Minggu, Oktober 19, 2025
spot_img

Mahfud MD Tuding Proyek Kereta Cepat di-Mark Up

JAKARTA – Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menuding adanya dugaan mark up atau penggelembungan harga dalam proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh.

Mahfud menyebut, biaya pembangunan proyek tersebut jauh lebih mahal dibandingkan dengan standar biaya serupa di China.

Dalam paparan yang disampaikan melalui kanal YouTube resminya, Mahfud mengungkap bahwa berdasarkan perhitungan pihak Indonesia, biaya pembangunan per kilometer proyek Whoosh mencapai US$52 juta, sementara di China hanya sekitar US$17-US$18 juta per kilometer.

“Naik tiga kali lipat kan? Ini yang naik siapa, uangnya ke mana? Itu harus diteliti karena ada dugaan mark up,” ujar Mahfud dikutip Jumat (17/10/2025).

Berita Lainnya  Razman Divonis 1,6 Tahun Penjara, Kasus Pencemaran Nama Baik Hotman Paris

Mahfud menyebut, proyek kereta cepat awalnya dirancang sebagai kerja sama government to government (G to G) antara Indonesia dan Jepang, dengan bunga pinjaman sebesar 0,1%.

Namun, setelah pemerintah berpindah ke kerja sama dengan China, bunga yang ditetapkan menjadi 2%, dan kemudian meningkat hingga 3,4% karena adanya pembengkakan biaya atau cost overrun.

Dulu, kata Pak Jonan (Ignasius Jonan, eks Menteri Perhubungan), proyek ini tidak feasible, tapi dia diganti. Lalu proyek jalan terus,” tutur Mahfud.

Dia menilai keputusan memindahkan kerja sama ke China menyebabkan beban utang makin besar dan berpotensi mengorbankan anggaran pembangunan sektor lain.

Mahfud juga mengingatkan potensi risiko geopolitik jika Indonesia gagal membayar kewajiban proyek tersebut. Misalkan, dia mencontohkan, kasus di Sri Lanka, yang pelabuhannya diambil alih China karena gagal membayar utang pembangunan.

Berita Lainnya  Dituding Cawe-cawe ULP oleh Aktivis, Wabup Maslani Mau Ambil Langkah Hukum

“Kalau gagal bayar, bisa saja mereka (China) minta kompensasi di tempat lain, misalnya di Natuna Utara. Ini berbahaya,” ujar Mahfud.

Sebelumnya, Ketua Dewan Energi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan menanggapi kritikan Mahfud MD terkait dengan pembiayaan proyek Whoosh.

Luhut menegaskan, persoalan proyek tersebut bukan soal beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), melainkan hanya urusan restrukturisasi bisnis antar-BUMN.

“Masalahnya apa sih? Siapa yang minta APBN? Nggak ada. Ini cuma restrukturisasi saja,” kata Luhut kepada awak media di Jakarta, Kamis (16/10/2025).

Berita Lainnya  KPK Minta Laporan Resmi Dugaan Mark Up Kereta Cepat, Mahfud MD Bilang 'Aneh'

Luhut menuturkan pemerintah telah melakukan audit melalui Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan kini tinggal menunggu Keputusan Presiden (Keppres) untuk membentuk tim restrukturisasi baru.

“Saya sudah bicara dengan China, karena saya yang dari awal mengerjakan itu. Kami sudah audit, sudah berunding, dan China mau melakukan restrukturisasi. Hanya tinggal menunggu Keppres,” kata Luhut.

Sikap Luhut itu sekaligus menampik pandangan Mahfud MD yang menilai proyek Whoosh sarat utang dan berpotensi mengancam kedaulatan ekonomi Indonesia.***

Sumber : BloombergTechnoz.com

Catatan Redaksi: Artikel ini ditayangkan secara otomatis. Validitas dan isi sepenuhnya tanggung jawab redaksi opiniplus.com dan dapat mengalami pembaruan..
Bagikan Artikel>>

Berita Lainnya

#Tag Populer

Top News

KPK Minta Laporan Resmi Dugaan Mark Up Kereta Cepat, Mahfud MD Bilang ‘Aneh’

JAKARTA - Mantan Menkopolhukam era Presiden ke-7 Joko Widodo, Mahfud MD, mengaku merasa aneh dengan permintaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang memintanya melaporkan dugaan mark...

Purbaya : Gibran Dukung Saya Ngomong Ceplas-ceplos…

JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa mengaku mendapat dukungan dari Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka untuk berbicara blak-blakan di depan publik. Dukungan itu ia dapatkan...

Ultimatum Prabowo ke Para Menteri : 3 Kali Diingatkan Masih Nakal, Reshuffle!

BANDUNG - Presiden Prabowo Subianto memperingatkan para menteri untuk bekerja dengan benar dan tidak melakukan penyalahgunaan. Ia mewanti-wanti kepada menterinya, jika tiga kali diberi...

Korupsi Chromebook, Kerugian Negara Ditaksir Rp 1,98 Triliun, Baru Dikembalikan Rp 10 Miliar

JAKARTA - Kejaksaan Agung (Kejagung) mengatakan bahwa jumlah uang yang dikembalikan di dalam kasus dugaan korupsi dalam program digitalisasi pendidikan berupa pengadaan laptop Chromebook...

Prabowo Sentil Pihak ‘Nyinyir’ yang Minta MBG Dihentikan

BANDUNG - Presiden Prabowo Subianto menyinggung pihak yang nyinyir membesar-besarkan kasus keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) dan meminta program itu dihentikan. Padahal, secara statistik,...

Peristiwa

Viral Video Perundungan Siswa SMP di Bekasi, Polisi Panggil Sejumlah Pihak

SEBUAH video kasus bullying disertai kekerasan terjadi di Bekasi, Jawa Barat, viral di media sosial. Dalam video berdurasi 16 detik tersebut, terlihat para siswa mengenakan seragam SMP baju putih dan celana biru melakukan kekerasan fisik terhadap...

CAPTURE

Berita Pilihan

Pemerintahan

Kriminal

Pendidikan

- Advertisement -spot_img

INDEKS

HUKUM

KONTROVERSI