Semboyan “Bhinneka Tunggal Ika” menggambarkan, walaupun Indonesia memiliki banyak keragaman dan perbedaan, tetapi kita harus tetap satu.
Janganlah, jadikan perbedaan suatu hal yang bisa menjadikan pertikaian. Tetapi jadikan hal tersebut sebagai alat untuk saling melengkapi yang dapat mempersatukan dan menghasilkan keindahan bagi Bangsa Indonesia.
Hal ini disampaikan Wardatul Asriah, Anggota MPR RI Fraksi Gerindra, saat memberikan materi sosialisasi empat pilar kebangsaan di Cibitung Kabupaten Bekasi, Jumat (16/5/2025).
Wardatul menambahkan, kewajiban menjaga kerukunan dibebankan kepada setiap individu dan masyarakat secara keseluruhan. Menjaga kerukunan adalah tanggung jawab bersama untuk menciptakan kehidupan yang damai dan harmonis.
“Perlu diingat bahwa kerukunan antar umat beragama merupakan elemen penting dalam menjaga kerukunan nasional,” tuturnya.
Menurutnya, tantangan terbesar negara majemuk adalah menjaga stabilitas dan persatuan di tengah keragaman budaya, etnis, agama, dan bahasa. Konflik, intoleransi, dan ketimpangan sosial dapat mengancam persatuan nasional, sehingga perlu adanya kebijakan yang mendukung keberagaman dan memastikan akses yang sama terhadap peluang dan hak-hak dasar bagi semua warga negara.
Oleh karenanya, Wardatul meminta masyarakat untuk tidak mudah terpengaruh dengan berbagai isu yang bisa memecah belah bangsa. Banyak ancaman yang bisa menghancurkan dan memecah belah bangsa Indonesia, mulai dari proxy war, narkoba, bahkan dari dalam negeri dengan berbagai perbedaaan yang ada.
“Namun, dengan berpegang teguh pada dasar negara, Pancasila, maka hal tersebut tidak akan terjadi,” katanya.
Lebih lanjut dikatakannya, dengan sosilisasi empat pilar ini diharapkan bisa menambah pengetahuan dan keyakinan masyarakat untuk mengantisipasi dinamika masyarakat yang terus berkembang berkembang.
Sehingga apabila ada perbedaaan dapat diselesaikan dengan cara musyawarah, tidak menggunakan penyelesaian secara dapat menganggu dan mengancam keutuhan masyarakat.
“Harapannya setelah mengikuti ini, para peserta akan semakin paham akan wawasan kebangsaan, sehingga meningkatkan kecintaannya terhadap NKRI, meningkatkan nasionalisme, dan berpegang teguh pada Pancasila,” tutup Wardatul.***