Kamis, Oktober 23, 2025
spot_img

Supaya Pencaker Bebas Pungli, Bupati Karawang Mau Buat Satgas Ketenagakerjaan

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang berencana membentuk Satuan Tugas (Satgas) Anti-Premanisme sebagai upaya menindak berbagai bentuk praktik premanisme yang meresahkan masyarakat.

Selain itu, Pemkab juga tengah mempertimbangkan pembentukan satgas khusus yang menangani permasalahan ketenagakerjaan.

Hal ini disampaikan Bupati Karawang, Aep Syaepuloh, dalam rapat koordinasi bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Asisten Daerah (Asda), dan kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Senin (24/3/2025).

Dalam rapat tersebut, Aep menegaskan bahwa pembentukan Satgas Anti-Premanisme merupakan instruksi langsung dari Gubernur Jawa Barat.

“Kami berharap satgas ini dapat mengakomodir keseluruhan permasalahan yang ada. Insyaallah, pada tanggal 25 nanti, kita pastikan satgas ini sudah terbentuk dan siap beroperasi,” ujarnya.

Lebih lanjut, Aep juga menyampaikan bahwa dalam pertemuan sebelumnya, pihaknya menerima kunjungan dari Menteri Ketenagakerjaan dan Wakil Menteri. Dalam pertemuan itu, kedua pejabat tersebut menyoroti permasalahan ketenagakerjaan di Karawang, terutama terkait maraknya pungutan liar dalam proses rekrutmen tenaga kerja.

“Hampir semua laporan yang masuk menyebutkan bahwa untuk mendapatkan pekerjaan, masyarakat harus membayar sejumlah uang. Begitu juga untuk naik jabatan menjadi karyawan tetap, semuanya butuh uang,” ungkap Aep.

Ia menambahkan bahwa kondisi tersebut menjadi perhatian serius bagi Pemkab Karawang. Oleh karena itu, selain Satgas Anti-Premanisme, pihaknya juga berencana membentuk satgas khusus ketenagakerjaan.

“Kami ingin memastikan bahwa Karawang bisa menjadi pelopor dalam menciptakan sistem ketenagakerjaan yang transparan dan bebas dari pungli. Saya sudah meminta Pak Sekda untuk segera menggelar rapat dengan Pak Asda guna menindaklanjuti hal ini,” jelasnya.

Aep juga menyoroti peran Gubernur Jawa Barat yang pada hari pertama kerjanya langsung berkunjung ke Karawang. Menurutnya, kunjungan tersebut menunjukkan keseriusan gubernur dalam menyamakan persepsi dengan pemerintah daerah terkait investasi dan ketenagakerjaan di Jawa Barat, khususnya di Karawang.

“Gubernur pasti sudah mendengar keluhan para pengusaha dan calon tenaga kerja. Maka dari itu, keputusan bersama ini diambil untuk menciptakan kenyamanan bagi semua pihak,” katanya.

Lebih lanjut, Aep menekankan bahwa selama menjabat sebagai bupati, ia terus berupaya mengomunikasikan permasalahan ketenagakerjaan secara menyeluruh, dari hulu hingga hilir. Ia pun berharap pembentukan satgas ini dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat Karawang.

“Selama ini belum ada investor yang hengkang dari Karawang, tapi masalah kenyamanan masih menjadi tantangan, terutama karena seringnya terjadi aksi demonstrasi. Maka dari itu, saya akan mengkaji lebih lanjut bagaimana mekanisme kerja satgas ini,” tambahnya.

Aep juga mengajak berbagai elemen masyarakat, termasuk LSM yang ada di Karawang, untuk bersama-sama mendukung kebijakan pemerintah daerah dalam menciptakan lingkungan kerja yang lebih baik.

“Saya ingin kita semua duduk bersama, mencari solusi agar masyarakat bisa bekerja dengan mudah dan para investor merasa nyaman. Dengan begitu, Karawang bisa menjadi daerah yang lebih maju dan sejahtera,” pungkasnya.

Sumber : KBE Online

Catatan Redaksi: Artikel ini ditayangkan secara otomatis. Validitas dan isi sepenuhnya tanggung jawab redaksi opiniplus.com dan dapat mengalami pembaruan..
Bagikan Artikel>>

Berita Lainnya

#Tag Populer

Top News

Memendam Hasrat Seksual Sejak Lama Jadi Alasan Heryanto Tega Rudapaksa dan Bunuh Dina Oktaviani

PURWAKARTA - Polres Purwakarta mengungkap motif pembunuhan pegawai Alfamart Rest Area KM 72 Tol Cipularang, Dina Oktaviani (21) oleh atasannya, Heryanto (27), ternyata karena...

Kiyai Uyan Minta Politisasi Masjid Agung Segera Dihentikan

KARAWANG - Polemik dualisme SK DKM Masjid Agung atau Masjid Syekh Quro Karawang masih terus bergulir dan menuai sorotan publik. Kali ini giliran Ketua Jamiyyah...

KDM Kaget Sumber Air Aqua dari Sumur Bor, Bukan 100% Air Pegunungan Seperti di Iklan

SUBANG - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi melakukan sidak ke pabrik air minum Aqua di Subang. Dalam kunjungan tersebut, ia menyoroti aktivitas industri yang dinilai dapat menimbulkan risiko...

Prabowo Naikan Gaji Hakim sampai 280%, Supaya Tidak Bisa ‘Dibeli’

JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto menginginkan agar hakim menjadi sosok yang tidak bisa dibeli oleh siapapun. Oleh karena itu, ia mengeluarkan kebijakan untuk menaikkan...

Jawa Barat Jadi Jalur Strategis Distribusi Rokok Ilegal, Cirebon dan Purwakarta Paling Banyak Peredarrannya

JAKARTA - Bea Cukai Jawa Barat mengingatkan ancaman hukuman terkait peredaran rokok ilegal. Bukan cuma produsen dan penjual, pemakai rokok ilegal pun terancam pidana. "Sesuai...

Peristiwa

Puluhan Siswa Purwakarta Keracunan Usai Santap Nasi Kotak di Acara Parade Drumband

PURWAKARTA - Suasana Puskesmas Maniis, Kabupaten Purwakarta, tampak penuh sesak pada Senin (20/10/2025) sore. ‎ ‎Pantauan Tribunjabar.id di lokasi, puluhan pelajar laki-laki dan perempuan terbaring di...

CAPTURE

Berita Pilihan

Pemerintahan

Kriminal

Pendidikan

- Advertisement -spot_img

INDEKS

HUKUM

KONTROVERSI