Berpotensi Kerugian Negara, DPRD Evaluasi Proyek ‘Jembatan Molor’ Cilebar

0
images (4)

KARAWANG | OPINIPLUS.COM | – Dikhwatirkan dapat menimbulkan kerugian negara, DPRD Karawang bakal mengevaluasi pengerjaan proyek pembangunan jembatan senilai Rp 10,4 miliar Desa Kertamukti Kecamatan Cilebar Kabupaten Karawang – Jawa Barat.

Ketua DPRD Karawang, H. Endang Sodikin (HES) mengatakan, selain revitalisasi Stadion Singaperbangsa dan GOR Panatayudha, pembangunan jembatan penghubung antar kecamatan di Cilebar merupakan program pembangunan strategis daerah yang diharapkan bermanfaat bagi orang banyak.

Namun sayangnya, ada keterlambatan dalam pengerjaan proyek pembangunan jembatan Cilebar yang molor tersebut. Faktornya banyak, yaitu dari mulai salah menghitung perencanaan hingga tidak adanya antisipasi terhadap kondisi alam (hujan).

Berita Lainnya  Kasus Siswa SMP Gorok Kakek Adalah Bukti Sekolah Butuh Kurikulum Wajib Militer

Sehingga saat dikonfirmasi ke Dinas PUPR, akhirnya DPRD mengetahui ada ketidak-sinkronan antara sketsa gambar dengan kondisi faktual proyek jembatan di lapangan.

“Kalau ini diteruskan akan menimbulkan kerugian. Ini salahnya perencanaan, salahnya menghitung kebutuhan. Mereka juga tidak melihat kondisi kontur tanah di sana,” kata HES.

“Sketsa dengan kondisi lapangan berbeda, adanya pergeseran kekurangan hitung antara 30-40 cm. Sehingga kalau dilanjutkan berpotensi kerugian negara,” timpal HES.

Proyek pembangunan jembatan senilai Rp 10,4 miliar di Cilebar.

 

Berita Lainnya  Dea Eka Tantang Pemerintah Daerah di Jabar Punishment-Reward Ormas/LSM

 

 

 

 

 

Melihat kondisi saat ini, kata HES, hari kalender akan terlewati (pengerjaan proyek jembatan molor).

DPRD juga sudah berkomunikasi dengan Dinas PUPR, meminta proyek jembatan Cilebar dilakukan review ulang untuk memastikan sketsa gambar kontruksi dasar sama dengan kondisi faktual di lapangan.

“Kalau terus dipaksakan dikerjakan, maka akan menimbulkan kerugian negara. Makanya kita akan panggil dinas terkait untuk review ulang apakah pengerjaan jembatan bisa dilanjutkan atau harus dibongkar,” kata HES.

“Karena kalau dipaksakan dikerjakan akan menimbulkan kerugian negara, ini bahayanya. Maka harus dilakukan satu penanganan taktis oleh dinas terkait,” tandas HES, seraya mengaku bahwa minggu depan akan mulai dilakukan pemanggilan pihak terkait atas persoalan proyek jembatan Cilebar ini.

Berita Lainnya  Rapat Paripurna DPRD Karawang Bahas 3 Agenda Penting

Diketahui, proyek jembatan di Cilebar ini menelan anggaran hingga Rp 10,4 miliar dengan pengerjaan 150 hari kelander (29 Juli – 25 Desember 2024).

Karena beberapa kendala tertentu termasuk faktor cuaca hujan, proyek jembatan yang dikerjakan CV. Sudut Siku Komp KPAD Sejahtera ini molor.***

Bagikan Artikel>>

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *