Jumat, Juli 4, 2025
spot_img

Fakta Baru, Dokter MSF juga Lecehkan Pasien di Kosan

Kasus dugaan pelecehan seksual yang melibatkan tersangka dokter kandungan M Syafril Firdaus alias MSF menjadi sorotan.

Fakta baru terungkap dalam konferensi pers Polres Garut yang mengungkap aksi pelecehan seksual yang terjadi di kamar kos pribadi MSF di kawasan Tarogong Kidul, Garut.

Karena pelecehan tersebut pula, MSF telah ditetapkan menjadi tersangka.

“Atas nama pelapor inisialnya AED, TKP kekerasan seksual ini tempatnya di kamar kos tersangka,” ujar Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Hendra Rochmawan, dalam keterangan pers di Mapolres Garut, Kamis (17/4/2025).

Informasi ini sekaligus memperluas lingkup penyelidikan karena berbeda dengan yang sebelumnya masyarakat ketahui, yakni dugaan pelecehan seksual dari video viral yang memperlihatkan tindakan pemeriksaan MSF terhadap pasien perempuan di sebuah klinik.

Ternyata, ada kasus lain, yakni dugaan tindak pidana kekerasan seksual yang terjadi di luar fasilitas kesehatan.

Berita Lainnya  Cemburu Buta, Pengamen Aniaya Pengamen hingga Tewas

Kronologi Peristiwa

Kronologi peristiwa bermula ketika korban, AED (24), menghubungi MSF melalui aplikasi pesan WhatsApp untuk berkonsultasi mengenai gangguan keputihan.

Setelah pemeriksaan dilakukan di klinik pada 22 Maret 2025, MSF menyarankan vaksinasi tambahan senilai Rp 6 juta, yang kemudian disuntikkan di rumah orangtua korban.

Namun, kejadian tak terduga terjadi setelah proses vaksinasi.

Saat korban hendak pergi mengendarai motor, MSF yang datang menggunakan ojek online meminta untuk diantar karena arah mereka sejalan. Korban pun menyetujui.

Di depan kamar kos MSF, korban ingin menyerahkan uang pembayaran, tetapi MSF menolak transaksi dilakukan di luar.

Ia mengajak korban masuk ke dalam kamar kos dengan alasan tidak enak transaksi dilihat orang.

MSF kemudian menarik tangan korban, menutup pintu, dan menguncinya. Ketegangan meningkat saat korban menyatakan akan melaporkan perbuatannya ke polisi.

Berita Lainnya  Cemburu Buta, Pengamen Aniaya Pengamen hingga Tewas

MSF justru mendorong korban hingga jatuh di kasur, lalu memegangi kedua tangannya dan melakukan pelecehan seksual.

Korban melawan dengan menendang tersangka dan segera melarikan diri. Kombes Hendra menegaskan MSF kini telah dijerat dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual.

“Ancaman hukumannya paling lama 12 tahun penjara dan denda sebesar Rp 300 juta,” katanya.

4 Kali Lakukan Pelecehan

Tersangka MSF mengaku empat kali melakukan perbuatan pelecehan seksual. Pengakuan ini disampaikan MSF dalam pemeriksaan awal oleh penyidik Polres Garut.

“Dari hasil pemeriksaan sementara, pelaku mengakui sekitar empat kali dari hasil pemeriksaan sementara, tetapi kami masih mendalami,” ujar Kapolres Garut AKBP Mochamad Fajar Gemilang saat konferensi pers di Aula Mapolres Garut, Kamis (17/4/2025) pagi.

Berita Lainnya  Cemburu Buta, Pengamen Aniaya Pengamen hingga Tewas

Fajar menambahkan, penyidik masih terus mendalami kasus ini dan membuka kemungkinan bertambahnya jumlah korban, baik yang mengalami pelecehan di tempat praktik MSF maupun di luar.

“Kami masih mendalami tentu dengan berjalannya waktu dan nanti korban-korban yang akan melaporkan akan memeriksa kembali, berapa korban yang mendapatkan kekerasan seksual ini, baik di fasilitas kesehatan maupun di luar,” katanya.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Hendra Rochmawan mengimbau masyarakat dan pegiat media sosial untuk menjaga privasi korban serta mendukung proses hukum yang berjalan.

Sumber : Kompas

Catatan Redaksi: Artikel ini ditayangkan secara otomatis. Validitas dan isi sepenuhnya tanggung jawab redaksi opiniplus.com dan dapat mengalami pembaruan..
Bagikan Artikel>>

Berita Lainnya

#Tag Populer

Top News

Sempat Konflik,Wagub dan Sekda Sudah Ngopi Bareng Lagi

BANDUNG - Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar, Herman Suryatman menyebut jika konflik yang terjadi dengan Wakil Gubernur Jabar, Erwan Setiawan merupakan dinamika dalam pemerintahan. Tujuan Gubernur, Wakil Gubernur termasuk dirinya, kata dia, semata dilakukan untuk...

Hukuman Setya Novanto Dipotong Jadi 12,5 Tahun

JAKARTA -  Mahkamah Agung (MA) mengabulkan upaya hukum luar biasa atau Peninjauan Kembali (PK) yang diajukan oleh terpidana kasus KTP elektronik (e-KTP) yang juga mantan...

Bupati Aep Pimpin Langsung Pembongkaran PKL dan Bangli di Taman Bencong

KARAWANG - Didampingi Kapolres dan Dandim 0604 Karawang, serta Kepala DaOP 1 Jakarta, Bupati H. Aep Syaepuloh memimpin langsung proses penertiban dan  pembongkaran lapak...

Pisah Sambut Dandim Karawang : “Terima Kasih Letkol Dede, Selamat Datang Letkol Naryanto”

KARAWANG - Bupati Karawang, H. Aep Syaepuloh SE menyampaikan ucapan terima kasih atas dedikasi dari Letkol Infanteri Dede Hermawan selama menjabat sebagai Dandim 0604...

Pejabat Pemprov Jabar Dilantik di Kolong Tol

SUMEDANG - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi melantik sejumlah pejabat Pemerintah Provinsi Jawa Barat di tempat yang tidak biasa: kolong jembatan tol Cileunyi-Sumedang, tepatnya...

Peristiwa

CAPTURE

Berita Pilihan

Pemerintahan

Kriminal

Pendidikan

- Advertisement -spot_img

INDEKS

HUKUM

KONTROVERSI