Kamis, Juni 26, 2025
spot_img

Batik Kemang Jadi Ikon Ekonomi Kreatif

BOGOR – Pemkab Bogor melalui Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Kabupaten Bogor menggelar Fashion Show Batik Kemang dalam rangkaian Kabogorfest 2025 di Kabupaten Bogor (22/6/2025)

Mewakili Bupati Bogor Iwan Setiawan, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Bogor, Iman Wahyu Budiana, menyampaikan kegiatan ini menjadi langkah strategis Pemkab Bogor untuk mempromosikan Batik Kemang kepada masyarakat luas.

Iman Wahyu Budiana menuturkan, selain pameran, Pemkab Bogor juga terus memberikan dukungan nyata melalui bantuan alat produksi, pelatihan membatik, dan pengembangan kapasitas sumber daya manusia.

Berita Lainnya  Tagih Janji Kompensasi, Pendemo Banting Nanas di Depan Gedung Sate

Pelatihan membatik akan diperluas dengan pendekatan yang lebih menyeluruh dan berkelanjutan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif.

Iman Wahyu Budiana mengapresiasi Universitas Pakuan yang telah berkontribusi dalam penanganan limbah produksi batik serta para penggagas Batik Kemang yang menjaga nilai budaya melalui inovasi.

Ia menjelaskan, Pemkab Bogor mendorong integrasi program Koperasi Desa Merah Putih yang telah hadir di 435 desa se-Kabupaten Bogor untuk mengembangkan batik khas desa masing-masing.

Berita Lainnya  Bakal Dibongkar Tanpa Musyawarah, Pedagang Stadion Singaperbangsa Ngadu ke LBH Cakra Indonesia

Dengan potensi lebih dari 4.000 pelaku aktif, program ini diharapkan menciptakan dampak ekonomi signifikan dan memperluas pasar Batik Kemang.

“Kami dorong desa-desa lainnya ikut berinovasi menciptakan batik lokalnya, agar tumbuh semangat kompetisi yang sehat dan saling membangun,” tegasnya.

Ketua Panitia Hari Jadi Bogor ke-543, Yudi Santosa, mengapresiasi semua pihak yang berkontribusi memajukan UMKM dan batik lokal, khususnya Forum UMKM dan Manajemen Atiro yang memberikan ruang ekspresi bagi Batik Kemang.

Yudi Santosa berharap, Batik Kemang menjadi inspirasi lahirnya kampung-kampung batik di seluruh 40 kecamatan se-Kabupaten Bogor.

Berita Lainnya  Pembongkaran Bangli Tanpa Kompensasi, Ngakak! Om Zein Malah Kena Cium Brutal Emak-emak Gendut

Rektor Universitas Pakuan Bogor, Didik Notosudjono, menambahkan Batik Kemang kini menjadi pionir dalam penerapan teknologi ramah lingkungan dan memiliki daya saing tinggi.

Didik Notosudjono menegaskan, Universitas Pakuan siap menjadi mitra strategis Pemkab Bogor untuk terus mendukung pengembangan produk lokal. (Diskominfo Kabupaten Bogor/Fau)

Catatan Redaksi: Artikel ini ditayangkan secara otomatis. Validitas dan isi sepenuhnya tanggung jawab redaksi opiniplus.com dan dapat mengalami pembaruan..
Bagikan Artikel>>

Berita Lainnya

#Tag Populer

Top News

Ridwan Kamil Gugat Balik Lisa Mariana, Tuntut Ganti Rugi Rp 105 Miliar

BANDUNG - Mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (RK), menggugat balik selebgram Lisa Mariana dengan tuntutan ganti rugi senilai Rp105 miliar. Gugatan itu didasari serangkaian...

Banyak Pesantren ilegal di Jabar, Cak Imin Bentuk Timsus untuk Razia

JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar mengaku telah membentuk tim khusus untuk merazia pesantren ilegal. Terutama, kata pria yang karib disapa Cak...

Sekda Jabar Soroti Praktek Calo Tenaga Kerja di Bekasi

BEKASI - Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Herman Suryatman menggandeng 23 camat dan lebih dari 60 perusahaan di Kabupaten Bekasi untuk mendukung uji coba...

DPRD Karawang Didemo Pengusaha Sedot WC, H. Erick Heryawan : “Kita akan Dorong Perda Baru”

KARAWANG - Komisi III DPRD Kabupaten Karawang menerima Aspirasi dari Asosiasi Sedot WC Karawang terkait tentang IPLT, pada Rabu ( 25/06/2025) bertempat di ruang...

Diresmikan Prabowo, NSWAC Jadi Destinasi Unggulan Wisata Medis

DENPASAR - Presiden Prabowo Subianto meresmikan Ngoerah Sun Wellness and Aesthetic Center (NSWAC), Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof. dr. I.G.N.G Ngoerah, Kota Denpasar,...

Peristiwa

CAPTURE

Berita Pilihan

- Advertisement -spot_img

Pemerintahan

Kriminal

Pendidikan

- Advertisement -spot_img

INDEKS

HUKUM

KONTROVERSI