Rabu, Juli 23, 2025
spot_img

Ketika Ekspektasi Tinggi Tapi Kenyataanya Menyakitkan

Ekspektasi tinggi tetanam dalam diri masyarakat para pecinta sepak bola tanah air di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia yang mempertemukan Australia dengan Timnas Indonesia.

Mimpi Timnas Indonesia bisa berlaga di Piala Dunia 2026 ini bukan tanpa alasan. Karena sebelumnya para Garuda Fans melihat PSSI banyak melakukan naturalisasi.

Bahkan sampai mengganti pelatih Shin Tae-yong dengan Patrick Kluivert, mantan pemain Belanda yang pernah membela Ajax dan Barcelona.

Namun kenyataan pahit dan menyakitkan dialami Timnas Indonesia saat berlaga di Sydney Football Stadium, Kamis (20/3/2025) sore. Garuda Indonesia harus kalah telah 1-5 dari Australia.

Lima gol Australia dicetak oleh Martin Boyle (18′ pen), Nishan Velupillay (20′), Jackson Irvine (34′, 90′), dan Lewis Miller (61′).

Berita Lainnya  Apakah Ormas Gerakan Rakyat akan Jadi Partai Politik?

Sementara satu gol timnas Indonesia dicetak oleh Ole Romeny pada menit ke-78.

Atas kekalahan ini, Pelatih Patrick Kluivert beralasan, sejatinya di awal pertandingan, Timnas Indonesia bermain baik.

Skuad Garuda bahkan mendapat peluang emas pada menit ke-16 lewat tendangan penalti Kevin Diks. Akan tetapi, Kevin Diks gagal mengeksekusi sepakan penalti itu.

Selepas pertandingan, Patrick Kluivert mengaku kecewa dengan hasil yang diraih.

Ia mengungkapkan bahwa gagalnya penalti Kevin Diks pada menit ke-16 mengubah jalannya pertandingan.

“Sayangnya, Anda benar. Di awal laga kami berhasil menekan lawan di sisi kanan sesuai keinginan karena kami tahu di sisi kiri mereka bagus,” kata Patrick Kluivert dilansir dari Kompas.com.

Berita Lainnya  KPAI : Kebijakan Dedi Mulyadi 50 Siswa Per Kelas Tabrak Aturan Permendikbud

“Setelah itu kami menerima penalti. Jika penalti itu masuk, laganya akan berbeda, tetapi sayang Kevin menghantam tiang.

“Setelah itu ada sesuatu yang berubah di kepala kami.

“Kami tidak bisa bermain sesuai rencana,” ujarnya.

Meski begitu ia mengakui bahwa pemain berjuang dengan penuh daya selama pertandingan.

“Saya pikir selama laga kami berjuang seperti singa.

“Kepala kami tak tertunduk, tetapi tetap saja saya sangat kecewa dengan hasil ini, untuk kami semua dan mereka yang mendukung Indonesia,” kata eks pemain Barcelona itu.

Hasil ini membuat timnas Indonesia berada di posisi keempat klasemen Grup C dengan enam poin.

Poin timnas Indonesia sama dengan Bahrain yang kalah dari Jepang dengan skor 0-2.

Berita Lainnya  Tugu Kaleng Kerupuk Rp 7,8 Miliar dan Videotron Rp 1,8 Miliar yang Tak Masuk Akal

Australia berhasil mempertahankan posisi di peringkat kedua dengan 10 poin.

Sementara Jepang sudah dululan lolos ke Piala Dunia 2026 dengan keluar sebagai juara grup dengan 19 poin.

Selanjutnya, timnas Indonesia akan melawan Bahrain di Jakarta pada 25 Maret 2025.

Kemenangan dibutuhkan untuk menjaga peluang lolos ke Piala Dunia 2026.

Dua tim teratas, berarti kini hanya tersisa tim yang bisa finis di posisi kedua lolos langsung ke Piala Dunia 2026.

Tim peringkat ketiga dan keempat akan bermain di putaran keempat untuk mendapat sisa tiket lolos.***

Catatan Redaksi: Artikel ini ditayangkan secara otomatis. Validitas dan isi sepenuhnya tanggung jawab redaksi opiniplus.com dan dapat mengalami pembaruan..
Bagikan Artikel>>

Berita Lainnya

#Tag Populer

Top News

Peringati HAN 2025, Pemkot Bandung Bagikan 52 Ribu Kartu Identitas Anak

BANDUNG -  Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional (HAN) Tahun 2025, Pemerintah Kota Bandung menggelar serangkaian kegiatan kolaboratif yang melibatkan berbagai perangkat daerah. Puncak peringatan...

Polres Karawang Lakukan Ground Breaking Pembangunan SPPG

KARAWANG - Demi menyukseskan program strategis nasional, Polres Karawang melaksanakan ground breaking pembangunan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), di Dusun Ranggon, Desa Sarijaya, Kecamatan...

400 Ribu Orang ‘Ngosrek Bareng’, Purwakarta Pecahkan Rekor MURI

PURWAKARTA – Kabupaten Purwakarta sukses mencatatkan sejarah dengan meraih Rekor MURI untuk kerja bakti bersih jalan dengan jumlah peserta terbanyak, yaitu lebih dari 400 ribu...

Muhammadiyah dan NU Keluhkan Kebijakan Dedi Mulyadi

BANDUNG - Dua organisasi masyarakat (ormas) Islam besar mengeluhkan kebijakan Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi. Sosok yang akrab disapa Kang Dedi Mulyadi (KDM) ini membuat...

Wali Kota Bandung Kembali Tolak Kebijakan KDM, Kali ini Soal Study Tour

BANDUNG - Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, lagi-lagi tidak mau menjalankan kebijakan yang dikeluarkan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Farhan memilih membebaskan sekolah di Bandung untuk...

Peristiwa

CAPTURE

Berita Pilihan

Pemerintahan

Kriminal

Pendidikan

- Advertisement -spot_img

INDEKS

HUKUM

KONTROVERSI