Kamis, Juli 24, 2025
spot_img

Sebut ‘Jendral Ompong’, Polda Metro Jaya Bakal Periksa Hercules

Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Karyoto angkat bicara soal Ketua Umum Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya, Hercules Rosario Marshal yang menyinggung Mayjen (Purn) TNI Rodon Pedrason sebagai ‘jenderal ompong’.

Jenderal Polisi Bintang Dua itu mengungkapkan bahwa jika ada pihak yang merasa dirugikan agar segera melaporkan. Nantinya akan ditindaklanjuti oleh pihak kepolisian.

“Kemudian ini ada keterkaitan juga dengan TNI yang kemarin kalau ada orang melakukan penistaan secra lisan mengumpat dan lain-lain, kemarin kita saksikan sendiri. Kalau itu ada laporan, pihak yang merasa dirugikan kemudian lapor, kami tentunya juga akan memberikan respons melayani,” jelas Karyoto di Monas, Jumat (9/5).

Kemudian, Karyoto menyebutkan bahwa pernyataan Hercules itu juga telah menjadi bahan diskusi oleh jajarannya. Adapun perkataannya itu bisa masuk dalam kategori penghinaan atau penistaan.

“Kami juga kemarin sebelum ada laporan pun kami sudah menjadi bahan diskusi, apakah perbuatan yang bersangkutan seperti Hercules mengatakan ini, bisa masuk dalam kategori penghinaan, penistaan secara lisan kepada orang-orang yang secara umum adalah orang orang yang sangat terhormat,” tegas Karyoto.

Dalam kesempatan yang sama, Pangdam Jaya Mayjen TNI, Rafael Granada Baay menegaskan bahwa pernyataan Hercules masuk dalam ranah hukum.

“Jelas ya tadi, itu ranah hukum. Saya TNI aktif, jadi kalau kepada prajurit saya, saya pasti bertindak. Yang tadi disampaikan (Kapolda) sudah ranah hukum,” ungkapnya.

Untuk diketahui, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya, Hercules Rosario Marshal menyatakan keberatannya soal pernyatan dari Mayjen (Purn) TNI Rodon Pedrason.

Saat pembahasan RUU TNI beberapa waktu lalu, Rodon Pedrason menyinggung soal keberadan organisasi masyarkat (ormas) yang sebaiknya ditumpas saja. Hal itu membuat Hercules geram.

“Menurut saya munafik juga jika kita katakan tidak setuju militer dalam berbagai kehidupan sehari-hari, tapi ormas-ormas berseragam ala militer. Kalau saya personal berpikir orang-orang seperti ormas kita tumpas saja,” demikian pernyataan dari Rodon Pedrason.

Mengetahui pernyataan itu, Hercules pun meradang. Ia dengan tegas menyatakan keberatannya.

“Saya menyayangkan itu lho. Katanya ormas itu harus kita tumpas. Saya menyayangkan dia bilang orang itu harus ditumpas,” kata Hercules, di sela acara pramilad GRIB, dikutip dari GRIB TV, Jumat (28/3).

Ia menyatakan, orang-orang yang ada di dalam ormas juga adalah warga negara Indonesia. Tak hanya itu, mereka berasal dari berbagai latar belakang, bahkan ada yang merupakan kiai dan ustaz.

“Ini warga negara Indonesia semua lho. Di sini ada habib, kita undang, ada ustaz, kita undang,” tutur dia.

Hercules juga mengatakan dirinya memiliki posisi penting di beberapa organisasi lain, seperti Majelis Pengasuh Pondok Pesantren se-Indonesia (MP3I).

Dia menyebutkan dirinya juga salah satu petinggi di Forum Pondok Pesantren se-Jawa Barat (FPP).

“11.000 pondok pesantren dan kemarin saya diangkat di gedung sate,” katanya.

Tak tanggung-tanggung, Hercules bahkan memberikan pernyataan keras dan menyebut Rodon sebagai ‘jenderal ompong’.

Ia menyinggung bahwa Rodon saat ini sudah pensiun, namun baru berani berniat menumpas ormas.

Pria mualaf itu pun mempertanyakan kenapa sudah pensiun, namun berani menyatakan hal demikian.

“Kalau mantan Bapak Jenderal ini dulu masih aktif tidak berani bilang tumpas, sekarang udah pensiun, udah gigi ompong, bilang tumpas. Gigit pakai apa?” ujarnya. (ars/dpi)

Sumber : tvonenews

Catatan Redaksi: Artikel ini ditayangkan secara otomatis. Validitas dan isi sepenuhnya tanggung jawab redaksi opiniplus.com dan dapat mengalami pembaruan..
Bagikan Artikel>>

Berita Lainnya

#Tag Populer

Top News

Kuasa Hukum Mahasiswi NA Minta Asistensi Komisi III DPR RI

JAKARTA - Setelah menyurati Komnas Perempuan, Gary Gagarin & Patners - Kuasa hukum NA (19) mahasiswi terduga korban kasus pelecehan seksual di Kabupaten Karawang...

Dampak Kebijakan KDM, Sekolah Swasta di Depok Hanya Terima 4 Siswa Baru

DEPOK - Diduga akibat dampak kebijakan Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi yang memberlakukan kebijakan penambahan rombel 50 siswa per kelas untuk sekolah negeri,...

Dea Eka Serap Aspirasi Warga Gintungkerta – Klari

KARAWANG - Dea Eka Rizaldi SH, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat dari Fraksi Partai Gerindra, melaksanakan kegiatan reses di Desa...

Peringati HAN 2025, Pemkot Bandung Bagikan 52 Ribu Kartu Identitas Anak

BANDUNG -  Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional (HAN) Tahun 2025, Pemerintah Kota Bandung menggelar serangkaian kegiatan kolaboratif yang melibatkan berbagai perangkat daerah. Puncak peringatan...

Polres Karawang Lakukan Ground Breaking Pembangunan SPPG

KARAWANG - Demi menyukseskan program strategis nasional, Polres Karawang melaksanakan ground breaking pembangunan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), di Dusun Ranggon, Desa Sarijaya, Kecamatan...

Peristiwa

CAPTURE

Berita Pilihan

Pemerintahan

Kriminal

Pendidikan

- Advertisement -spot_img

INDEKS

HUKUM

KONTROVERSI