Tak memakai seragam petugas parkir, tak ada karcis parkir resmi, begitu pun pelayanannya yang tak ramah, Dinas Perhubungan (Dishub) Karawang didesak evaluasi pengelolaan parkir di Jalan Tuparev.
Pemerhati pemerintahan Karawang, Asep Agustian SH. MH menduga semrawut kondisi parkir di Jalan Tuparev kebanyakan para tukang parkir liar. Sehingga para tukang parkir pun terlihat tidak ramah.
“Saya menyaksikan sendiri ada tukang parkir di Tuparev yang menyebut maling ke pengguna jalan. Padahal si pengguna jalan ini bukan tidak mau bayar parkir. Tapi cuma mau memindahkan barang belanjaan dulu,” tuturnya, Selasa (13/5/2025).
Atas persoalan ini, Askun (sapaan akrab) mendesak Dishub untuk mengevaluasi pengelolaan parkir di Jalan Tuparev.
“Ya sekarang gini, sekarang kita bayar parkir di situ, beberapa meter ke depan harus bayar parkir lagi kalau naro kendaraan. Artinya, kok banyak banget tukang parkir di situ. Ada berapa sih perusahaan pengelola parkir di Jalan Tuparev,” tanya Askun.
Selain pelayanan parkir yang tidak ramah seperti gaya preman, Askun menegaskan evaluasi pengelolaan parkir di Tuparev ini untuk menegaskan transparansi retribusi parkir dari pihak pengelola parkir ke Dishub.
“Saya menegaskan kenapa harus dievaluasi, karena kalau kebanyakan tukang parkir liar, artinya tidak ada retribusi untuk PAD (Pendapatan Asli Daerah),” katanya.
Di lain soal, Askun juga menyoroti kondisi semrawut Tuparev. Yaitu dimana kondidi trotoar banyak digunakan para pedagang. Padahal trotoar adalah haknya para pejalan kaki.
“Saya juga mendesak Satpol PP untuk menertibkan Tuparev. Apakah kondisi semrawut di Tuparev akan terus dibiarkan begitu saja. Sementara Tuparev adalah salah satu wajahnya tata kota Karawang,” tandas Askun.***