai Dedi Mulyadi sebagai pemimpin yang kebanyakan mencari sensasi, ketimbang mencari solusi.

Berita Lainnya  Anak Kades di Majalengka Korupsi Dana Desa, Uang Dipakai Judol hingga Beli Diamond Game Mobile Legend

Dedi Mulyadi selalu membuat kebijakan spontan saat ia sedang berada di tengah-tengah masyarakat demi sebuah konten, tanpa merumuskan persoalan dan solusinya terlebih dahulu dengan stakeholder yang ada.

Padahal setiap kebijakan pembangunan harus mempertimbangkan semua aspek, baik itu geografis, psikologis, ekonomi mapupun kondisi sosial masyarakat.

“Jika Dedi Mulyadi terus seperti ini, maka secara popularitas jelas dia diuntungkan dengan konten-konten media sosial yang dibuatnya. Tapi secara politik jelas dia akan menjadi common enemy atau musuh bersama,” pungkas Askun, yang merupakan Ketua PERADI Karawang.***

Catatan Redaksi: Artikel ini ditayangkan secara otomatis. Validitas dan isi sepenuhnya tanggung jawab redaksi opiniplus.com dan dapat mengalami pembaruan..
Bagikan Artikel>>

Berita Lainnya

#Tag Populer

Top News

Arti Simbol ‘Angka 80’ di Logo Peringatan HUT Kemerdekaan RI

JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto secara resmi meluncurkan tema dan logo peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) di Istana Negara,...

Reses di Anggadita, Dea Eka Dorong Pengembangan UMKM Lewat Koperasi Desa Merah Putih

KARAWANG - Reses III Tahun Sidang 2025 Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Dea Eka Rizaldi SH berlangsung di Aula Kantor Desa Anggadita Kecamatan Klari. Di...

Sekda Jabar Tegaskan Tidak Ada Pengusiran Siswa Difabel di Cimahi

BANDUNG - Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman, memastikan kegiatan belajar-mengajar di Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) A Pajajaran Bandung tetap berjalan...

115 PKL di Sepanjang Flayover Cileungsi Ditertibkan

BOGOR - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor melalui Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) melakukan penataan kawasan Flyover Cileungsi, Kabupaten Bogor, dengan menertibkan bangunan tanpa...

Kebijakan KDM Soal Jam Masuk Sekolah juga Mulai Dikeluhkan Buruh

KARAWANG - Kebijakan Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi mengenai jam masuk sekolah pukul 06.30 WIB ternyata tidak hanya dikeluhkan para orangtua siswa yang...

Peristiwa

CAPTURE

Berita Pilihan

Pemerintahan

Kriminal

Pendidikan

- Advertisement -spot_img

INDEKS

HUKUM

KONTROVERSI