BEKASI – Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat mencatat 323 kilometer jalan rusak dari total 1.077 kilometer. Dengan anggaran Rp300 miliar pada 2025, perbaikan baru mampu menutup enam persen kerusakan, sehingga Pemkab berharap dukungan dari pemerintah pusat dan provinsi.
Kerusakan jalan terjadi dengan kondisi bervariasi mulai ringan, sedang hingga berat sehingga perbaikan infrastruktur itu menjadi salah satu program prioritas.
“Sepanjang 323,1 kilometer jalan kabupaten tercatat dalam kondisi rusak. Tahun ini dianggarkan Rp300 miliar, hanya bisa cover enam persen dari total panjang jalan yang rusak,” kata Kepala Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga dan Bina Konstruksi Kabupaten Bekasi Henry Lincoln di Cikarang, Senin.
Dia menyatakan total anggaran yang dibutuhkan untuk memperbaiki seluruh ruas jalan rusak di 23 kecamatan, 180 desa dan tujuh kelurahan mencapai Rp4 triliun sedangkan APBD Kabupaten Bekasi 2025 hanya senilai Rp8,3 triliun untuk kebutuhan seluruh sektor kehidupan.
Dirinya mengaku kesulitan untuk mengatasi seluruh kebutuhan pembangunan infrastruktur agar seluruh ruas memiliki kemantapan jalan tanpa dukungan dari pemerintah provinsi hingga pusat.
Perbaikan infrastruktur jalan pun dilakukan secara bertahap dengan target seluruh ruas dalam kondisi baik dalam lima tahun ke depan.
Inovasi percepatan pembangunan juga diperlukan guna mewujudkan 100 persen kemantapan jalan.
Salah satu inovasi yang mulai diterapkan adalah penggunaan aspal dari limbah plastik, seperti yang telah diujicoba pada akses jalan menuju Tol Gabus di Kecamatan Tambun Utara.
“Upaya ini merupakan bagian dari solusi jangka panjang untuk memperbaiki kualitas jalan sekaligus memanfaatkan limbah secara produktif sehingga turut berkontribusi menekan volume sampah yang dibuang ke TPA Burangkeng,” katanya.
Henri mencatat saat ini ruas jalan dalam kondisi baik mencapai 70 persen atau mendekati standar kemantapan jalan nasional yang ditetapkan Kementerian PU yaitu 80 persen. Namun, kondisi jalan baik saja belum cukup.
“Dengan tinggi volume kendaraan, terutama dari sektor industri, kualitas jalan perlu terus ditingkatkan, tidak hanya dari segi kemantapan, tetapi juga panjang dan lebar jalan,” katanya.
Peningkatan kualitas jalan dianggap penting karena menyangkut konektivitas wilayah, efisiensi logistik dan mobilitas masyarakat, terutama di kawasan industri yang padat aktivitas.

Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang menegaskan pembangunan infrastruktur adalah kebutuhan mendesak dan tidak bisa hanya mengandalkan pembiayaan dari alokasi APBD Kabupaten Bekasi.
“Kami dorong dinas teknis untuk mencari terobosan. Selain mengoptimalkan pendapatan daerah, kami juga menggandeng dunia usaha dan mengajukan bantuan ke Pemprov Jawa Barat serta Pemerintah Pusat,” katanya.
Menurut dia, infrastruktur adalah sektor fundamental yang berdampak langsung terhadap kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi daerah.
Skema kerja sama antara pemerintah daerah, provinsi, pusat dan swasta dinilai menjadi kunci percepatan pembangunan.
“Dengan APBD terbatas, kami tidak bisa menyelesaikan ini sendirian. Tahun ini kami anggarkan sekitar Rp300 miliar untuk perbaikan infrastruktur jalan di beberapa titik. Ini demi mendukung mobilitas warga dan aktivitas ekonomi masyarakat,” katanya.
Ade kembali meminta perhatian serius dari Pemerintah Pusat dan Pemprov Jawa Barat karena persoalan infrastruktur di Kabupaten Bekasi berkaitan erat dengan kepentingan perekonomian nasional, terutama karena Bekasi merupakan salah satu pusat industri terbesar di Indonesia.***
Artikel ini telah terbit di KoranJakarta.com : https://koran–jakarta-com.cdn.ampproject.org/v/s/koran-jakarta.com/2025-09-15/323-km-jalan-rusak-di-bekasi-pemkab-cuma-mampu-perbaiki-6-persen-tahun-ini/amp?amp_gsa=1&_js_v=a9&usqp=mq331AQIUAKwASCAAgM%3D#amp_tf=Dari%20%251%24s&aoh=17579400952192&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&share=https%3A%2F%2Fkoran-jakarta.com%2F2025-09-15%2F323-km-jalan-rusak-di-bekasi-pemkab-cuma-mampu-perbaiki-6-persen-tahun-ini
Ket. Foto: Pekerjaan perbaikan jalan memanfaatkan aspal berbahan limbah plastik di akses menuju Gerbang Tol Gabus pada Ruas Cibitung-Cilincing oleh Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga dan Bina Konstruksi Kabupaten Bekasi pada Selasa (2/9). — Sumber: ANTARA/Pradita Kurniawan Syah